Chapter 5 (tahap akhir)

58 11 0
                                    

AUTHOR POV

Ayla menghembuskan nafas lega,setelah dia keluar dari ruangan yang menegangkan itu,untuk Pendaftaran Ulang.Dengan langkah yang tergesa-gesa dia keluar dari bangunan megah yang akan menjadi sekolahnya itu.Ia memberhentikan sebuah taksi yang disuruhnya untuk melaju ke daerah rumah nya itu.

Tak lama kemudian taksi itu sudah berada di depan gerbang rumah minimalis berwarna cream itu.Ayla membuka pintu taksi dan turun,,kemudian dia menutup pintu taksi dengan mendorong tapi terkesan seperti membanting nya

"Ini pak Uang nya"
~Ucapnya seraya menyodorkan uang kertas bernilai Rp.50k 2 lembar kepada bapak yang mengemudikan taksi tersebut.

"Eh...ini harusnya saya kembalikan sebagiannya mbak"
~Ucap bapak pengemudi taksi itu dengan nada yang terkesan berteriak.

"Udah ambil aja kembaliannya pak,hitung-hitung buat tanda ucapan terimakasih saya,, karna bapak udah anter saya sampai rumah dengan selamat"
~Ucap Ayla sambil membalikkan tubuhnya yang tadi sudah hampir masuk kedalam gerbang rumahnya itu.

"Makasih banyak ya Mbak...kalau boleh saya tau namanya mbaknya siapa?"
~Ucap pengendara taksi itu sambil memandangi wajah Ayla

"Panggil aja Ayla pak"
~Ucap Ayla yang masih setia menghadap ke arah taksi itu.

"Ohiya mbak Ayla,,semoga mbak selalu bahagia dan semoga tdk akan ada yang membuat mbak Ayla sedih ya mbak.
~Ucap pengemudi taksi itu yang terkesan mendoakan Ayla...*tp kenyataan nya ga akan begitu

Sebagai balasan Ayla hanya mengangguk kan kepala antusias dan menyunggingkan senyuman termanisnya.

"Duluan ya Mbak"
~Ucap bapak tersebut sambil menghidupkan taksinya dan berlalu meninggalkan Ayla.

*****

Ayla memasuki kamarnya dengan langkah pendek,dia tidak menemukan satu pun anggota keluarganya dirumah ini.Setelah berada di dalam kamar Ayla pun langsung merebahkan badannya di kasur empuk miliknya dan tanpa sadar Ia terlelap tidur karena kelelahan.

DISISI LAIN...

"Akhirnya selesai juga"
~Ucap anak anak panitia pendaftaran ulang yang ada di dalam ruang osis.

"Abis ini enaknya ngapain ya"
~Sambung anak yang lain

"Kalian pulang aja sono,biar gue siapin dare buat adek2 tercinta gue selama mos disini"
~Sambung Ardelle setelah mendaratkan bokongnya di sofa empuk Ruang Osis itu.

"Gue setuju pake banget,come on guys kita ke Caffe yang baru opening di pusat kota itu,tempatnya lagi hits bgt di instagram"
~Seru ketua penyelenggara Pendaftaran Ulang dgn antusias dan menggebu gebu semangatnya.

"Dan itu sebagai hukuman karna loo____"
~Ucap wakil penyelenggara pendaftaran Ulang itu sambil menudingkan jari telunjuknya di depan hidung Ardelle.

Segera mungkin Ardelle menepis tangan mantan gebetannya itu.

"Iya iya... karna gue telat berjam-jam kan?!!!Iya kan...udh sono kalian pergi dari sini"
~usir Ardelle dgn nada malas yang terdengar seperti berteriak.

Sedetik kemudian panitia pendaftaran ulang pergi dari Ruang Osis tak terkecuali seorang-Kendra Kurniasari.

"Lo mau kemana Nii"
~Tanya Ardelle dengan keras dan memasang wajah menyelidik.

"Ikut mereka lah,jarang2 tu ketua ngajakin pergi bareng2"
~Ucap Nia polos sambil membalikkan badannya menghadap Ardelle yang masih duduk di sofa.

"Lo temenin gue disini.titik ga pake koma,atau___"
~Ucap ARDELLE menggantung dan menarik nafas dalam2

"Atau lo mau gue ga pesenin baju desain terbaru perancang ternama Itali itu yang mamerin desain baju terbarunya di seluruh sosmed milik dia yang bikin seluruh wanita normal bakal berebut buat ngebeli desain nya itu"
~Ancam Ardelle dengan sekali nafas yang membuat Nia tak berkutik sedikit pun.
Memang seorang Nia sudah mengincar baju desain milik desainer ternama itali itu.

RASA INI TAK SEKEDAR MENGAGUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang