Part 47 | POV - Shinta Saraswati

10.1K 35 0
                                    

"Owhh shit! Lu bikin gue horny, Fel." ujarku yang kemudian berbalik dan melumat bibir Feli dengan penuh gairah. Lidah kami saling membelit satu sama lain. Terkadang aku menghisap-hisap lidah Feli saat ia menjulurkan lidahnya keluar, terkadang Feli lah yang menghisap lidahku. Birahi kami semakin meninggi seiring cumbuan aku dan Feli yang semakin panas dan menggairahkan.

Feli kemudian membuka blazer yang aku kenakan, dan hanya menyisakan kemeja lengan buntungku. Tangan Feli kemudian mulai merayap di punggungku, hingga ke pantatku. Diremasnya pelan pantatku sebelum tangannya membuka kaitan rokku ini, serta menurunkan resletingnya.

Rokku pun langsung jatuh ke lantai. Hanya tinggal G-String transparan berwarna hitamku ini.

"Ughh...lu selalu bikin gue horny banget, Shin. Lu seksi banget." bisik Feli sebelum ia kembali melumat bibirku.

Padahal badan Feli tidak kalah indah dari badanku. Payudaranya bahkan lebih membusung dan kencang sekali. Pinggulnya begitu indah dengan perut ramping, membuat tubuhnya bak sebuah gitar klasik yang indah.

Jemari Feli yang lentik mulai menyentuk puting payudaraku dari luar baju. Karena Bra yang kupakai tidak memiliki busa penahan, jadi jemari Feli langsung terasa menembus kain tipis kemejaku serta Braku. Rasa geli langsung menyengat tubuhku.

Dan tanganku pun tidak tinggal diam, dan mulai menyelipkan tanganku dari bawah kemeja yang ia kenakan, terus naik hingga aku merasa menyentuh Bra miliknya. Tanganku terus menyelip hingga ke balik Bra, dan langsung memainkan puting payudaranya yang sudah mengeras.

"Unngghhh... sshhh... tangan lu Shin... ssshhh... nngghhhh." Feli langsung melenguh saat aku memainkan puting payudaranya sambil meremasi dengan lembut payudara ranumnya itu.

"Oggghhhh... shitt... tangan lu Fel... aaahhhhh." kali ini aku yang melenguh saat jemari Feli dengan lembut menyelip di G-Stringku, dan langsung memainkan klitorisku. Badanku sampai bergetar halus saking geli yang begitu kuat melanda tubuhku. Geli yang rasanya begitu nikmat tidak terucapkan. Hanya bisa diungkapkan melalu sebuah rintihan dan lenguhan erotis.

Felicia kemudian membuka kancing kemejaku, dan menurunkannya dari tubuhku. Tidak berhenti sampai di situ, Feli juga langsung melepaskan Bra yang aku pakai, hingga aku hanya tinggal mengenakan G-String saja.

"Lu seksi banget, Shin. Mmmmffff... ssshhhh." bisik Feli sebelum melumat lagi bibirku. Lidak kami berdua kembali saling membelit, dan saling mengikat satu sama lain.

Tidak mau kalah darinya, aku pun juga melepaskan kancing baju Feli hingga terlepas semua. Aku buka kemejanya, aku buka pula kaitan Bra miliknya. Dan dengan tidak sabar aku langsung melumat payudaranya. Aku memainkan putingnya yang keras menegang, sambil melumat dan mengulum payudara Feli.

"Nnnggghhhh... aaaahhhh... ooohhhhh." tangan Feli langsung menekan kepalaku ke bagian dadanya. Aku mengerti sekali rasanya yang sedang ia rasakan. Beginilah rasa nikmat dan geli, kadang saking gak kuatnya, jadi ingin menekan kepala orang yang sedang mengulum payudara, untuk menahan rasa geli yang teramat sangat itu.

Aku jilati dari bawah ke atas di bagian putingnya. Aku permainkan dengan hanya menyentuhkan lidahku sedikit demi sedikit di bagian putingnya, membuat Feli seperti tidak sabar akan gerakan lidahku.

"Ohhhh... jangan godain gue Shinn... aahhhhh... emut cepetan aahhh." serunya sambil kembali menekan kepalaku.

Dan aku pun langsung mengemut lagi dan menghisap dengan kuat payudara Feli, sehingga membuat Feli semakin blingsatan gerakannya. Rintihannya pun semakin keras. Memang ruangan-ruangan kami semua kedap suara. Jadi bebas berekspresi. Aku dan Feli pernah beberapa kali bercinta dengan si Trisno pengkhianat sialan itu di ruangan Feli ini.

4H&AF (Adult Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang