Anto kemudian mengangkat kedua kakiku, hingga kedua lututku hampir menempel dipayudaraku, sehingga vaginaku semakin merekah. Dan Anto langsung menggenjot vaginaku dengan cepat.
"Haaahhh...anjingg! Memek lo ngejepit banget kalo diginiin, Put. Ohhh...sssshhh." desah Anto dengan wajah yang penuh keringat.
Anto setiap bercinta denganku, hanya mementingkan kepuasan dirinya sendiri. Sedangkan aku, mendapatkan gairah bercinta dan kenikmatan seksualku saat aku sedang digenjot oleh Anto, sambil membayangkan Gara sedang melihat kearahku, sambil ia mengocok batang kemaluannya sendiri, bagaikan orang bodoh yang menyedihkan.
"Aaaahhhh...enak banget Tooo... aaahhhh... gelii Toooo." jeritku, saat aku sedang memejamkan mataku, membayangkan Gara sedang mengocok batang kemaluannya dengan wajah yang terangsang tanpa berdaya, melihatku sedang digenjot dengan brutal oleh Anto. Membuatku sudah hampir mencapai big 'O' ku.
"Ooohhhh...To, teruss yang keceng To... yang keras... yang kasar... aaahhhhhh." pekikku kepada Anto, memintanya untuk menyetubuhiku dengan lebih brutal.
Kedua tangan Anto pun, meremas dengan kuat kedua payudaraku. Terlalu kuat, hingga membuatku menjerit kesakitan, tapi sangat nikmat sekali dikasari seperti ini.
"Uuuhhhh...hhaaahhhhh...lu mao gue kasarin, Put? Okeh...gue kasih nih...makan nih." Anto pun langsung menggenjotku dengan lebih kasar dan brutal. Dia bahkan menyodokkan batang kemaluannya dengan sekuat tenaga, membuat vaginaku rasanya seperti sedang digenjot dengan paku bumi. Aku semakin merintih saking nikmatnya, diperlakukan kasar seperti ini.
"Aaaahhhh...To, gue...mao nyampe...aaahhhhhh." pekikku.
Tubuhku mulai bergetar-getar halus. Nafasku semakin tidak beraturan. Rasanya ada sesuatu yang hendak meledak dengan kuat, di dalam tubuhku ini. Sementara Anto semakin kuat menghunjamkan batang perkasanya, ke dalam liang rahimku.
Aku pun membayangkan Gara telah mencapai klimaksnya saat sedang mengocok sendiri batang kemaluannya, membuatku menjadi sangat terangsang, hingga akhirnya tanpa dapat tertahankan lagi, tubuhku langsung mengejang kaku, sambil memegang kedua lengan Anto.
Tubuhku langsung terhentak-hentak dengan kuat, membuat tubuhku melengking ke belakang, dengan pantat yang berkedut-kedut dengan kuat. Vaginaku rasanya mengejan-ngejan, sambil menyemprotkan cairan kenikmatanku.
Anto membiarkanku menikmati rasa orgasme yang aku dapatkan dengan kuat ini, sampai kesadaranku akhirnya kembali ke bumi. Dia langsung menarik tubuhku untuk bangun, sementara ia segera berbaring, menggantikan tempatku berbaring tadi. Anto membalikan tubuhku, membelakangi dia.
Aku yang mengerti apa maunya, langsung mengarahkan batang kemaluannya di depan bibir vaginaku, dan langsung menurunkan pantatku. Aaaaaahhhhh... rasa geli yang kembali menyengat, membuatku merintih lagi dengan rasa nikmat.
Aku mulai menggoyangkan pantatku dengan gerakan maju-mundur, sambil sesekali melakukan gerakan memutari pantatku, seakan sedang meremasi batang kemaluan Anto. Anto pun sampai merintih-rintih nikmat, saat aku melakukan gerakan seperti itu.
Anto kemudian bangun untuk duduk, agar kedua tangannya bisa terus meremasi kedua payudaraku, sambil memainkan puting payudaraku ini. Sementara aku kembali membayangkan Gara yang kali ini dengan wajah terangsangnya, terpaksa membiarkan wanita yang dicintainya, bercinta dengan penuh gairah dengan sahabatnya sendiri.
