Living With A Temperamental Adonis: 99 Proclamations Of Love

11-15

Bab 11: Tiga Rahasia-Nya (1)

Penerjemah: Lonelytree Editor: Millman97

"Kau berani muncul di hadapanku lagi berkali-kali, meskipun aku secara eksplisit telah memperingatkanmu untuk tidak melakukannya!"

Bahu Song Qingchun melonjak sedikit; dia menunduk, berdiri di sana, dan sementara mengabaikan rentetan verbal pria itu, membuka bibirnya untuk bertanya, "CEO Su, bisakah kita bicara?"

"Berbicara?" Mata Su Zhinian yang tertuju pada Song Qingchun menyipit, dan seperti dia telah mendengar lelucon terbesar di dunia, dia tertawa sinis. Kata-kata yang keluar dari mulutnya berikutnya sama-sama penuh cemoohan. "Apakah kamu pikir aku bercanda denganmu? Aku hampir tidak tahan menghadapi wajahmu, mengapa kamu pikir aku ingin berbicara dengan kamu?"

Su Zhinian yang biasanya pendiam sudah memiliki kehadiran yang mengesankan, dan Su Zhinian yang tidak menahan ini sama menakutkannya dengan Asura dari neraka.

Di permukaan, Song Qingchun mungkin terlihat tenang menghadapnya, tetapi secara internal, hatinya sudah terguncang, dan kilau keringat dingin membuat tinjunya berkeringat. Terlepas dari itu, dia mencoba yang terbaik untuk mempertahankan nada level ketika dia menjawab, "Aku hanya perlu sedikit waktu kamu, tolong dengarkan aku."

Su Zhinian memelototinya dengan diam-diam, matanya bahkan tidak berkedip. Tatapannya tajam seperti itu langsung menusuk hati Song Qingchun. Suasana di kamar memuncak. Momen tenang ini adalah tekanan yang lebih besar pada Song Qingchun dibandingkan dengan ketika dia secara terbuka mencaci-makinya sebelumnya.

Sebenarnya, Su Zhinian hanya menghabiskan satu menit menatap diam-diam ke Song Qingchun, tetapi untuk Song Qingchun, menit ini selama satu abad.

Tepat saat Song Qingchun hampir pingsan karena tekanan, Su Zhinian tiba-tiba menggerakkan tubuhnya dan bersandar ke sofa. Dengan tatapan tajamnya masih menatap Song Qingchun, dia membuka bibirnya dan berkata, "Apa yang kamu katakan ketika kamu menyapa saya di pintu masuk perusahaan saya sebelumnya?"

Nada suaranya masih dipenuhi amarah.

Dia kemudian mengangkat jarinya untuk mengetuk kepalanya, menunjukkan pemikiran sebelum berkata, "Anda ingin saya memberi Anda lima menit, kan?"

Perubahan subjek begitu cepat sehingga meresahkan Song Qingchun. Dia berseru kepada Su Zhinian, "Hmm, apa lima menit?"

Su Zhinian mengabaikan kesalahan verbal Song Qingchun dan melanjutkan dengan caranya sendiri. "Atau aku salah mengingatnya? Apakah bukan lima menit? Lalu pasti empat menit? Atau tiga atau dua menit?"

Pada titik ini, Song Qingchun akhirnya menyadari apa yang dia bicarakan. Ini berarti bahwa dia bersedia mendengarkan saya?

"Itu lima menit." Secercah harapan menyala di bawah mata Song Qingchun, dia berkata dengan cepat untuk menyela Su Zhinian, "Aku meminta lima menit waktumu sebelumnya."

"Baiklah, kalau begitu aku akan memberimu lima menit." Su Zhinian meletakkan tangannya di sandaran tangan dan menggunakan telapak tangannya untuk menopang kepalanya ketika dia bersandar ke samping, membentuk gambar waktu luang.

Mungkin itu kontras dari kesulitan sebelumnya, persetujuan tiba-tiba Su Zhinian untuk mendengarkannya menyebabkan pikiran Song Qingchun menjadi kosong. Pidato yang telah dia persiapkan sebelumnya terlintas di benaknya, dan dia berdiri di depan Su Zhinian, mulutnya ternganga, tetapi tidak ada kata-kata yang keluar darinya.

Su Zhinian tidak terburu-buru, tetapi duduk di sana menunggunya. Jari-jarinya mengetuk ritmis pada permukaan kulit sofa, menciptakan tempo sendiri. Setelah beberapa waktu, dia berkata, "Anda punya empat menit lagi."