Hai, wp-ders. Mochi telah kembali membawa part baru. Oh ya, Mochi mau kasih peringatan bahwa bagian ini ada adegan di atas umur. Jadi, mohon bijak ya dalam membaca. Sudah dicantumkan dari depan 😁 Ok, now let's move on to the story!
Hi from Frank 🖐️
⛔ Warning Alert! ⛔ Part ini 18+++
Mohon bijak dalam membacanya ya 😉
P.S : Maaf kalau ada kesalahan kata atau menemukan typo dalam cerita ini. Happy reading!
🔥
F R A N K
Aku terus menatap wanita yang berambut cokelat kehitaman itu. Dia tampaknya terlalu menghanyut ke dalam pikirannya hingga bergoyang ke sana ke mari. Senyum mengerling menghiasi wajahku.
Tampaknya kalau bawa ke ranjang, ia bisa membuatku puas. Oh, aku tidak pernah salah untuk meniduri wanita pilihanku.
Hm, ide yang bagus. Untuk sekarang, aku akan bermain-main dengan tubuh indahnya itu. Lekukan-lekukannya sangat terukir jelas di balik seragam maid itu.
Rasanya ingin aku menenggelamkan kepalanya di sana dan menikmatinya. Setelah merasa puas, aku akan membuangnya jauh. Hm, tidak rugi juga membelinya seharga lima miliyar. Tapi bisa bermain sepuasku.
Aku berjalan mendekatinya kala wanita yang berdiri di sebelahnya menyikut lengannya membuat wanita itu sadar sejenak. Kemudian membelokkan setengah badannya.
Aku berhenti di depannya. "Kamu ikut denganku."
Ia menengadahkan sedikit kepalanya menatapku. Hm, dia berani juga. Menarik sekali.
"B-baik, Tuan."
Wait for me, lady. Sebentar lagi aku akan membuatmu merasakan kenikmatan.
🔥
Suara desahan keluar bertubi-tubi dari bibir seksi wanita itu. Dapat dirasakan ia juga menginginkan sentuhanku. Tubuhnya sangat menggoda sekali.
Perlahan-lahan tanganku menyapu lekukkan tubuhnya dan berhenti di titik tengah bawah area sensitifnya. Erangannya semakin-makin menjadi memenuhi penjuru kamar besarku.
Shit! Aku tidak tahan lagi. Aku ingin menjejakkan seluruh bagian tubuhnya. Ciuman serta gigitanku pada tiap inci badannya mencetak di mana-mana. Tangan kiriku meremas salah satu benda kenyal yang melengkung keluar, sedangkan tangan bebas lainku memasuki kedua jari telunjuk dan tengahku ke dalam area bawah ditengah wanita itu.
Kembali aku mendengar desahannya. Bibirku mengulas sebuah senyum menyeringai. Wanita selalu berkata tidak di mulutnya, tapi beda di hati dan pemikirannya. Sok jual mahal apa lagi, kita sudah hampir bersetubuh.
"Aku pernah belajar, kalau perempuan mengatakan tidak, maka arti sebenarnya adalah kebalikannya." Aku berbisik di telinga kirinya lalu menggigit dan menjilatinya.
Dia mendesah hebat. Aku akan membuatnya ketagihan dengan bersetubuh denganku.
Aku mengeluarkan kedua jariku, kemudian bersuara. "Teriak namaku ketika kamu ingin mengerang."
Usai berkata, aku memasukkan bagian bawah tengahku ke dalam miliknya.
"Arggh!!!" teriaknya kencang.
"Sstt... Aku tahu ini sakit, tapi percayalah, ini hanya sementara," bisikku lalu mencumbui bibirnya dengan lahap.
Sialan! Kenapa sempit sekali!
Kuperhatikan wajahnya yang sudah banjir dengan air matanya. Baru kali ini aku bercinta dan membuat pasangan wanita itu menangis.
Kukecup kedua kelopak matanya, dan kedua tangan bebasku memainkan pentilan yang sudah mengeras. Dengan pelan-pelan dan hati-hati akhirnya berhasil menembus ke dalam.
"Sepertinya kita akan sering main." Aku berujar di hadapannya wajahnya kemudian aku mencium bibirnya dengan liar.
Mengabsen giginya satu per satu, lidahku berusaha mengajaknya untuk membalasku. Tapi gagal, ia tetap diam.
"Ikutlah bermain denganku. Sekarang ... Aku milikmu," desisku seraya menggerakan pinggulku perlahan-lahan.
Desahan demi desahan pun menggema di kamarku seiring goyanganku bertambah cepat. Kutarik kedua tangannya yang mencengkram seprai ranjang itu dan memindahkan ke belakang kepalaku, agar memudahku untuk mencumbuinya lagi.
Hawa panas menyelubung kita. Napsuku menambah menginginkan yang lebih, tubuhnya benar-benar sangat nikmat.
Cahaya rembulan yang menerangi langit penuh dengan kerlipan-kerlipan tersebut akan menjadi malam terindah.
🔥
Dia terbangun saat tanganku memeluk pinggangnya. Harum rambutnya menyentil hatiku. Ia mengutip pakaiannya satu per satu dengan susah payah karena sakit di daerah bawahnya.
"Bisa?" tanyaku yang sudah berdiri di belakangnya. Sambil memeluk perutnya, mendekatkan wajahku ke telinganya lalu mengigit dan menjilatnya.
"Sshh ... Tuan, mohon jangan seperti ini. Saya bukan seorang wanita murahan," ucapnya pelan.
Aku tertawa keras. "Kamu tidak rasa mengatakan kata-kata itu terlambat sekarang?"
Ghea melepaskan pelukanku dan membalikkan badannya. "Maaf Tuan, saya... Saya pergi duluan."
Dia berjalan cepat meninggalkan aku sendirian. Kenapa ia tidak tersenyum sedari tadi? Apa aku melayaninya tidak puas? Seperti itu kah?
Semua wanita yang pernah kutiduri itu selalu kembali meminta-minta lebih. Hm, bisa saja dia sok jual mahal. Baiklah, mari kita lihat siapa yang akan mulai duluan.
Kukeluarkan ponsel bermerek apple kala nada dering singkat menyentak pendengaranku. Sebuah pesan yang kutunggu-tunggu akhirnya terkirim.
"Ghea Aprilio, kah. Hm...."
🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita 5 Miliyar (Tersedia E-book)
Romantik⚠️ 21+++++++ Link direct : WANITA 5 MILYAR - https://play.google.com/store/books/details?id=RMawDwAAQBAJ ===================== "Tubuhmu sangat indah dan nikmat, aku jadi kecanduan." Ghea tidak menyangka demi membayar hutangnya, malah kembali berhut...