Membayangkan Gara seperti itu, membuat gerakanku menjadi semakin atraktif, dan bersemangat. Kali ini dengan sepenuh hati dan tenaga, aku menaik-turunkan pantatku, mengocok batang kemaluan Anto dengan kuat.
Anto langsung berbaring lagi, sambil meremasi bokongku sambil mendesah-desah menikmati gerakanku ini.
"Sssshhhh...aaahhhh... anjing... memek lo... jepit banget Put." ini membuatku menjadi semakin bersemangat untuk membuat Anto bertekuk lutut dibawah goyanganku ini.
Sedangkan aku meremasi kedua payudaraku sendiri. Terkadang aku menghisap jariku sendiri, saat sedang mengocok batang kemaluan Anto. Aku juga menggerakan otot kegelku untuk membantu meremasi batang kemaluan Anto.
"Aaaahhhh...anjinnggg... empotan lu Put... aaahhhh... enak banget gilaaa," pekik Anto keenakan.
Karena rasa geli yang begitu kuat aku rasakan, aku kemudian bertopang di tempat tidur, membuat tubuhku agak terbungkuk, sementara gerakan pantatku pun semakin cepat mengocok batang kemaluan Anto, di dalam liang rahimku ini.
Rintihan-rintihan erotis kami berdua saling bersahut-sahutan satu sama lain, menggema di kamar kosanku ini, yang merupakan kamar kosan Gara dulu. Aku sengaja menyewa kembali kamar kos ini, demi membangkitkan lagi gairahku saat bercinta.
Anto kemudian bangun, dan mendorong tubuhku, tanpa mengeluarkan batangnya dari dalam vaginaku. Kali ini dalam posisi doggy, Anto kembali memacu tubuhku, mengaduk-aduk isi liang rahimku, yang sudah basah sekali, sehingga menimbulkan bunyi berkecipukan, setiap kali Anto menghujamkan batang perkasanya, ke dalam vaginaku sekuat tenaganya.
"Aaauchhhh...sshhhhh... nngggghhhh... aaahhhhhh,"
Anto kemudian menarik kedua tanganku ke belakang, sementara ia menyodokan batang kemaluannya dengan kecepatan maksimal, membuat aku tak kuasa untuk menjerit-jerit kecil, karena rasa geli yang begitu menyengat di sekujur tubuhku ini.
Kedua payudaraku bergerak liar, seiring gerakan Anto dalam memacu tubuhku. Peluh telah membanjiri tubuh dan wajahku. Rambutku sudah awut-awutan. Dan aku semakin ingin meledak rasanya, saat gerakan cepat Anto begitu membuat gairahku semakin memuncak.
PLAKK! PLAAAKKK! "Aaaaahhhh... sakitt To... aaahhhh... hmm... enakk Too... ohhh."
Aku malah keenakan setiap Anto menampar bokongku dengan cukup keras. Entah kenapa aku jadi rada suka, dikasarin oleh Anto, sambil terus membayangkan wajah Gara, saat melihat kekasihnya sedang menikmati batang kemaluan sahabatnya.
"Oooohhhh...Garr... aku di entot Antoo Gar... enakk banget... aaahhhhhh... aahhhh." jeritku sambil bersandiwara, membuat gairahku seakan tidak terkendali lagi.
"Aaaahhhh...gue mao nyampe nih Puuttt... aaahhhhh." rintih Anto, sambil mendengus dan lebih mempercepat gerakannya lagi.
"AAAHHHHH...ANJINGGGGG!" Anto langsung menghujamkan sedalam-dalamnya batang kemaluannya, sambil tangannya mencengkram erat bokongku. Kemudian, semburan-semburan hangat aku rasakan, menyemprot dengan kuat masuk ke dalam rahimku ini. Membuatku akhirnya merasakan orgasmeku dengan kuat juga.
Tubuhku langsung mengejang kaku, kemudian bergetar seperti sedang menggigil, diikuti oleh kedutan-kedutan di liang vaginaku, hingga pantatku langsung berkejat-kejat menyemprotkan juga cairan kenikmatanku, bercampur dengan sperma Anto.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/147593928-288-k423136.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
4H&AF (Adult Version)
Não Ficção22++ Adult version dari cerita 4 Hearts & A Fool. Tidak dianjurkan untuk di baca, karena adult version ini hanya untuk melengkapi cerita 4 Hearts & A Fool saja.