08 ; Something Weird

46.2K 746 14
                                    

Frank meneliti segala gerak-gerik seorang wanita di depan layar monitornya. Entah sejak kapan, ia mulai tertarik terus memantaunya.

Senyum di bibir Frank tidak berhenti mengambang ke atas, hingga sosok wania itu hilang di layarnya.

"Dia ke mana?" gumam Frank pelan.

Diganti sisi layar monitor ke beberapa tempat, dan menemukan wanita itu sedang menerima sesuatu dari pengirim.

Satu buket bunga mawar dan sebuah kotak berwarna merah berukuran sedang di bungkus dengan kado.

Frank menyipitkan mata curiga. "Untuk siapa itu?"

Tak perlu berapa lama, Frank menemukan jawabannya. Dicengkram kuat kepalan tangannya ketika melihat senyum mekar di bibir wanita itu.

"Hanya menerima hadiah tak seberapa besar, kau sudah sesenang itu?" Frank tersenyum miring.

Ponsel berbentuk persegi panjang bermerk apel dirampas cepat oleh tangan kekar milik Frank. Lalu mendial nomor seseorang yang terangkat dideringan pertama.

"Kirimkan semua jenis bunga ke rumahku, oh ya jangan lupa juga membeli mobil Bugatti dan kuncinya kamu dijadikan sebagai kado."

Tanpa menunggu pembalasan dari orang seberang, Frank memutuskan sambungannya sepihak.

"Kau pasti lebih suka hadiah dariku, Ghea." Senyum penuh kemenangan tercantum di bibir seksi Frank.

🔥

Ghea curi-curi meletakkan hadiah pemberian dari Hanz ke dalam kamarnya. Ia sangat penasaran isi tersebut, namun pekerjaannya masih menunggunya. Terpaksa Ghea menunggu sampai malam baru membuka hadiah itu.

Senyum mekar terpampang jelas di wajah Ghea. Sudah lama ia tidak bertemu dengan teman masa kecilnya, semenjak dirinya pindah ke kota ini.

"Tapi, bagaimana Hanz bisa tahu keberadaanku ya?" desisnya pelan.

Pemikiran Ghea terbuyar oleh suara gaduh di luar sana. Spontan ia berjalan ke luar untuk melihat apa yang terjadi. Para pelayan menatap sinis ke arah Ghea, tanpa sepengetahuannya.

"Nona Ghea, ini hadiah untuk Anda. Dan juga semua bunga ini, pemberian dari Tuan Frank ke Anda."

Rahang Ghea hampir saja jatuh ke lantai disertai kedua alisnya yang seperti ingin menembak ke langit.

"I-ini untukku? Apa kamu yakin?" tanya Ghea tergagap.

Pria berpakaian serba hitam itu memanggutkan kepalanya sekilas atas pertanyaan Ghea.

"Tuan meminta Nona segera membuka kotak merah itu. Apakah Nona suka atau tidak dengan hadiahnya?"

Ini sungguh aneh, kenapa Tuan Frank mendadak membelikan hadiah padaku? Tanya Ghea dalam hati.

Ghea menuruti perkataan pria itu, dan matanya membulat besar melihat sesuatu kecil itu.

"Kun-kunci mobil? Apa maksudnya?"

"Tuan membelikan mobil untuk Nona. Mulai sekarang, Nona bebas memakainya kapan saja."

Masih tidak paham dengan maksud dan tujuan dari Frank, Ghea hanya mengela napas seraya mengembalikan barang mewah itu ke tangan sekretaris pribadi Frank.

Wanita 5 Miliyar (Tersedia E-book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang