Empat

122 17 30
                                    

"Kalian dari mana aja ? Udah dibilangin kan jangan terlalu jauh. Kalian melewati batas kan ? Masuk kedalam sana ? "Sungyoon yang khawatir melontarkan banyak pertanyaan.

"Tadi kita kesana sedikit om. "Sungjae menunjuk arah puncak merapi yang tadi dia datangi. "Maaf tadi Davidnya lari kesana aku kejar. "

"Disana ada yang ditembak papah. "

Satu kalimat yang dilontarkan oleh David sontak menarik perhatian banyak orang yang ada disekitar mereka.

"Ditembak ? "Ibu Sungyoon.

"Iya nek. Disana kita mendengar suara tembakan. Juga ada yang teriak minta ampun gitu. "David.

"Aah. Om. Sepertinya David lapar, kita meningan makan siang dulu om. "Sungjae yang merasa menjadi pusat perhatian berusaha mengalihkan topik yang sedang diucapkan oleh David.

"Oh ? I-iya sih. Sudah siang juga. Kalian mau makan apa ? "Sungyoon.

"Apa aja om "Sungjae membawa David untuk pergi dari tempatnya agar tidak menjadi pusat perhatian lagi.

....

Di tempat wisata sudah pasti terdapat banyak tempat makan dan juga pusat oleh-oleh.

Sungyoon membawa serta semuanya ke salah satu tempat makan. Mereka memesan berbagai makan makanan dan minuman yang menjadi khas tempat wisata. Sebagai contohnya saja adalah kopi merapi yang dipesan oleh Sungyoon.

"Papah ! Mau beli itu ! "David menunjuk salah satu pedagang yang menjajakan mainan khas jaman dulu.

Sungyoon memberikan selembar uang pada sang anak dan David pergi begitu mendapatkan uangnya.

Sungjae hanya memperhatikan dari kejauhan.

"Jae. Tadi David bilang apa ? Ditembak ? Maksudnya apa ? "Sungyoon.

"Aah. Itu? Aku a-aku enggak yakin om. Cuman kayaknya salah denger deh om. Mungkin suara aktifitas gunung. "Sungjae tidak mau ambil pusing dan memikirkan lebih jauh apa yang didengarnya tadi.

Dia menyesap minuman herbalnya dan mulai menikmati makanannya.

....

Diantara para pengunjung lainnya yang juga sedang memilih souvenir sebagai oleh-oleh. David antusias memilih beberapa mainan yang menarik perhatiannya.

Setelah mendapatkan apa yang disukainya dan tentu saja membayarnya. David kebingungan mencari keberadaan ayahnya. David mengitari stand stand penjual makanan untuk mencari keberadaan orang tuanya.

Sebab tak juga menemukan keberadaan orang tuanya, David berniat untuk bertanya pada seseorang yang ia temui.

Didepannya, David melihat ada dua pria dewasa yang mengenakan serba hitam yang berdiri membelakanginya.

David melangkahkan kakinya untuk menghampiri pria itu.

"Lagipula kecil kemungkinan dia melihat wajah kita. Walaupun dia melaporkan pada polisi, tempat kita membunuh tadi sudah bersih kan ? "

"Tapi tetap saja si bos ingin orang itu yang tadi ada dilokasi. "

"Kau emangnya tau orangnya yang mana ? Kita kan enggak tau bro. "

"Bajunya kulihat sepintas saat dia lari tadi. Pemuda dengan bocah dipangkuannya. "

David menghentikan langkah kakinya mendengarkan obrolan dua pria dewasa yang ada didepannya saat ini.

"Vid ! Kamu ngapain disini ? Ayo buruan. Udah jam makan siang. "Sungjae membawa David kembali bergabung bersama Sungyoon dan juga ibu Choi.

.....

CLOWIAHE 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang