2. Gua Kangen 🍀

10 0 0
                                    

Drrrrt... Drrrrt...

Malam ini tiba-tiba handphone ku berbunyi, aku pun tersenyum saat melihat notifikasi bahwa pesan tersebut dari Amar. 

"Assalamu'alaikum..." pesan yang tertera didalamnya. 

"Wa'alaikumsalam"

"masih di Jakarta?"

"enggak, di pulau Aer ( kep. seribu ), sodara gua nikahan disini, kenapa?"

" kapan pulang?"

"Kamis udah di Banten lagi ko" jawab ku.

"oh, yaudah, jangan lama-lama bolos"

"kenapa?"

"gua kangen"

Membaca jawaban pesan darinya membuat ku tersipu, akupun hanya membalasnya dengan tawa.

***

pagi ini aku kembali bersekolah, namun ada yang aneh, seseorang yang biasanya menyapaku, yang saat itu bilang "gua kangen", dia hanya terdiam dan sama sekali tidak menyapaku. Akhirnya aku memutuskan untuk bertanya kenapa dia bersikap aneh pagi ini.

"Eh... nih gua udah sekolah lagi, lu kok cemberut gitu sih? katanya kangen" 

Tiba-tiba salah satu teman sekelasku menjawab

"Lu kemana kemarin? lu tau gak dia kemarin pagi nungguin lu, yang lain pada pergi ke Lab, dia diem aja dikelas, gua ajak, bilangnya nanti... nungguin si Bila, takutnya dia telat, gatau kalau ke Lab, gitu." sambil melirik ke Amar dan sedikit cekikikan.

"Serius?!" aku pun langsung bertanya ke Amar dengan sedikit rasa tidak percaya sekaligus lucu mendengar tentang apa yang dia lakukan kemarin.

"Iya, lu kemana kemarin? katanya balik Kamis, tapi gak masuk sekolah, gua disini nungguin lu sendirian, yang lain pada ke Lab, eh... tau-taunya yang ditunggu malah gak masuk" jawabnya dengan raut cemberut.

aku pun tertawa mendengar jawabannya.

"Yaampun, kok lu lucu banget sih... Yaudah maaf... gua kan bilangnya kamis balik, bukan kamis sekolah. Udah jangan cemberut gitu"

Akhirnya dia pun memaafkan ku dan kembali bersikap seperti biasanya

***

Kriiiing... Kriiing...

Bel jam istirahat pertama berbunyi, tapi karena aku sedang bosan didalam kelas, aku pun keluar menuju kantin untuk membeli minum dan duduk didepan kelas sendiri. 

"Ngapain lu?!"

Entah dari mana Amar datang sambil meminum minuman yang baru saja kubeli.

"Luuu tuh ya...! ngagetin mulu"

"Hahaha... makanya jangan kebanyakan sendiri sambil ngelamun"

"Dih, siapa juga yang ngelamun? "

"Eh... Lu mau nikah kapan?"

pertanyaan yang absurd memang, namun lucu.

"Mmm... Sekarang kan kelas 1 SMA, berarti 2 tahun lagi, ditambah kuliah 4 tahun, sama kerja 1 atau 2 tahun, berarti 8 tahun lagi, kan gak mungkin juga beres kuliah langsung nikah, emang gak perlu nabung? " jawab ku.

"Oooh... Berarti gua harus nunggu 8 tahun dong ya?"

Entah pertanyaannya itu candaan semata atau bagaimana, tapi itu cukup untuk membuatku bingung siang ini.

"Yaaa... Kalau lu mau"

Jawab ku kemudian tertawa.

"Apaan nih, anak lu bukan?"

tanyanya sambil mengambil rumput kira-kira sebesar biji padi yang menempel di seragam ku,

"Hahaha...Gila! mana ada anak model begini, kecil banget lagi"

"Lu mau punya anak berapa nanti?"

Sedikit geli mendengar pertanyaan yang satu ini, namun aku tetap menjawabnya.

"Kalau anaknya kecil begini, gua mau punya 99 anak, terus gua kasih nama dari nama-nama Asmaul-Husna"

"Iya... Terus ngasih makannya kaya ngasih makan anak ayam, kalau mau dikumpulin manggilnya Asma'ul Husna...! gitu" sambungnya. 

Entah kenapa, selalu ada hal yang membuat kami tertawa saat bersama.

Yaa... Selalu saja ada topik yang dapat kami bicarakan saat bersama, walaupun mungkin apa yang kami bicarakan bisa dibilang garing atau bahkan tidak ada manfaatnya sama sekali, tapi yang terpenting saat kami bersama, kami selalu dapat  tertawa dan menikmati waktu saat bersama.

***

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi, syukurlah, aku sudah tak sabar ingin segera pulang kerumah untuk istirahat, hari ini cukup melelahkan untukku.

Aku pun keluar kelas bersama teman-teman yang lain, saat sudah berada cukup jauh dari kelas, tiba-tiba ada seseorang yang memanggilku.

"Bil... Tungguin, bareng..." 

ya, siapa lagi kalau bukan Amar.

Aku pun menghentikan langkahku dan tersenyum padanya hingga dia berada dekat denganku, selama berjalan menuju tempat parkir, tiba-tiba dia memasukkan suatu benda kedalam saku jaket yang kupakai, saat ku ambil, ternyata itu adalah kunci motorku.

"Astaga... darimana nih lu dapetin?! jail baget sih!" bentak ku.

"Dih, tadi tuh ketinggalan dikelas! bagus gua kasih disini, coba kalau enggak, pasti lu balik lagi ke kelas, kan capek lagi bulak-balik" jawabnya.

"yaudah makasih, maaf kan gua lupa..."

"makanya pikun tuh jangan dipelihara"

"Iyaaa..." jawab ku sedikit kesal.

"yaudah, besok sekolah kan lu?" 

"iyalah, kenapa?"

"enggak, nanya doang"

"yaudah gua balik duluan ya, jangan lupa besok sekolah"

"iya..." jawabnya.

Entahlah,aku rasa aku bahagia selama bersamanya, bahkan walaupun kami hanya berjalan bersama selama beberapa menit saja hingga akhirnya tiba ditempat parkir dan pulang.

I love you ^_^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang