Sayang mana sama dia??

796 73 6
                                    

Rio mengucek ngucek matanya yang masih ingin terpejam, Rio membuka bagasi mobilnya ternyata benar sepeda Yuki masih tiduran disana Rio menurunkannya dengan hati hati kalau keseleo kan kasian sepedanya gak bisa diurut, Rio menutup bagasinya pelan pelan kan kasian kalau lecet namanya bisa dicoret dari KK,  Rio mendorong sepeda Yuki sampai keluar pagar rumahnya ia berdiri malas di depan pagar rumah Yuki yang masih tertutup rapat.

" Lamaa bangett sih jangan jangan sepeda ini ada virus Ablibiophobia nya juga kali "

Rio tersentak ia menjatuhkan sepeda Yuki begitu saja lampu depan Yuki yang remang remang menambah kesan horor disana.

Mulut Rio komat kamit membaca Ayat kursi matanya ia tutup rapat rapat meski sesekali gatal mengintip berharap mahluk tersebut segera lenyap,namun bukan lenyap malah semakin mendekat.

" Rioo" Teriak Yuki sembari mendorong pagarnya.

" Yukii " Rio kaget ternyata sosok pocong yang lihat itu adalah Yuki ia berdecak sebal.

" Hahahaha " Tawa Yuki menggelegar memecah keheningan subuh.

" Lo kenapa liat setan muka lo pucet gitu baca ayat kursi lagi "

" IYA LO TUH SETANNYA LAGIAN NGAPAIN KELUAR PAKE MUKENA LAMPU LO JUGA REMANG REMANG GITU BELUM BAYAR LISTRIK YA? MANGKANYA PAKE PHILIPS "

" jangan sebut merk dong "

" Yeee masak cantik cantik gini dibilang setan gue takut ketauan mama papa gue jadi pake mukena jadi kalo mama papa gue liat kan mereka gak kaget liat gue keluar subuh subuh"

" Nggak kaget ndasmu jantungan ia liat pocong jalan jalan dirumahnya" Bentak Rio kesal.

Kedua sudut bibir Yuki tertarik kedalam, ia menaikkan sebelah alisnya ciri khas Yuki jika berpikir.

Dipikir pikir omongan Rio benar juga.

" Sepeda gue ihhhh Rio lo banting gitu aja " Oceh Yuki sembari memungut sepedanya ehh gak ndeng mendirikan sepedanya.

" Yee gak gue banting "

" Teruss kenapa dia bisa rebahan disini? "

" Dia masih ngantuk kayaknya soalnya tadi gue ambil  di bagasi lagi tidur dia "

Yuki terdiam ia berusaha mencerna setiap kata kata Rio, hanya Rio yang bisa membuat seorang Ablibiophobia merasa seperti orang bodoh.

Yuki menatap Rio lekat setelah menetralisir maksud kata kata Rio ia akhirnya sadar lelaki itu sedang mengerjainya.

" Lo mau begoin gue? "

" Enggak udah ah gue mau tidur lagi "

" Hah?  Tidur lagi lo gak sekolah? "

" Sekolah lah masih ada waktu 30 menit harusnya 60 menit tapi debat sama lo jadi buang buang waktu gue tau gak " Rio berbalik melangkah menjauh dari Yuki, langkah Rio terhenti.

" Rio "

" Apa lagi sih ? "

" Tunggu bentar ada hal penting yang mau gue bicarain " Yuki memasang wajah serius Yuki masih berdiri di depan pagarnya begitu juga Rio masih berdiri sedikit jauh dari Yuki ia masih menunggu apa yang ingin Yuki katakan.

" Lo ngapain pake sarung sama baju koko gitu? Pake peci lagi? "

Rio melirik penampilannya yang saat ini sangat mirip seperti jamaah masjid.

" Gue abis sholat teruss tidur lagi "

" Gue gak nyangka lo ternyata.."

" Imam yang baik? " Tanya Rio memotong kata kata Yuki.

Olahragawan VS AblibiophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang