Part 16 | POV - Liana Aryanti Widjaya

16.8K 99 1
                                    

"Ini..." jawabku sambil memajukan wajahku ke arah wajahnya.

Aku mengecup lembut bibir Rangga, beberapa kali sebelum aku mulai melumat bibir Rangga dengan penuh gairah. Aku merasa rindu sekali ama Rangga kali ini. Tangan Rangga semakin mempererat pelukannya atas tubuhku. Kami mulai saling beradu lidah kami, saling mengulum satu sama lain, menumpahkan segala perasaan kami.

Tanganku mulai membuka kancing kemeja Rangga satu per satu hingga terlepas semuanya. Tanganku masuk ke dalam kaus dalamnya, dan mengusap-usap lebut dada Rangga. Sementara tangan Rangga mengusap-usap punggungku dari luar kemejaku.

"Sebelum maen ke pantai, aku mao 'pemanasan' yang panas dulu ama kamu Ga." bisikku sambil mendesah di samping telinganya. Aku sedikit menggigit kecil telinganya.

Tindakanku rupanya langsung membuat gairah Rangga meledak. Rangga langsung mengangkat tubuhku, dan menggendong tubuhku hingga ke meja makan. Rangga mendudukanku di atas meja makan.

Rangga kembali melumat bibirku dengan penuh gairah. Tangannya mulai melepasi kancing kemeja yang aku kenakan, hingga terlepas semua dan menampakkan buah dadaku yang terbalut sebuah bra berenda transparan, berwarna krem.

"Ughhh...sshhh...gilaa...pake BH transparan gini...mbak seksi abis." bisik Rangga memujiku. Rangga kembali menyergap bibirku sambil tangannya mulai meremasi kedua payudara montokku.

"Uhhh...sshhhh....mmmmfffff." Aku yang sudah dilanda birahi tinggi, langsung mendesah lirih, menikmati segala cumbuan yang dilakukan Rangga dengan mulut dan tangannya, yang sangat terampil bermain-main di atas tubuhku.

Tangannya menyusuri tiap jengkal kulit tubuhku, membuat diriku menjadi semakin terhanyut dalam lautan birahi yang begitu menggelora, membuat aliran darahku begitu deras mengaliri nadi di tubuhku ini.

Mulut dan bibir Rangga mulai menyusuri dan mencumbu area sekitar leherku. Rasa geli yang mengalir ini begitu memabukan diriku. Membuatku melupakan segala rasa sakit hati yang aku rasakan atas penghianatan Kevin, suamiku.

Sementara tangan Rangga mulai meremas-remas kecil kedua payudaraku, yang masih tertutup oleh sebuah bra transparan, sedikit menampakan puting susuku, yang sudah keras sekali rasanya.

Kedua kakiku menjepit pinggang Rangga, berusaha menggesek-gesekan bibir kemaluanku di batang keras milik Rangga, akibat rasa gatal di area kemaluanku.

"Sshhhh...aaaaahhhhh...Gaaa...gelii sayanggg...aaahhhh." Aku mendesis saat Rangga mulai menciumi dan menjilati payudaraku dari luar braku. Nafasku menjadi semakin tidak beraturan dan terasa berat. Tanganku meremasi rambut Rangga, saat bibir dan lidahnya sedang bermain-main di puting payudaraku.

Setelah beberapa lama mulut Rangga memainkan kedua payudaraku dari luar braku, Rangga akhirnya mengangkat braku ke atas, membuat kedua payudaraku yang cukup besar seakan langsung tumpah.

Tanpa menunggu lama, mulut Rangga langsung mencaplok payudara kananku, dan mulai menghisap-hisap serta memainkan puting payudaraku. Sementara tangan kanannya meremasi payudara sebelah kiriku dengan cukup keras. Remasan tanganku pun di rambut Rangga juga ikut semakin keras, seiring gairah dalam tubuhku yang begitu meluap-luap.

"Oouuugghhhh Gaaa...enakk sayangg...geli banget Gaa...aaahhhh...sssshhh...aaahhh." Aku mendesis-desis keras serta terkadang menjadi meracau sendiri, saat rasa geli di payudaraku rasanya semakin tidak tertahankan lagi. Nikmat sekali kuluman bibir Rangga.

"Buka baju kamu Gaa...ssshhhh... Aku uda pengen banget nih Gaa...aaahhhhh." ujarku meminta Rangga untuk melepaskan pakaiannya, ditengah desahanku menikmati cumbuan yang dilakukan Rangga.

Sambil mulutnya tetap menghisap dan mengulum payudaraku, Rangga mulai membuka kemejanya, yang kancingnya tadi sudah terbuka oleh ulah tanganku ini. Kemudian di ikuti dengan terlepasnya celana panjang berikut celana dalamnya. Membuat Rangga sudah telanjang tanpa mengenakan satu pun pakaian di hadapanku.

4H&AF (Adult Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang