よん

8.3K 1.4K 137
                                    

JUNGKOOK memijit pelipisnya pusing. Sedari tadi wanita di sampingnya ini tak berhenti merengek.

"Ayolah sayang—antarkan aku yaa–"

Jungkook menghembus nafas. "Tapi bagaimana dengan pekerjaanku? Ini masih banyak sekali astaga, dan aku ada pertemuan di Ilsan 2 jam lagi!"

Irene mendengus. "Ayolah, hanya setengah jam saja. Aku sedang malas menyetir. Ya, kumohon—"

"Sebenarnya kau mau apa sih?"

"Aku mau mengambil fotoku. Tadi fotografernya sudah menghubungiku, katanya sudah jadi dan kami sepakat bertemu di kafe gelato dekat rumah sakit. Please!"

"Kenapa tidak meminta ditemani Bogum hyung saja sih?!"

"Aku tak mau merepotkannya. Ia sibuk"

Mata Jungkook berkedut. "Kau buta?! Kau pikir dari tadi aku sedang melakukan apa?!"

"Jangan mengajak berdebat. Katamu ada pertemuan 2 jam lagi. Dan kita sudah menghabiskan 10 menit untuk beradu argumen. Sekarang cepat antat aku dan kau bisa bebas bertemu kolega mu! Oke sayang?" final Irene.

"Jangan panggil sayang! Aku bukan suamimu!"

Jungkook menyambar kunci mobilnya dan berjalan keluar ruangan lebih dulu. Irene tersenyum senang.

"Sayang Jungkook sekali!"

"Menggelikan noona, diamlah!"

*

Jungkook dan Irene menunggu selama 10 menit dan fotografer Irene belum juga datang. Bahkan es krim Jungkook sudah habis.

"Kalau sampai hitungan 5 temanmu itu belum juga muncul aku akan—"

"Sst! Diam. Berisik. Mungkin masih dalam—Oh! Taehyung, kemari"

Jungkook menegang mendengarnya. Apa?

"Oh, nona. Apa membuatmu menunggu lama? Jika ya, maafkan aku" suara berat itu menggelitik rungu Jungkook yang masih enggan mengangkat wajah. Familiar, namun lebih intens.

Irene tersenyum dan menyuruh Taehyung duduk di hadapannya. "Ah tidak. Aku sudah memesan gelato untukmu. Makanlah, maaf kalau tidak sesuai seleramu"

Taehyung mengangguk saja. Menyingkirkan gelatonya ke samping, meletakkan foto pesanan Irene yang sudah dalam bingkai kaca.

Irene melotot kaget, "Wah! Ini bagus sekali! Jungkook, bagaimana menurutmu? Aku sangat sangat sangat sangat cantik bukan?"

Giliran Taehyung yang dibuat terkejut. Jungkook?! Jeon?!. Ah, dunia memang tak selebar daun kelor.

Jungkook mengangkat wajahnya pelan. Dan kedua manik mata beda warna itu bersinggungan dalam satu garis imajiner yang menghantarkan listrik, membuat tulang belakang mereka mengejang sebentar.

Jeon Jungkook. Taehyung jelas tak lupa dengan nama dan rupa makhluk satu ini. Bukan karena ketenarannya sebagai CEO, namun karena masa lalu kelamnya yang membuatnya menjadi seperti ini. Taehyung menyeringai saat ia mengingat sumpahnya dulu.

Membuat Jeon Jungkook meminta ampun diatas ranjang. Pembalasan dendam atas pembulian bertahun-tahun silam.

"Ah, Jeon Jungkook benar?" Taehyung mencoba berbasa-basi. Ia akui, Jungkook sekarang bertransformasi menjadi lelaki dewasa yang matang dan—semakin manis walau garis rahangnya terukir sempurna.

Jungkook sendiri masih mematung melihat Taehyung. Ini sungguhan Taehyung Kim yang selalu ia katai pria bantal itu? Yang selalu ia patahkan kacamatanya, yang selalu ia jambak rambutnya menghempaskannya ke lantai? Bocah gendut dan hitam itu?

Tidak. Tidak mungkin!

Sekarang berubah menjadi manusia penuh pesona dengan kulit kecoklatannya dan badan atletis itu—

Suaranya yang berat—

Matanya yang mengintimidasi—

Sialan. Taehyung berubah menjadi manusia bangsat yang penuh daya pikat.

Jungkook menjabat tangan Taehyung yang terulur.

"Aku Kim Taehyung. Senang bertemu denganmu, mister"

Jungkook bergetar. Suara Taehyung yang sedingin salju dan sedalam samudera pasifik sangat mengganggu respirasinya. Dan saat kulit mereka bersinggungan, Jungkook merasakan rasa rindunya terbalas.

"J–jeon Jungkook"

Mereka melepaskan jabatan tangan mereka. Saat Taehyung menyibak rambutnya sembari tetap menatapnya, Jungkook berharap bisa menjambak rambut pirang tebal itu lagi lalu membenturkannya—ke dadanya.

Eh, mikir apa sih?!

Irene tak tahu ada atmosfer tak nyaman di sebelahnya. Ia masih asik melihat-lihat potret dirinya yang terbingkai indah.

"Dia bagaimana bisa menjadi iblis bajingan seperti itu sih?! Ah, sialan. Shit shit!"
___÷___÷___÷___÷___

Sin Pijama | Taekook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang