Braga Pangestu Aji, mantan Shalom, dan seorang model majalah ternama ibu kota yang sangat tergila-gila dengan sesuatu yang berbau glamour, dia tidak segan menghabiskan setengah persen saham orang tuanya untuk membeli sepatu belel yang hanya di produksi 100 pasang di seluruh dunia.
Braga juga pernah memberi kado untuk orang yang ia cintai, ia memberi kado baju Versace yang ia beli di Los Angeles saat ia pergi berlibur. Namun sayang saat dengan percaya dirinya dia datang kerumah orang yang di maksud tidak lupa membawa kado kebanggaannya, dia di kejutkan dengan kehadiran laki-laki lain yang telah lebih dulu memberi hadiah untuk perempuannya, hanya sebatang mawar tanpa pelindung plastik tapi bisa membuat perempuan itu tersenyum sangat lebar membuat Braga kesal setengah mati.
Flashback.
Saat itu, Braga tengah mengemudikan kendaraannya untuk datang ke rumah Shalom, di sepanjang jalan Braga tidak berhenti tersenyum membayangkan Shannon yang akan memeluknya dan memberi tatapan berkaca-kaca macam anjing pudle yang minta di bawa pulang saat ia memberikan hadiah yang tidak mewah namun cukup bergengsi untuk dipakai wanitanya berjalan bersisian bersamanya di dalam Mall Anggrek.
"Gue yakin banget, Shalom pasti suka sama apa yang gue bawa ini"katanya meyakinkan diri.
Setelah cukup lama berkendara menuju kediaman Shalom di Pondok Indah. Akhirnya Braga sampai dan mengklakson agar pintu segera di buka oleh satpam. Setelah pintu di buka, ia langsung memasukkan mobilnya ke pelataran parkir.
Braga turun dari mobil tidak lupa membawa kado yang ia sudah siapkan. Namun langkahnya berhenti di mulut pintu yang menghubungkan langsung ke ruang Tamu, disana Shalom sedang bersama seorang laki-laki yang sukses selalu membuat Braga merasa bukan prioritas utama Shalom, iya disana Nael sedang berlutut di depan Shalom sambil memberi setangkai bunga mawar merah membuat Shalom tersenyum hingga memunculkan semburat merah di kedua pipinya dan Braga meremas kencang kado yang ia bawa.Saat Shalom menoleh ke arah Braga diikuti oleh Nael yang langsung bangkit merasa tidak enak dengan Braga. "Braga..."kata Shalom lirih langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Braga.
"Happy birthday babe, here your gift" kata Braga memaksakan senyum kepada Shalom, dan pandangannya beralih kepada Naek yang malah menaikkan sebelah alis bingung saat dipandang seperti itu oleh Braga.
"Ngapain lo masih diem disitu?"tanya Braga kepada Nael yang sama sekali tidak beranjak dari tempatnya berdiri.
"Ngapain ke, suka-suka gue"kata Nael nyolot, Nael tidak pernah suka Shalom menjalin hubungan dengan Braga, karena ia Khawatir Shalom akan terbawa sifat Braga yang glamour.
"Ko nyolot ya!"kata Braga mulai tersulut, sifat ini juga yang membuat Nael ragu jika nantinya Shalom benar akan--ah Nael tidak akan membiarkan itu terjadi.
"Gue biasa aja, emang nyolot ya?"kata Nael melangkah mendekati Braga membuat Shalom menggeleng memberi kode kepada Nael agar tidak membuat ulah. Namun pertengkaran diantara keduanya tidak bisa di antisipasi lagi oleh Shalom.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTONIM
Teen FictionPerbedaan kental diantara aku dan kamu, sebelum semuanya berubah menjadi kita. "Tapi El...." "Gabisa Shal, kita itu antonim" ~