Sebuah Kisah

303 29 33
                                    

Tentang rasa memang sulit diatur..
Pada siapa? Kapan? Dan dimana? Ia selalu datang tanpa direncanakan..
Kisah awal kita memang pelik namun sangat indah..
Waktu yang menyaksikan apa kisah kita akan menjadi cerita dimasa yang akan datang..
Atau hanya menjadi kenangan yang harus dilupakan..

Yuki


🍭🍭🍭

Yuki mengintip dari balik jaket yang menutupi wajahnya, Yuki membulatkan matanya "Lo mau nyulik gue ya?"

"Lo sanking sibuknya baca novel novel lo yang banyak itu jadi  gak bisa bedain ya makanya luangin waktu buat nonton sinetron dong mana ada nyulik diajak ke tempat makan"

"Tapi Rio gue tu minta lo anter gue pulang, bukan ajak gue makan, gue  gak laper"

"Mahluk jenis kayak lo tuh emang gak pernah laper makanya lo tuh lemah olahraga dikit pingsan"

"Yeee lo ngatain gue? Daripada lo liat tulisan di papan tulis aja tidur"

TOK TOK TOK

Rio menurunkan kaca jendela mobilnya.

"5000 bang" Ujar pria tersebut sembari menadahkan tangannya.

"Apaan?" Heran Rio belum paham.

"Parkir bang"

"Saya kan baru mau makan bang biasanya pas pulang parkir"

"Disini adatnya beda bang bayar parkirnya diawal kalo diakhir namanya penyesalan"

"5000?Biasanya 2000" Sahut Yuki membuka suara.

"Yaudah 2000 tapi 2 rodanya saya jual gpp ya"

"Yapp gpp"

"Enak aja nih bang" Rio memberikan selembar uang, Yuki masih melamun menatap kang parkir yang sibuk memarkirkan kendaraan lainnya.

"Awas ntarr suka lo" Ujar Rio memecah lamunan Yuki yang sudah jauh sampai ke Danau Toba.

"Ya gak lah kan didepan gue ada pemandangan yang jauh lebih indah"

"idihh gombal"

"Kan belajar dari lu"

* * *

Rio menatap Yuki yang masih berdiri di depan meja menatapnya.


"Lo mau makan sampe berdiri?" Tanya Rio gemas melihat Yuki yang sudah hampir setengah jam berdiri di hadapannya.

"Lo gak tarikin kursi gitu buat gue kayak pasangan pasangan lainnya?" Yuki membungkam mulutnya.

"Aduhh bego bego kok gue kepedean banget sih ngomong gitu"

"Idihh sok cantik banget sih"

"Tuhkan kenapa sih ni mulut sekalinya ngomong bikin turun harga diri gue" Yuki menunduk pasrah sudah terucap mau bagaimana lagi.

"Masih untung lo gue ajak makan" Lanjut Rio sambil sesekali menelisik apakah pesanan mereka sudah siap.

Yuki menautkan satu alisnya "Yeee kalo lo gak ikhlas nraktir gue mending gak usah gue bisa kali bayar sendiri"

Olahragawan VS AblibiophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang