Part 51 | POV - Ike

12.2K 73 0
                                    

"Kamu mao ngasih kejutan apa sih Yo? Kok kita ke hotel gini sih?" tanyaku, saat aku turun dari motor Yo, dan masuk ke dalam sebuah hotel berbintang tiga.

"Yah, kalau aku kasih tau sekarang, bukan kejutan lagi dong, yang. Hehehe." jawab Yo santai, sambil menggenggam tanganku. Membuatku tidak banyak bertanya lagi kepada Yo.

Saat aku tiba di kamar yang disewa oleh Yo, Yo pun langsung membuka pintu, dan mempersilahkanku untuk masuk. Dan di dalam, aku melihat sebuah meja yang diberi sebuah kain, dengan berbagai macam makanan, tertata dengan rapih dan indah, serta dihiasi dengan 2 buah lilin yang menyala, serta setangkai mawar merah di tengah meja.

Aku yang terkejut, segera menutup mulutku. Seumur-umur, baru kali ini aku diperlakukan dengan romantis seperti ini. Membuatku begitu terharu sekali, dan langsung segera melupakan kekesalan hatiku kepada Yo, saat dia pernah memperlakukanku seperti mesin seksnya saja.

"Semoga kamu suka ya sayang. Maafin aku yah, sebelumnya aku kurang kasih perhatian ke kamu." ujar Yo sambil memelukku dari belakang, setelah menutup dan mengunci pintu kamarnya.

Aku segera berbalik, dan menghadap kearah Yo. "Aku suka banget, sayang. Hehehe. Kamu... romantis banget, Yo. Bikin aku jadi makin cinta ama kamu." ujarku dengan penuh keharuan dan ketulusan hati.

Yo kemudian mengecup bibirku dengan lembut dan pelan. Setelah itu, Yo kemudian mengajakku untuk segera makan malam. Yo menarik kursi dan mempersilahkanku untuk duduk. Aku benar-benar merasa senang sekali diperlakukan dengan anggun seperti ini oleh Yo.

Saat Yo hendak menuangkan minuman seperti wine ke dalam gelasku, aku sempat menolak, karena aku tidak minum alkohol. Namun, Yo meyakinkanku, bahwa ini bukan lah wine. Hanya jus anggur saja. Barulah aku bersedia untuk meminumnya.

Kami mengobrol dengan santai, dan penuh dengan kemesraan. Aku dan Yo saling suap-suapan makanan. Bahkan, terkadang aku dengan nakalnya, menyuapkan sepotong daging, dari mulutku.

Kami berciuman penuh gairah, sebelum Yo mengambil potongan daging yang aku gigit. Aku begitu terbuai dengan perlakuan romantisnya Yo, yang seperti ini. Gairahku menjadi semakin tinggi. Nafasku begitu memburu, sehingga aku bahkan ingin sekali menerkam Yo, saat ini juga, karena aku merasa menjadi sangat terangsang sekali.

Vaginaku langsung membanjir, dan terasa begitu gatal, membuatku berusaha menggesek-gesekan kedua pahaku, untuk mengurangi rasa gatal di vaginaku. Namun, aku berusaha untuk menahan diri selama mungkin. Karena akan sangat malu bila aku duluan yang memulai aksiku.

Aku sudah tidak fokus ke makananku lagi. Dadaku begitu berdebar-debar. Gairahku seolah tidak tertahankan lagi rasanya. Dan aku terus menggesek-gesekan kedua pahaku, untuk mengurangi rasa gatal di vaginaku, yang terus berdenyut-denyut. Entah apa yang sebenarnya terjadi kepadaku, tapi aku begitu terangsang sekali rasanya.

Apa yang diucapkan oleh Yo pun, tidak terlalu aku hiraukan lagi. Bahkan aku mulai sedikit mendesah, saking kuatnya gairah birahiku ini. Sentuhan sedikit saja di bagian tubuhku, membuatku mendesah pelan.

Aku rasanya menjadi semakin haus. Dan semakin banyak aku meminum jus anggur itu, malah menjadi semakin haus saja, hingga aku habiskan semuanya, aku malah menjadi semakin terangsang saja.

"Sssshhh...aaaaahhhh." desahku panjang, saat Yo mendekatiku, dan menyentuh pundakku.

"Sekarang, kita lanjutin yuk acara kita, sayang." bisiknya di telingaku, membuatku menjadi merinding geli.

Yo kemudian menarikku untuk berdiri, dan menciumku. Aku yang memang sudah sangat terangsang, langsung melumat bibir Yo dengan penuh gairah yang meluap-luap. Kedua tanganku langsung mengacak-acak rambut Yo, sambil mengusap-usap tubuh Yo.

4H&AF (Adult Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang