Awal

943 18 5
                                    

"Sayang, ada vano diluar"  alleta membangunkan putrinya

"Hmm" maudie membuka matanya

"Ayok buruann"

"Iya ma sebentar"

"Mama turun duluan ya"

Maudie mengangguk kecil tanda mengiyakan.

"Masih jam 07.00 juga ngapain kerumah orang pagi-pagi gini" maudie meletakan jam wekernya beranjak menuju kamar mandi hanya untuk sekedar mencuci muka dan gosok gigi.

"Kak vano cepet banget ngapel nya" maudie mendumel menuruni anak tangga

"Mana kak vanonya?" Tanya maudie

"Diluar die" suara lembut alleta terdengar samar dari dapur

Maudie menuju pintu luar untuk bertemu pujaan hati.

"Pagii sayang" sontak kalimat itu membuat pipi maudie merah padam

"Gausah malu gitu aku panggil sayang" goda vano

"Ih apaansi" maudie menahan diri untuk tidak teriak

"Belum dijawab"

"Apa yang belum dijawab" maudie heran

"Yang tadi" cengir vano

"Oh"

"Ih kok cuma oh aja, gasuka ya"

"Pagi jugaa sayangg" jawab maudie sambil terkikik

"Gituu dong"

"Kakak ngapain pagi-pagi kerumah aku?" Dumel maudie

"Loh emangnya gak boleh gitu, aku kan pacar kamu" vano menatap wajah maudie

"Bukan gitu kak, ini kan hari minggu, waktu dimana aku bisa bangun siang gak usah sok serius deh" oceh maudie

"Heh! Jangan cemberut gitu dong"

"Lagian kakak sii, oh iya duduk dulu kak"

"Makasih" tutur vano datar

3menit berlalu vano dan maudie hanya saling diam.

"Ih ni anak kenapa lagi tiba- tiba jadi diem gini" batin maudie

"Kak vano kenapasi kok diem aja dari tadi, aku salah ngomong ya ke kakak?" Ujar maudie

"Enggak kok" ujar vano datar

"Lah terus kok jadi kaku gini si"

"Aku mau ngomong sama kamu"

"Ngomong apaan kak, jangan buat aku takut dong"

"Kenapa takut aku kan gak ngapa-ngapain kamu?"

"Iya sii, ah udah ah buruan kak vano mau ngomong apa?"

"Sampe kapan kamu mau panggil aku kak vano terus?"

"Aduh ya ampun kak, aku kira apaan eh ternyata cuma mau ngomong ginian doang" maudie terkikik geli

"Maudie gue seriuss" vano mengcengkram pergelangan tangan maudie

"Eh eh iya kak maapin aku" maudie menunduk

"Aku tanya maudie, sampe kapan?" Vano mengulang pertanyaan nya

"Terus kakak mau aku panggil apa?" Ujar maudie

"Vano atau sayang, terserah kamu"

"Aku panggil vano aja ya"

"Yah padahal ya aku berharap banget kamu panggil aku sayang" vano melepaskan cengkraman nya dari tangan maudie memoncongkan mulut nya setengah senti

"Ih kak vanoo, aku kira serius tauu" maudie cemberutt

"Maafin aku, kamusi kita kan udah pacaran ya kali kamu masih panggil aku kakak" vano menatap wajah maudie

"Iya iyadehh terserah kamuu vano" maudie tersipu malu

"Nah gitu kan enak" vano mencubitt gemas pipi maudie

"Kamu udh mandi blum die?" Tanya vano

"Belum emg kenapa?"

"Temenin aku yuk"

"Ih kemana, rencananya aku mau lanjut tidur ni" ujar maudie

"Kesekolah sayang, plis temenin aku ya" vano memohon

"Ya ampun belum pernah gue lihat kak vano kayak gini sebelumnya" batin maudie

"Hey? Kok diem ajasi" ujar vano

"Yaudah aku mandi dulu ya, tapi kamu nunggunya didalam aja jangan diluarr"

"Siap bos" vano mencubit gemas pipi maudie.

-------------Selang beberapa menit------------

"Yuk buruan" teriak maudie saat menuruni anak tangga

"Gausah teriak teriak juga kali"ujar vano

"Eh tapi tunggu dulu deh, ngapain kesekolah?" Tanya maudie

"Kan sekolah kita bakal ngerayain ulang tahun ke 39tahun, jadi aku dan anggota osis disuruh mempersiapkan acara gituu" ungkap vano

"Kapan acaranya"

"Selasa, rabu, kamis" ujar vano

"Ha 3harii? Wah keren" maudie mempersatukan telapak tangannya

"Kamu emang ga tau die?"

"Enggak"

"Wajar" ujar vano

"Heh! Wajar apa ha?!" Dumel maudie

"Ya wajarla dipikiran kamu kan cuma aku, jadi ga bakal kepikiran yang lain"

"Ih apaansii garing banget" kikik maudie

"Garing tapi ketawa, udah yuk mama kamu mana aku mau pamitan ni"

"Bentar aku lihat kekamar mama dulu"

"Maa" teriak maudie

"Gak ada dikamar, kayakny udah pergi"

"Kemana?"

"Gak tau"

"Yaudah cuss"

Selang beberapa menit

"Kok sekolah rame kak?" Tanya maudie

"Kan aku udah bilang jangan panggil kakak" vano membuka helm nya

"Ohiya maap"

"Iyala rame, orang satu sekolah udh pada tau cuma kamu doang yang kudet" cibir vano

"Enak ajaa"

"Ya enakla" ujar vano datar.

"Mulai deh ni" batin maudie

"Ya udah yok, mau kemana?" Tanya maudie

"Lo tunggu disini aja" ucap vano cuek

Maudie diam.

Vano melangkahkan kakinya.

"Kenapa diemm oon" vano membalikan badan nya

"Katanya suruh diem disini" maudie tampak ingin menangis

"Maapin aku die, udah jangan nangis yok" vano menggadeng erat tangan maudie yang membuat maudie senang bukan kepalang.

"Woyy gak usah gandeng gandeng gitu juga kali, menghina yang jomblo ni" ujar dave saat melihat vano dan maudie

"Gapapa sekali kali"

Maudie mengerutkan keningnya.

"Maksud akutu sekali kali gandengan disekolah sayang" ujar vano santai

"Oh" maudie mengangguk kecil

"Kamu mau makan apa?"

"Apa aja"

"Bakso mau?" Tawar vano

"Mau bangett!!!"

"Yaudah tunggu ya, peri kecil!" Vano mencuil idung maudie yang membuat maudie salah tingkah.

Next, bakalan update, makasih buat yang udah baca, vote dan komenn,💖

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE MOST WANTED BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang