Chapter 06

1.9K 255 42
                                    

“Hai, Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Hai, Taehyung.”

Seseorang tengah mendapati Taehyung yang terdiam di kantin rumah sakit, pemilik gelar Dokter itu lantas menghampiri lengkap dengan seulas senyum yang mengembang.

“Maaf, atas pukulanku kemarin. Sungguh, aku kalap melihatmu seperti itu.” Setelah sukses menduduki bangku yang kosong  tepat di hadapan Taehyung, Jungkook meminta maaf karena dirasa tak enak hati dengan kejadian kemarin lusa.

“Dan maaf juga tak menemuimu satu menit pun. Kau tahu, 'kan? Kemarin ruang ICU seperti apa?” Lanjut Jungkook berusaha mencairkan suasana kelewat canggung di siang ini; tak lupa dengan kekehan pelan terlontar pun senyum terulas.

Sementara yang dipanggil hanya mendesah pelan, tersenyum kecut dan kembali memutar sedotan di hadapan; mengaduk minumannya malas. “Ya. Terserah.”

Sepersekon kemudian, Jungkook berlanjut tanya. "Kau kenapa?"

Taehyung melihat presensi Jungkook lewat ujung matanya seraya berujar, “Tidak. Tidak ada apa-apa.” Pun melanjutkan kegiatan, hingga sukses membuat Jungkook terdiam dengan sebuah tanda tanya dalam benak. “Kau sudah menerima surat yang ditulis hyung-mu?”

Alhasil sebuah atensi besar Jungkook dapatkan dari Taehyung—ia melihat Jungkook dengan mata membulat sempurna, sebelum melayangkan sebuah pernyataan. “A-apa?”

“Lihat? Kau hanya ingin mengobrol denganku saat membahas Jin-hyung.” Jungkook tersenyum masam; sebuah candaan memang, namun ada rasa kesal yang terselubung di dalamnya.

Helaan napas terlontar, Jeon Jungkook kembali melayangkan sebuah pertanyaan yang sama, “Aku bilang, kau sudah menerima surat dari hyung-mu?”

“A-ah, iya.” Taehyung menundukkan pandangan sebelum Jungkook bertanya kembali, “Jadi, kau tahu 'kan apa yang harus dilakukan?” Ia tersenyum melihat puncak kepala Taehyung.

“Lakukanlah, Tae. Demi dirimu dan juga Jin-hyung.” Kemudian menepuk-nepuk pundak Taehyung secara perlahan lengkap dengan helaan napas panjang.

Sepersekon kemudian, pemuda yang dimaksud itu mengangkat pandangan. “E-entahlah, Kook … Aku tak yakin.” Lirihnya pelan.

“Mengapa? Hm?” Jungkook memiringkan kepala, bermaksud 'tuk melihat sorot mata Taehyung; sedang memandang meja makan. “Apa yang membuatmu tak yakin?”

Bergumul dengan dirinya sendiri, Taehyung kalut. Ia tengah berpikir keras dalam memutuskan hal ini, “Dengar, aku tak ingin mengatakan hal ini. Tapi menurutku tindakanmu sudah melewati batas ... Taehyung-ah.” Jungkook berkata jujur, batin pemuda itu sudah tak tahan lagi dengan semua ini—dengan kondisi Taehyung yang kian memburuk. Ia tak ingin melihat Kim Taehyung seperti ini, hidup namun tak sepenuhnya.

“Kau tak memikirkan perasaan hyung-mu? Ia pasti sangat kesakitan melihatmu seperti ini, Tae.” Yang diajak berbicara justru hanya terdiam, “Kau tak mengerti perasaanku, Kook. Aku—”

ENMESHEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang