Tetangga Baru

3.8K 324 19
                                    

Tetangga Baru

Jimin x Yoongi

Minyoon




Tubuh Yoongi menggeliat pelan saat tak merasakan sentuhan apapun di sekitar pinggangnya. Kedua matanya membuka perlahan dan sinar mentari langsung menerpa kedua netranya. Yoongi meraba tempat di sebelahnya, hampa. Bahkan rasanya tempat di sebelahnya terasa dingin.

Yoongi membuka kedua matanya lebih lebar. Posisi tidurnya kini menyamping ke kiri dan benar saja sebelahnya kosong. Namun kebingungannya itu terjawab ketika ia melihat suaminya sedang berdiri di depan jendela besar kamarnya. Jimin sedang menikmati semilir angin pagi dengan kedua tangan menumpu di sisi jendela. Tubuh bagian atasnya telanjang dan hanya memakai celana selutut warna hitam.

“J-Jimin...” panggil Yoongi dengan suara parau. Tenggorokannya terasa kering akibat terlalu banyak berteriak semalam.

Jimin menoleh. Senyum sehangat mentari muncul di wajahnya. “Sudah bangun, hm?”

Yoongi mencoba bangun. Namun dirinya langsung tersentak kembali ke ranjang akibat bokongnya yang terasa sakit. Ia pun mendelik tajam pada Jimin yang hanya dibalas tawa geli pria tampan itu.

“Sialan kau...” umpatnya sambil menarik selimut lebih tinggi untuk menutupi tubuh polosnya.

“Hey, kau sudah menjadi Mama. Sebaiknya jaga mulut manismu itu, sayang.”

Mereka terdiam beberapa detik. Yoongi sedang mencoba membiasakan sakit di bokongnya. Ia melirik jam dinding di atas pintu. Sudah jam tujuh pagi.

Jimin pun kembali sibuk dengan memandangi keadaan sekitar rumahnya. Beberapa orang sedang asik berjalan-jalan sambil membawa anak mereka atau hewan peliharaannya. Tapi ada satu hal yang menarik perhatian Jimin.

Ada sebuah truk pengangkut barang di depan halaman rumah di seberang jalan. Beberapa orang mengeluarkan isi truk itu yang berupa perabotan rumah tangga.

“Ma, ada yang baru pindah rumah ya?” tanya Jimin tanpa mengalihkan tatapannya dari rumah tetangga barunya itu.

Yoongi menyembulkan kepalanya dari balik selimut dengan malas. Kedua matanya dipaksa membuka untuk menatap suaminya itu.

“Pindah rumah? siapa?”

“Itu tetangga depan kita. Mereka baru aja mindahin perabotan ke dalam rumah.”

Yoongi mencoba berpikir keras. Meskipun otaknya sedang lemot akibat terlalu banyak hal berseliweran di benaknya.

“Oooh... iya katanya ada—“

“MAMAA! PAPAAAA!”

Kedua orang dewasa itu tersentak kaget mendengar teriakan disertai debuman pintu kamar mereka yang menjeblak terbuka. Jiyoon dengan riangnya melompat naik ke atas ranjang, menindih tubuh Yoongi yang masih tak berdaya itu.

“J-Jiyoon? Kok... kok sudah—“

“Iiihh... Mama kok masih males-malesan sih. Katanya pagi-pagi nggak boleh males-malesan.” Kata Jiyoon.

Yoongi mencoba menarik selimutnya lebih tinggi. Ini tak sesuai dugaannya. Ia pikir Jiyoon masih tidur sampai beberapa jam ke depan. Tapi anak itu malah lebih dulu bangun dibanding dirinya. Dan lagi, Yoongi tak ingin Jiyoon bertanya macam-macam soal keadaan Mamanya saat ini.

“Aku mau ikut masuk selimut, Maaa~” kata Jiyoon. Dia suka sekali memeluk Yoongi di balik selimut. Katanya hangat.

“Sayang, jangan dulu. M-mama lagi kedinginan nih.” Kata Yoongi sambil memegang erat selimutnya. Ia pun menoleh ke arah Jimin dan mendelik tajam kepada suaminya, memberi kode agar membawa Jiyoon pergi dari kamar itu.

MINYOON'S LITTLE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang