HANCUR

689 12 0
                                    

Jam menunjuk-kan pukul 02.00 malam

Tokk..tokk...

"Kak dieee!!" Teriakk karin

Telinga maudie yang sakit karna teriakan karin hanya mendengus kesal tak menggubris teriakan karin

"Kak maudie bangun" karin terisak

Maudie yang mendengaran isakan tangis karin langsung sadar dari alam mimpinya

"Kamu kenapa rin" maudie khawatir

"Tan..lee..tta" tangisan karin semakin menjadi

"Mama? Mama kenapa rin" maudie nampak cemas

"Tante letta kecelakaan" ujar karin terbata

"Mama kecelakaan?" Mata maudie berkaca-kaca

"Ii..ya tadi pihak rumah sakit, telpon kerumah dan kebetulan aku yang angkat telpon nya, katanya tante letta kecelakaan" ujar karin terbata

"Yaudah sekarang kita kerumah sakit, apa nama rumah sakitnya" maudie menyeka air matanya

"Prima utama" ujar karin yang dijabanin dengan tarikan tangan maudie

"Bi, mang ujang mana?" Tanya maudie

"Mang ujang udah pulang non, anaknya sakit" tutur bi asih

"Yaudah kamu tunggu sini rin, kakak ambil kunci mobil dulu diatas"

"Tapi kak? Kakak yakin bawa mobil sendiri ? Sejak kejadian itu" tanya karin

"Gapapa, trauma-ku dikit dikit mulai ilang" maudie bergegas mengambil kunci mobil dikamar mamanya

"Yaudah ayo, bibi dirumah aja ya jagain rumah bi" tutur maudie

"Iya non" bi asih hanya menganguk kecil

...

"Kamar nomor berapa?" Tanya maudie pada karin

"Ga dikasih tau sama perawatnya tadi" ujar karin

"Kita cari bagiian informasi ya, udah kamu jangan nangis terus" tegas maudie yang menggenggam pergelangan tangan karin

"Permisi sus, pasien yang tadi kecelakaan atas nama alleta giannivio tedja" tanya maudie

"Sebentar saya cek dulu"

"Iya" tubuh maudie bercucuran keringat dingin

"Passien masih di IGD, dalam masa penanganan" ujar suster tersebut

"IGD nya dimana?" Tanya maudie

"Lurus aja nanti ada perempatan mbak langsung kekiri aja pasien ada disana" ujar suster tersebut

"Makasih ya" maudie langsung menarik tangan karin bergeges menuju ruang IGD

Maudie melihat mama nya yang terbaring lemah dikasur hijau dikelilingi dokter dan perawat dari balik pintu kaca ruangan IGD.

"Ya allah, jangan ambil mama, aku udah ngerasain kehilangan papa karna kecelakaan juga, sekarang aku cuma punya mama satu satunya" air matanya membasahi pipi maudie

Selang beberapa menit dokter keluar dari dalam ruangan

"Keluarga pasien?" Tanya dokter

"Iya saya anaknya" ujar maudie sambil mengelap air matanya

"Mari ikut keruangan saja" tutur dokter itu sedangkan maudie hanya mengangguk saja

"Kak aku ikut" ujar karin

"Gausah kamu disini aja jagain mama"

...

"Pasien hanya mengalami luka kecil dan benturan yang tidak terlalu keras, sekarang pasien masih pingsan nanti setelah pasien sadar kita akan pindahkan keruang rawat" tutur dokter tersebut

THE MOST WANTED BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang