16.

2.7K 292 54
                                    

Jungkook dan juga Para Sahabatnya yang lain kini tengah berkumpul Dirumahnya.

Mereka sedang menyusun rencana agar Mereka dapat mengetahui keberadaan Seokjin sekarang, tanpa diketahui oleh Orang Tua Soojin dan Seokjin.

"bagaimana kalo Kau telepon Soojin Hyung Kook, Kau tanyakan padanya apa Dia sudah mendapatkan informasi tentang keberadaan Seokjin" titah Yoongi.

Jungkook pun mengangguk dengan patuh, Ia pun segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi ponsel Soojin.

"bagaimana Kook apa tersambung?" tanya Taehyung dengan perasaan penuh harap.

"tersambung Hyung, namun belum ada jawaban" balas Jungkook seraya terus menempelkan ponselnya didaun telinga.

"Tuhan..semoga ada titik terang tentang Seokjin Hyung, Aku begitu rindu padanya, ijinkan Kami bertemu dengannya lagi..Tuhan" Jimin tidak berhenti berdoa dengan mata yang berkaca.

"semoga Tuhan menjawab Doa Kita..Jim" timpal Hoseok, Ia menepuk pundak Jimin.

"bagaimana?" kini Namjoon yang bertanya pada Jungkook.

"belum ada jawaban Hyung"

"coba Kau hubungi sekali lagi.." ujar Namjoon, saat ini dirinya tengah merasa gusar, akankah Ia kembali bertemu dengan Sepupunya lagi.

"Tuhan Aku mohon" lirih Taehyung, Ia merasa putus asa, Ia merasa lelah terus berharap.

Sejak Kematian palsu Seokjin Satu Tahun yang lalu, Taehyung masih selalu berharap bahwa Seokjin akan kembali dan berkumpul bersama Dirinya dan juga Sahabatnya yang lain.

Taehyung selalu menunggu, hingga akhirnya sekarang Ia mendengar kabar baik bahwa Seokjin masih Hidup.

Namun yang membuatnya merasa lelah adalah, terlalu lamanya Ia menunggu penantian yang belum pasti.

"Tae bersabarlah, Kita perlu menunggu sedikit lagi Waktu untuk bertemu dengan Seokjin" Yoongi berusaha menenangkan Taehyung, Ia mengerti dengan apa yang dirasakan oleh Taehyung.

Taehyung hanya mampu terisak pilu, membuat Jungkook yang sedang berusaha menghubungi Soojin pun semakin merasa bersalah.

*****

Sementara Seokjin dan Soojin kini sama-sama tengah terlelap dalam tidur mereka masing-masing.

Seokjin terlihat terlelap dengan damai diranjang rawatnya, sedangkan Soojin Ia terlelap disofa panjang dekat ranjang Seokjin.

Seo Eomma dan Nam Gil Appa merasa tenang melihat kedua Adik dan Kakak yang kini terlelap dalam mimpi indahnya.

"Yeobo.." panggil Seo Eomma pada Nam Gil Appa.

"ne.." balas Nam Gil Appa sambil menoleh kearah Seo Eomma.

"Aku menyesal, benar-benar menyesal telah memisahkan Seokjin dengan Soojin, bagaimana pun Mereka adalah Saudara Kembar yang memiliki Ikatan Batin yang begitu kuat, tetapi dengan teganya Aku sudah memisahkan Mereka. Aku menyesal" isak Seo Eomma pada Nam Gil Appa

"Kau benar Chagi, Aku pun merasa menyesal, seharusnya sebelum Seokjin menghubungi Soojin, Kitalah yang harus menghubungi Soojin dan memberikan Kabar tentang Seokjin terlebih dahulu..seharusnya Kita menghubungi Soojin dari dulu, mungkin perjalanan koma Seokjin tidak akan selama ini" Nam Gil Appa menatap wajah damai Soojin.

Sungguh Hatinya sangat amat menyesal karena telah menuruti egonya dibandingkan hati nuraninya.

"Kita harus mencari donor Jantung untuk Soojin secepatnya, agar Ia bisa bertahan dan Hidup berdampingan Bersama Seokjin" tutur Seo Eomma, Ia akan berusaha menebus kesalahan yang telah Ia lakukan pada Soojin dengan cara mencarikan donor jantung.

the twins✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang