Istana Keraton Yogyakarta.
Pagi hari. Di kediaman keraton, para abdi dalem sedang disibukkan dengan mempersiapkan dengan menyediakan menu sarapan untuk keluarga keraton.
Hari ini, kediaman keluarga keraton lebih ramai sebab para anggota keraton yang tinggal diluar istana kini hadir untuk mengikuti serangkaian acara keraton yang akan dilaksanakan beberapa hari kedepan.
Di halaman istana Keraton, Joy sedang menikmati udara pagi dan juga hangatnya mentari pagi.
"Bendara Raden Ajeng Bae Sooyoung. Atau harus kupanggil Joy. "
Joy menoleh kebelakang dan mendapati seseorang sedang menuju kepadanya.
Bae Jongseok. Putra pertama Sri Sultan Bae Youngjun yang terlahir dari Gusti Kanjeng Ratu.
Dianugrahi gelar Gusti Pangeran Harya. Kemungkinan besar beliau lah yang akan diangkat menjadi Putra Mahkota dan mewarisi tahta.
"Mas. Kau disini juga ? "Joy menyambut pelukan hangat dari kakak pertamanya.
"Gimana tinggal dikota lain ? Kudengar kau cukup sering berkelahi disana ? Kau gunakan ajaran dari kakek dengan baik. Hm ?"
"Haha. Kau tau darimana ? Mereka yang kurang ajar. Sepantasnya kuhajar mereka. "Joy.
"Kau itu putri Keraton. Alim dikit nama ya. "
"Hih ! Diluar sana, kubisa menjadi diriku sendiri. "
"Kuharap bisa menikmati hidup sepertimu. Joy. "
"Tinggal kau melakukannya. Pangeran. "
Seorang abdi dalem keraton mendatangi mereka dan memberitahu bahwa semuanya sudah berkumpul diruang makan.
Putra dan putri keraton itu menuju ruang makan untuk bergabung dan sarapan pagi bersama.
Di ruang makan itu, Sri Sultan, Kanjeng Ratu, Bendara Raden Ayu atau selir dan juga anggota kerajaan lain sudah menempati bangkunya masing-masing.
Joy duduk di bangkunya yang ada disamping selir. Di sebrangnya duduk seorang pria muda yang tak lain adalah adiknya sendiri.