Chapter 4 (pertemuan)

85 10 7
                                    

     AUTHOR POV

   Setelah lama menunggu,akhirnya Nia dapat melihat sosok sahabat yang ia tunggu tunggu itu berjalan ke arahnya.

   Penampilannya yang berantakan,nafasnya pun tak beraturan,membuat beberapa pertanyaan singgah di pikiran Nia seperti

-"Apa yang gadis itu alami hingga dia bisa seberantakan itu"
-"Kenapa sampai disini dia berjalan kaki"
-"Apa yang dia alami di jalan tadi"

   Nia tak berani menanyakan semua pertanyaan yang ada di pikirannya
Nia berjalan ke arah Ardelle dengan raut wajah cemas,,,Disisi lain orang yang dikhawatirkan justru tersenyum lebar seakan akan tak ada hal buruk yg menimpanya.

   Nia berhenti dihadapan Ardelle dan mulai menggenggam tangan Ardelle dan tanpa aba aba Nia langsung menarik genggaman tangan itu untuk masuk ke dalam UKS.

   Nia tak bisa mengabaikan semua pertanyaan yang ada di pikirannya tanpa sebuah penjelasan...dia tak tahan dan mulai menanyakannya.

"Lo kenapa dell?"
~Ucap Nia sambil mendudukan Ardelle di sofa UKS.

   Tapi orang ditanyai tak langsung menjawab,itu yang membuat Nia kesal,,,Nia meninggalkan Ardelle yg terduduk di sofa, sementara itu ia mengambil kotak P3K di laci dekat ranjang UKS.

   Nia mulai memberikan obat merah ke luka dan goresan di kulit Ardelle,bahkan gadis di hadapannya tidak mengeluarkan suara yang menandakan jika tubuhnya sedang kesakitan.

   Tak suka dengan suasana hening seperti ini,Nia bertanya setelah memasukan semua obat yang telah ia gunakan ke Kotak P3K.

"Dell lo tadi kenapa?"
~Tanya Nia sambil menutup kotak P3K itu.

Nia yang mulai khawatir itu, menggoncangkan tubuh Ardelle,hingga Ardelle tersadar,dan memasang wajah kaget

"Apa yang dia lamunkan dari tadi"
~Pikir Nia dalam hati

   Ardelle yang tersadar dr lamunannya itu berkata

"Ah,napa ni?"
~Tanya Ardelle sambil membenarkan posisi duduknya

"Lo tadi kenapa?dan kemana aja?kok lama banget?dan kemana mobil Lo?kok kesini jalan si?kenapa penampilan lo berantakan gt?Lo ngga pp ka tadi di jalan?"
~Tanya Nia dengan sekali nafas dan Masih menatap muka Ardelle

   Ardelle tercengang karna Nia tak pernah bisa nge-rap ...em maksutnya tak pernah bisa berbicara sebanyak dan secepat itu dalam sekali nafas,,,Ardelle pun menertawainya

"Hahahahaha gue ngga papa Ni,cuman ada masalah waktu gue kesini tadi"
~Ucap Ardelle sambil melihati semua luka yang ada dikulitnya telah diperban.

   Nia memasang muka penasaran,bingung,sekaligus khawatir,,,Tau akan respon dari sang sahabat Ardelle pun mulai berkata dan menjelaskan apa yang dia alami tadi.

     Ardelle POV

   Ekspresi muka Nia selalu bisa bikin gue terhibur,di dalam ekspresi muka yang seperti itu, dia masi bisa pasang muka sok cantiknya dia...karna gue Anak nya peka ya udh lah gue bakal cerita ke dia...

Flash back ON

"Moga Nia ngga marah deh,Ini gue udh telat tiga menit buat jemput dia,moga tu anak ngga koar2 ntar...lindungi gendang telinga hambamu ini ya Allah"
~Ucap gue Asal karna emg gue cemas bgt anak satu itu bakal marah ke gue.

   Di perjalanan gue mempercepat laju mobil bokap gue dan ngga lama.

'''DEGH''' DEGH''' SHHHH'''....

RASA INI TAK SEKEDAR MENGAGUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang