Part 17 | POV - Fadli Rangga Putra

12.4K 76 2
                                    

Blesss! Akhirnya junior gue sukses membelah bibir kemaluan mbak Liana. Terasa licin sekali sehingga junior gue langsung menerobos hingga mentok ke dalam rahim mbak Liana. Membuat mbak Liana terpekik kecil.

"Aaaaahhhhh....sshhhh....oooohhhh Gaaa." desis mbak Liana sambil memeluk erat sekali kepala gue yang lagi mengulum payudaranya. Dan kedua tangan gue pun langsung memeluk erat punggung mbak Liana, sementara pinggul mbak Liana langsung bergoyang, melumat, memikit dan memeras batang junior gue, yang sedang menyodok-nyodok liang kemaluannya dari bawah.

Bibir mbak Liana lalu melumat bibir gue dengan dalam dan penuh gairah. Mbak Liana rupanya benar-benar sudah di landa birahi puncak, sama seperti gue. Gerakan pinggulnya pun semakin cepat dalam menaik turunkan pantatnya, melumat habis batang junior gue.

Sementara gue merasakan kenikmatan yang luar biasa saat otot vagina mbak Liana terus meremasi seluruh batang junior gue yang lagi mengaduk-aduk isi kemaluan mbak Liana.

"Ughhhh...ssshhhhh...aaahhhh...enak banget Yaanngghh...aaahhhh." desis mbak Liana sambil sedikit mendongak kan kepalanya ke belakang. Gue langsung menciumi area seputar lehernya yang mulus.

Pinggul mbak Liana semakin cepat bergerak maju mundur, kadang memutar-mutar, melumat habis batang junior gue. Asli enak banget goyangan dan empotan vaginanya mbak Liana.

Tangan mbak Liana kemudian menarik kedua tangan gue, dan di taruh di kedua payudaranya yang sedang ia busungkan.

"Oohhhh...emmm....sshhh...remesin yang kuat yangghh." desis mbak Liana sambil menekan kedua tangan gue buat ngeremes payudara montoknya.

"OOOHHHHH...iyaaa yangg...terus remess yangh kuatt...aaahhhhh." lirih mbak Liana saat gue mulai meremas-remas cukup kuat payudaranya.

"Oohhhh...yangg...aku maoo dapetthh nihhh...ooohhhh...mmmffff." lirih mbak Liana lagi, yang kemudian langsung melumat bibir gue.

Pinggul mbak Liana sudah bergerak dengan cepat, saat ia sedang mengejar orgasmenya yang akan segera ia dapatkan. Batang junior gue serasa diperas oleh liang kemaluan mbak Liana, membuat gue semakin keras meremas-remas payudara mbak Liana, untuk meredam rasa geli-geli nikmat.

Tidak sampai 5 menit kemudian, dalam gerakan pinggul yang cepat dan tidak beraturan, mbak Liana akhirnya mendapatkan orgasmenya. Mbak Liana langsung kaku sambil memeluk erat tubuh gue, sedangkan pinggulnya ia tekan ke bawah sekuat tenaga. Hingga sesaat kemudian tubuhnya bergetar hebat dan menggigil dengan pantat yang berkedut-kedut, saat gue merasakan batang gue di sembur oleh cairan dari dalam vaginanya mbak Liana.

"Mmmmmfff....ooohhhhh...aku dapettt....aaahhhhh...sshhh...aaahhhhh." pekik kecil mbak Liana dengan badan yang terus bergetar dan menggigil, saat gelombang orgasme menerpa dirinya. Sementara itu, gue menghentikan gerakan pinggul gue, dan memberikan mbak Liana jeda sejenak untuk menikmati orgasmenya.

"Haaahhh...sshhhh...haaahhhh..haahhhh." Mbak Liana mulai ngos-ngosan saat orgasmenya sudah mereda.

"Enak gak mbak?" tanya gue sambil membelai rambutnya yang basah, belum kering setelah mandi tadi, ditambah keringat yang bercucuran di wajah dan tubuhnya. Membuat tubuh telanjang mbak Liana terlihat mengkilap, sehingga menambah keseksian mbak Liana.

"Enak banget sayang. Sshhhh...kamu emang perkasa banget Ga...mmmuuuahhh." jawab mbak Liana, sambil memuji gue, sebelum mengecup lembut bibir gue.

"Uda kuat lagi? Aku lanjutin yah?" tanya gue lagi.

"Ayo sayang." jawab mbak Liana, yang langsung melumat kembali bibir gue. Sementara pinggulnya pun mulai bergerak lagi perlahan-lahan, menaik turunkan pantatnya, berusaha meremasi batang junior gue.

4H&AF (Adult Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang