07 ; Permainan Baru Dimulai

48.1K 758 13
                                    

Preview :

Tuan Frank berdecak kesal. "Kita sudah main sejauh ini! Dan kau menyuruhku untuk berhenti?! Padahal kau jelas-jelas juga terhanyut ke dalam nafsu! Apa maksudmu, Ghea?! Are you f*cking kidding me?!"

🔥

Sejak kejadian itu, tepatnya seminggu yang lalu, Ghea tidak lagi melihat batang hidung Frank di rumah besar ini.

Namun, dengar dari pelayan yang lain, Frank dan Annastasya pergi keluar bersama untuk fit baju pengantin.

Ada juga yang bilang kalau Frank masuk ke kamar hotel Tasya hingga besok pagi baru pergi.

Meskipun tangan Ghea bergerak dengan mengepel lantai, tapi kedua telinganya berfungsi baik untuk mencuri dengar perbincangan para pelayan.

"Apa maksudku?" kata Ghea pada diri sendiri dengan senyum mengejek. "Memangnya dia peduli? Harusnya aku yang bertanya di sini!"

Suara deru mobil menyambut Ghea untuk berjalan mendekati jendela kamarnya. Sosok yang beberapa hari menjadi hot news di mansion ini pun akhirnya muncul dengan langkah terhuhung-huyung.

Di samping Frank, Tasya memapah pria itu untuk berjalan ke dalam rumah. Tangan Frank melingkar di pinggang wanita di sebelahnya seakan tidak ingin lepas.

Dengan gerakan cepat, Ghea keluar dari kamarnya menghampiri Frank. Tapi, kakinya tertahan di bibir tangga saat melihat Tasya sudah meletakkan Frank di atas sofa.

Tanpa ada persetujuan dari sang pemiliknya, Tasya membuka satu per satu kancing baju milik Frank.

"Dasar, nggak bisa minum kok minum." Tasya berkeluh pelan.

Frank mengenggam tangan Tasya, seraya berkata dengan mabuk. "Bukannya sebentar lagi, kita akan menikah? Tidak ada salahnya kita bersenang-senang kan?"

Ghea mencekam bajunya dengan erat. Ada perasaan aneh ketika Frank berkata hal itu. Entah apa itu, dan ia sulit jelaskan. Yang pastinya ... Rasa itu nyeri.

Kenapa aku merasa seperti ini? Tidak mungkin, kan, kalau aku ... Mencintainya?

Ghea ingin menutup matanya, tapi rasanya susah. Ia juga ingin membalikkan badannya agar tidak melihat adegan itu, namun seperti ada tangan yang memegang mata kakinya untuk tetap di sana.

"Aku mau naik," ucap Frank kepada Tasya.

Helaan napas dibuang keras dari bibir Tasya. "Kau tahu kalau kau berat."

Walaupun protes, tapi Tasya tetap menuruti perkataan Frank. Mata Frank tak sengaja bertemu dengan milik Ghea yang masih mematung di pinggiran tangga.

"A-apakah... Butuh bantuan?" Suara Ghea bergetar, membuat Frank menyipitkan matanya.

Sejujurnya, Frank tidak terlalu mabuk. Ia masih cukup sadar dengan apa yang ia ucapkan. Bisa juga lelaki bertelanjang setengah badan itu berjalan sendiri.

Tapi entah kenapa, Frank ingin sekali melakukan ini di hadapan Ghea. Entah mau melihat reaksi wanita itu atau ada maksud lain.

"Dia siapa?" tanya Frank kepada Tasya, bola matanya melirik sekilas ke arah Ghea.

🔥

Pening. Itu yang Frank rasakan saat ia membuka matanya. Dipijatnya kedua sisi kepala agar meradakan pusing itu.

Wanita 5 Miliyar (Tersedia E-book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang