8K 1.4K 78
                                    

SEMENJAK Pertemuannya dengan Taehyung beberapa minggu yang lalu, entah kenapa hidupnya sekarang terus berhubungan dengan pria itu.

Contohnya sekarang.

"Yaampun! Sudah berapa kali kubilang? Aku menolaknya!" Jungkook mengucap dengan berang.

Yoongi menghembus nafasnya lelah. "Yang benar saja, kau hanya akan berdiri dengan beberapa pose Jeon! Lagipula—keuntungannya bisa untuk aku berlibur ke Hawaii selama 6 hari."

Jungkook mendesis tajam. "Kenapa tidak saja sih yang menjadi modelnya?!"

"Andai saja Jimin tidak melarang, aku mau saja. Lagipula, aku terlalu pelit kalau kulit putih mulusku ini menjadi jajahan mata lelaki jelalatan"

"Kau—" Jungkook mengurut dahinya pelan.

Kemarin lusa, beberapa orang dari tim fotografi Taehyung menyambangi perusahaannya dan menawarkan kerja sama. Ia harus rela menjadi model fashion terbaru dan harus berpose seksi. Ya, membuka kancing kemejanya kurang lebih. Tapi—hei! Ia tak mau oke?!

"Sial. Batalkan kontrak. Biar saja aku rugi banyak. Aku masih bisa cari uang dengan cara lain!"

Yoongi tersenyum remeh. "Ayolah Jeon, kudengar kau mantan pembuli dari dewa fotografi itu, benar?"

Jungkook membeku ditempat. Bagaimana bisa? Ia kira cerita kelam masa SMA bukanlah sebuah memori yang harus diingat oleh semua orang.

"Kau turuti, atau ku sebarkan bahwa presdir Jeon Jungkook yang supel dan berwibawa ini tidak lebih dari seorang mantan berandalan brengsek yang sudah membuli anak dari mitra kerja terbaiknya. Menurutmu—bagaimana pendapat mereka?" Yoongi menyeringai saat melihat Jungkook gelagapan.

"Kau, ah bangsat kau Park Yoongi!"

Yoongi tertawa keras. Mudah juga memengaruhi bocah labil ini.

"Jadi?"

Jungkook mendesis. Menyahut pulpen mahal dari saku jasnya. "Mana yang harus ku tandatangani?!"

"Great!"

***

Jungkook dan Lee Jisoo melangkah memasuki studio Taehyung.

"Permisi, kami ingin menemui Taehyung Kim" Lee Jisoo menyapa seorang teman Taehyung—mungkin?

"Oh, silahkan duduk. Akan saya panggilkan"

Jisoo dan Jungkook duduk di sofa yang tersedia di teras.

5 menit kemudian, Taehyung keluar. "Oh, tuan Jeon dan temannya. Masuklah, kita bicara di dalam" ucapnya. Namun matanya tak pernah sedetikpun lepas dari sosok Jungkook. Menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

Jungkook berdiri, tak sedikitpun melirik kearah Taehyung.

"Silahkan duduk. Maaf, aku belum mampu membeli sofa mahal. Mau minum apa?"

"Terserah"

Taehyung kembali dengan nampan dan tiga gelas es kopi di atasnya.

"Silahkan diminum. Jadi—bagaimana dengan tawarannya mister?"

Jungkook menghela nafas. "Bisa kau jelaskan apa yang akan aku lakukan sebagai modelmu?"

'Yeah, you did well, Taehyung' Taehyung menyeringai.

"Oh, tidak banyak. Anda hanya perlu mengikuti semua instruksiku. Model pakaian berasal dari brand Gucci. Pemotretan berlangsung selama 4 hari di Gangnam, Ilsan, dan terakhir yang selama dua hari berada di Jeju. Dimulai 2 minggu dari sekarang. Bagaimana?"

Jungkook tampak menimbang, apakah ini keputusan yang benar?

"Oke. Aku menerima tawarannya."

'Got you Jeon'

"Ini adalah kartu nama studio kami. Anda bisa menghubungi nomor disana bila ada yang ingin disampaikan perihal masalah ini. Namun yang pasti— hitam sudah menari diatas putih, anda tidak bisa membatalkan kerja sama ini. Sepakat?"

Hening sesaat, Jungkook lalu menjabat tangan Taehyung. "Sepakat"

'Sial. Aku jadi tidak sabar'

"Senang berbisnis dengan Anda, tuan"

"Senang juga berbisnis denganmu, T-taehyung-ssi"

"Tak apa, ini akan segera selesai. Lalu aku akan pergi. Ya, begitu seharusnya."
___÷___÷___÷___÷___

Sin Pijama | Taekook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang