Vanessa tak berhenti tersenyum saat melihat senyum bahagia dari 10 karyawannya yang kini duduk dimeja yang sama dengannya di sebuah restoran, menikmati hidangan sederhana yang Vanessa pesankan untuk makan siang bersama.
"Ini semua sebagai ucapan terimakasih, karena kalian telah bekerja keras untuk pencapaian satu bulan ini, saya benar-benar bahagia dan bangga memiliki kalian semua, team yang sangat kompak dan penuh semangat dalam bekerjasama, semoga kedepannya kalian selalu bisa seperti ini." ucap Vanessa dengan tersenyum.
Tepuk tangan dari seluruh karyawan terdengar dibarengi dengan suara siulan nyaring dan gelak tawa.
"Makan siang ini hanya sebagian kecil, setelah makan siang ini, Gita akan segera mengirimkan hadiah ke rekening kalian."
Suara tepuk tangan makin riuh, terutama dari para karyawan pria, memang karyawan Vanessa tidak banyak, hanya 10 orang, namun bisa dijamin mulut mereka bisa mengalahkan keriuhan konser band di sebuah gedung bila Vanessa membahas tentang bonus.
Ditengah riuh suara tawa, dari ekor matanya, Vanessa menangkap sosok yang barusaja memasuki pintu masuk restoran, bersama sesosok lain yang tiba-tiba saja membuat nafsu makan Vanessa menguap.
📢📢📢
30 menit kemudian.
Vanessa pada akhirnya memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dari restoran dengan alasan dia harus bertemu seseorang, lalu menyerahkan segala urusan restoran dan karyawan kepada Gita.
Hari ini Vanessa ingin segera kembali ke rumah dan beristirahat, karena ia merasa lelah, kesempatan libur baginya adalah hari kosong tanpa jadwal seperti hari ini, yang sudah ia gunakan separuh hari nya untuk mengajak para karyawan nya makan siang bersama, selanjutnya Vanessa ingin memanjakan tubuhnya dengan berbaring di atas tempat tidur sampai esok pagi, setidaknya sampai besok ia harus melanjutkan pekerjaannya kembali.
"Aku mencarimu sejak kemarin."
Sebuah suara dari balik tubuhnya menghentikan langkah Vanessa, segera Vanessa membalikkan tubuhnya dan mendapati sosok yang tadi sempat ia lihat datang memasuki restoran dengan perempuan yang katanya sudah menjadi mantan kekasih namun kemana-mana masih pergi berdua.
Vanessa menatap sosok Darka yang kini sudah berdiri tegap di hadapannya, dengan setelan kemeja putih dan jas warna abu-abu, napas Darka tampak sedikit memburu.
Menyadari akan ada pembicaraan yang akan mengulur waktu sehingga dapat menyebabkan kesempatan Vanessa untuk beristirahat tertunda, membuat Vanessa tanpa sadar menyentuh keningnya dan menghembuskan napas lelah.
"Bisa kita bicara sebentar?" tanya Darka kembali.
Vanessa menatap kesekelilingnya, tepatnya ke belakang tubuh Darka, lalu pandangannya kembali kepada Darka.
"Hanya ... kita berdua?" tanya Vanessa ragu, jari telunjuknya menunjuk bergantian kepada dirinya sendiri dan Darka.
Tampak Darka mengangguk.
"Pacarmu, kau tidak mengajaknya?" tanya Vanessa tanpa tahu malu, jika saja saat ini otaknya sedang tidak kelelahan, mungkin dia bisa berpikir bahwa, memalukan bertanya seperti ini, terutama kepada Darka.
Kini Darka mengerutkan kening bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan Vanessa, lalu sedetik kemudian kedua bola mata Darka membulat saat paham dengan siapa yang Vanessa sebut dengan pacar itu.
"Maksudmu Nat?"
Vanessa menghendikkan bahu sambil lalu, "Memangnya kau datang dengan perempuan lain lagi?"
Darka tertawa kecil, namun sekejab kedua bola matanya menatap Vanessa dan berkata santai.
"Bagaimana jika kita makan siang bersama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Found You (End)
RomanceDarka "Kau tahu dia kakakku tapi kau tidak berusaha menemuiku?" Vanessa "Aku kembali kesini karena satu hal, aku tidak menemuimu juga karena suatu hal." Mereka adalah yang populer di antara yang terpopuler di masa SMA nya. menggemparkan hampir sel...