Hari sudah pagi, Bendara raden Ajeng Bae Sooyoung sedang berada di kantin rumah sakit. Ia sedang menikmati sarapan disana.
Diperhatikannya ponsel milik Sungjae yang sedari tadi berdering.
"Ayah bunda lo dari tadi nelpon, gue angkat apa gimana ya? "
"Anak itu sudah siuman. "Pangeran Harya berdiri samping Joy.
Joy beranjak dari bangkunya dan mereka menuju kamar rawat Sungjae.
.....
Keadaan Sungjae cukup parah, ada cukup banyak luka lebam dan luka robek pada bagian tubuhnya.
Sungjae yang sudah sadar dari pingsannya itu menanyakan siapa yang ada didepannya saat ini.
"Gue Joy, dan ini abang gue. Jeongseok. Lo kenapa? Dikejar mereka. "Tanya Joy tanpa basa-basi.
"Gu-gue. Saksi pembunuhan. Mungkin. "Sungjae.
Pangeran Harya mengernyitkan keningnya bingung. "Pembunuhan? "
Sungjae menggelengkan kepalanya. "Gue gak tau pasti, adik gue yang bilang. Dia liat pembunuh itu. Mereka sekarang memburu gue. "
"Nih punya lo. "Joy memberikan ponsel dan juga dompet milik Sungjae.
"Makasih. "
"gosah makasih. Semua biaya lo yang bayar kok. Pake kartu kredit lo itu. "Joy.
"Makasih. "
....
Di kamar rawat inap itu, Sungjae menghubungi Jiyeon. Ada banyak panggilan tak terjawab dari sang bunda.
"Bunda. Aku gapapa kok. Sekarang di rumah sakit. "
"Rumah sakit mana?! Bunda lagi dijalan kesana bentar lagi sampe yogya. "Jiyeon.
"Di rumah sakit xxx. "
Sungjae mematikan sambungan teleponnya, ia merasakan ngilu pada tubuhnya. Sungjae melakukan peregangan guna membuat dirinya merasa lebih baik.
Sungjae turun dari ranjangnya, ia melepaskan infusan yang menancap ditangan kanannya. Sungjae melangkah tertatih menuju pintu keluar. Ia merasa bosan berada dikamar itu.
....
Di luar pintu masuk rumah sakit, Pangeran Harya menyuruh Joy untuk pulang. Namun, sang adik bersikukuh untuk tinggal.
"Mas, please! Dia lagi sakit enggak bisa emang kita disini sebentar? Hah?! Kasian.!
"Tapi Sooyoung. Istana mencari kita. Bahkan kita enggak tau dia itu siapa. "
"Istana mencari keberadaan mas. Bukan aku. Mas pulang aja deh, aku disini dulu. Kalau yang ngejar dia kesini gimana? "Joy.
"Itu bukan urusan kita Joy! "Pangeran Harya mulai marah dengan sikap adiknya yang berani melawan.
Joy melihat ada sebuah mobil sport yang datang parkir depan gedung rumah sakit. Joy juga melihat si pemilik mobil itu keluar dengan sangat buru-buru. Pria asing bagi Joy itu berlari masuk kedalam gedung rumah sakit, dari raut wajahnya, Joy bisa melihat urat lehernya yang sangat tegang.
Joy langsung lari masuk tak memperdulikan panggilan sang kakak. Joy berlari mengejar pria itu, Joy pikir seseorang yang berlari itu memburu Sungjae.
.....
sungjae duduk di bangku paviliun rumah sakit tak jauh dari kamar inapnya. Sungjae sudah menghubungi Jungkook dan mengatakan dimana dirinya berada.