t.i.g.a

3.8K 271 2
                                    


Vanessa baru saja memarkirkan mobilnya di basement apartement Fabian, meski sekarang sudah telat, Vanessa pikir lebih baik terlambat dari pada tidak datang sama sekali, namun kemudian Vanessa kembali berpikir lebih baik memang sebenarnya dia tidak usah datang sama sekali.

10 menit berlalu, Vanessa masih berada di dalam mobilnya, mengumpulkan kembali sisa keberanian yang sudah ia pupuk sejak ajakan makan malam Clarissa kemarin, yang akhirnya terkikis begitu saja saat dalam perjalanan berangkatnya tadi.

Ini adalah kesekian kali Vanessa menginjakkan kakinya di apartement yang cukup mewah ini, dan entah mengapa kali ini perasaannya berbeda.

Jujur saja saat ini Vanessa merasa ragu dengan langkah kakinya, haruskah Vanessa menyalakan kembali mobilnya dan pulang, lalu mengatakan kepada kedua sahabatnya itu kalau dia tiba-tiba ada acara mendadak? Atau tiba-tiba dia sakit perut dan harus istirahat karena mengalami diare?

Ah tidak bisa... Vanessa tadi sudah mengatakan bahwa dia sudah hampir sampai dan mendadak sakit perut bukanlah alasan keren untuk tidak menghadiri acara makan malam orang dewasa.

Pandangan mata Vanessa tertuju kepada sebuah pintu masuk dari basement, dimana disana terdapat dua orang security berjaga.

Entah mengapa sejak tadi Vanessa merasa ragu untuk datang, berbagai prasangka sudah meggelayutinya sedak tadi.

Kemarin Clarissa mengatakan, makan malam ini hanya makan malam biasa, hanya akan ada kakak Fabian dan suaminya yang akan ikut bergabung untuk membahas tentang rencana pernikahan Fabian dan Clarissa.

Lalu, bagaimana jika dia ada disana, di apartement Fabian? sedang duduk disana mengikuti makan malam lalu ketika Vanessa masuk pria itu akan langsung mengatakan kalau kami sudah saling kenal?

Vanessa merasa dia masih belum siap.

***

Beberapa tahun yang lalu....

"Ness.."

Vanessa menoleh kearah Darka yang tengah berdiri di sebelahnya, mereka berdua tengah berada di salah satu ruang kelas kosong sekolah mereka, karena saat ini hampir seluruh murid tengah berada di bazar yang di adakan di aula sekolah, hari ini adalah hari pertama bazar tahunan di buka setelah ujian akhir SMA selesai di laksanakan.

"Untuk mu."

Darka menunjukkan sebuah gelang yang terbuat dari tali yang di anyam kepang berwarna merah gelap kepada Vanessa.

"Untuk ku?" tanya Vanessa memastikan.

Darka mengangguk.

"Untuk apa?"tanya Vanessa kembali dengan senyum yang tidak bisa dia sembunyikan karena tingkah Darka yang di rasa baginya sangat romantis.

Kemudian Darka menghendikkan bahu seraya menatap sepasang gelang tali pada telapak tangan nya.

"Entahlah... Mungkin sebagai pengingat, nanti suatu saat, bila kamu merasa jenuh dan lelah dengan hubungan kita yang harus diam-diam seperti yang selama ini kita lakukan, aku ingin kamu melihat benda ini, dan kamu akan ingat bahwa kita pernah berjuang bersama." Ucap Darka sembari memasangkan gelang itu ke pergelangan tangan kiri Vanessa tanpa menunggu jawaban gadis itu.

Darka dan Vanessa memang cukup populer di sekolah kala itu, Darka yang anak orang kaya dan terkenal, lalu Vanessa yang merupakan siswi baru yang sukses membuat heboh sekolah saat hari pertama masuk karena wajah Vanessa yang oriental juga cantik.

Banyak dari teman teman mereka yang sering menjodohkan mereka untuk berpacaran, namun tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya mereka berdua memang sudah berpacaran, hanya saja mereka memilih untuk merahasiakannya.

1. Found You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang