Bungkam

275 40 5
                                    

Saat Mata menangkap sosok pengisi hati..
Jantung berdetak hebat..
Hati penuh warna..
Ingin berteriak..
Namun sangat keluh hanya untuk 3  kata..
Hati berteriak..
Bibir semu memilih terbungkam..

" Lagi ada kelas gak? " bisik Rio tepat di telinga Yuki yang sudah sedari tadi coba Rio caper dengan Yuki bahkan ditegur pun tak direspon.

Plakk

Satu tamparan meluncur bebas di pipi Rio, Yuki membulatkan matanya sepertinya kaget meski wajahnya datar :v.

" Duh apaan sih Yuk gak berubah berubah ya lo tetep aja kasar gak ada manis manisnya sama gue " Rio mau mengelus ngelus pipinya yang tampak merah.

" Lo ngapain disini? " Tanya Yuki sembari melepaskan kedua earphone nya.

" Oh gue abis nyari umang umang tuh di belakang kampus mau ikut gak? "

" Hah? "

" Apaan sih Yuk lo kira gue umang umang apa di hah hah-in segala " Rio menutup hidungnya, Yuki menepok kasar jemari Rio yang menutupi hidungnya dengan novel yang berhalaman 500.

" Eh gue udah gosok gigi kali, serius lo kuliah disini juga? Kenapa? "

" Iyalah masak gue disini cuma buat jaga parkir, ini semua garagara lo tau nggak "

" Apa? Gue salahin aja terus gue " Yuki membulatkan matanya sebulat bakso mari mari sini " Gue juga males kali harus 1 kampus sama lo ntarr nyusahin lagi kayak waktu sekolah "

" Garagara lo ngajarin gue kemaren nilai UN gue jadi nyaris sempurna tau gak, otomatis ortu gue maksa gue buat ikut tes di sini dan parahnya lulus dong  " Yuki terkekeh tak percaya.

" Lo harusnya makasih dong sama gue, terus kenapa lo sok sokan nolak beasiswa kemarin kalo akhirnya kuliah disini juga "

" Ya karena gue tu bingung gimana lagi caranya abisin duit gue, uang banyak utang gak ada :v "

Pletakk Novel tebal Yuki kembali menyosor kepala Rio " Udahlah gue ada kelas males liat muka lo terus bertahun tahun " Yuki berlalu pergi mengejar Milly yang sudah jauh.

Pletakk Kali ini kepala Rio disosor oleh gitar milik Nichol.

Rio meringis ia merasa sepertinya kepalanya sebentar lagi akan pecah karena terus terusan dihantam oleh benda benda milik teman temanya yang gak ada akhlak.

" Benjol benjol pala gue apaan sih chol gak bisa apa negur gue dengan manis "

" Idihh najiss kalo lo Milly baru deh gue tegur dengan manis jauhh lebih maniss dari gula " Ujar Nichol menirukan gaya chibi chibi" Lagian lo dipanggil panggil dari tadi malah sibuk liatin Milly inget Milly punya Nichol saja "

" Gue liatin  Yuki bukan Milly kerak nasi "

" Cieelahh diliatin muluu udahlah Rio lo gak akan bisa dapetin Yuki diatu gak tertarik sama cowok kayak lo selama 3 tahun gue sekelas sama Yuki dan setau gue Yuki pernah pacaran cuma sekali sama Al "

" Palingan Yuki cuma khilaf sama Al " Ucap Rio malas.

" Cieelah yang kalah saing ngambek nih, eh yokk lah ke kelas "

" Kemana? Kita olahraga aja yuk " Ajak Rio dengan senyum menggoda.

Nichol menarik tasnya yang berisi 1 buah buku dan pena seperti biasa, ia menghembus napas malas " Magerr gue mending ke kelas aja lo bisa liat Yuki gue bisa liat Milly " Nichol menaik turunkan alisnya, Nichol melangkah menjauh membiarkan Rio yang masih berpikir sampai besok eh gak deng Rio udah jalan mengikuti langkah Nichol dengan malas.

Olahragawan VS AblibiophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang