はち

5.5K 816 43
                                    

-P.s : akan sedikit flashback dan dijelaskan alasan sebenarnya.
-P.ss : banyak narasi

•••
Beberapa hari kemudian seluruh staf dan karyawan yang terlibat dalam projek pemotretan CEO Jeon x Gucci berangkat menuju Jeju. Sedang si model akan menyusul nanti setelah siang.

Mingyu melirik Taehyung yang mengusap lensa kamera dengan kain khusus. Sedikit ragu haruskah ia mengangkat topik ini untuk pembicaraan? Ah masa bodoh. Ia sudah kepalang pusing memikirkannya sendiri.

"TAE!"

Taehyung berjingkat kaget. "Kenapa berteriak bodoh?!"

Mingyu sendiri juga terkejut dengan nada suaranya. "Eh, maafkan aku hehe"

Setelah memberikan tatapan kesal, Taehyung lanjut mengecek kameranya. "Kenapa?"

"Kau— serius melakukannya hari ini?"

Taehyung tertegun. Oh Mingyu membuka topik ini. Meletakkan kamera lalu menatap Mingyu.

"Hm. Kau bahkan sudah tahu tanpa perlu bertanya"

Mingyu menghela nafas. "Tidak bisakah kau berdamai dengan masa lalu?"

"Bilang dengan masa laluku, mau tidak dia berdamai? Aku sudah menunggu bertahun-tahun untuk membalas semua dengan sesuatu yang tidak akan diduga" Taehyung kemudian beranja ruangan.

Suara Mingyu yang menginterupsi membuat tangan Taehyung menggantung sebelum menyentuh pegangan pintu.

"Kau juga mau membunuh Jeon Jungkook?"

Sudut bibir tebal Taehyung terangkat. Di matanya ada kilatan api. Dendam dan gairah.

"Entahlah, setidaknya kacung-kacungnya sudah mati. Kalau Jeon itu senikmat apa yang ada di pikiranku mungkin bisa dipertimbangkan" disusul suara pintu yang tertutup sedikit keras.

Mingyu tertegun. Pria itu tahu, tentu saja. Tahu betapa keji seorang Kim Taehyung meregangkan beberapa nyawa orang-orang yang mengganggunya. Dulu maupun sekarang.

Sakit hati Taehyung sudah terlalu besar hingga membuatnya sakit jiwa.

•••

Jungkook memejamkan matanya. Kepala yang merebah di sandaran kursi pesawat terasa begitu penat. Ia kembali menggali ingatan masa lalu. Saat-saat SMA. Dimana ia melakukan penindasan kepada bocah culun yang diam hanya karena merusak pemandangan—alibinya dulu.

Tidak ada yang pernah tahu bahwa selama bertahun-tahun Jeon Jungkook menyimpan ketakutan luar biasa tentang masa itu. Yang menghantui tiap-tiap pejaman matanya. Yang membayangi tiap-tiap langkah kaki. Tentang sosok yang dia tindas.

Dulu saat pertama mata mereka bertemu, Jungkook tahu ada sesuatu yang akan terjadi tentang mereka di hari kemudian. Yang mana membuatnya tidak tenang hingga membulinya. Berbekal harap setidaknya Taehyung lupa ingatan atau mati sekalian.

Tidak ada yang tahu betapa gila Jungkook hingga bolak-balik masuk ruangan psikiater untuk meredakan cemas berlebih dan ketakutannya. Tapi nihil. Pada akhirnya mereka dipertemukan dalam suatu projek besar dalam ketakutan yang besar pula.

Yeah, plot twist. Takdir memang se-lucu itu.

Pesawatnya landing beberapa waktu kemudian. Jungkook turun dan mencari siapa yang menjemput. Dan saat manik besar itu menemukan Taehyung dan seringainya dalam radar, ia tahu akan ada sesuatu yang tidak beres beberapa saat lagi.

"Eomma, aku ingin pulang!"
__÷__÷__÷__÷__÷__

/kabur lagi

:)

Bentar lagi end euy! Re-pub rabbit invasion apa baby bear dulu nih?

:>

Sin Pijama | Taekook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang