5. Tentang "Dia"

6 0 0
                                    

"Bil... beneran gua tanya kali ini, lu kenapa?" 

Memang sudah cukup lama sejak saat itu, hubungan aku dan Amar menjadi semakin jauh. Namun, aku rasa juga salah jika harus selalu seperti ini. Akhirnya aku memutuskan untuk bertanya tentang hal yang harus ku pastikan.

"Gua tanya balik boleh ?" Tanya ku.

"Iya apa?"

"gimana hubungan lu sama cewek lu? "

"cewek gua? siapa?"

"Itu loh... kakak kelas, yang satu eskul sama lu"

"oh... udah lama udahan, kenapa?. Oh... lu ngejauh karena ini?" kali ini dia yang balik bertanya.

"Enggak dih, gua nanya doang"

"Alaaaah boong, iyakan? jujur aja sama gua"

"Kalo iya... Kenapa? Kalo enggak juga kenapa?"

Dan... Amar pun bercerita tentang bagaimana hubungannya dengan kekasihnya itu berakhir. Syukurlah, itu sama sekali tidak ada hubungannya denganku, karena mereka putus memang sebelum aku dan Amar benar-benar dekat saat itu.

***

Jam pulang sekolah tiba, dan hari ini cukup baik bagiku karena hari-hariku yang sebelumnya akhirnya kembali. Hari dimana aku berjalan bersama Amar tanpa rasa canggung.

"Hari ini lu siaran?" Tanya Amar.

"Iya nih"

"Jam berapa?"

"Ini udah pulang sekolah gua langsung siap-siap pergi siaran"

"Buset... gak capek emang?"

"Enggak sih, seru-seru aja" jawabku sabil tertawa.

"Yaudah bareng aja ayo sama gua"

"Gapapa nih?"

"Iya gapapa, sejalan juga kan"

"Iya sih, hehe... Yaudah ayo, kerumah gua dulu ya, ua ganti baju"

"Okeee..."

Tempat kerjaku memang searah dengan jalan dia pulang, jadi ya mungkin gak masalah untuk sekedang nebeng ke tempat kerja, urusan pulang, karna pulang  malam jadi bisa telepon mamah untuk minta jemput.

Setelah sampai dedepan tempat kerjaku. Dia bertanya

"Pulang jam berapa nanti?"

"Jam 10"

"Yaudah, tunggu ya, gua pulang dulu, mandi, ganti baju, tar gua kesini lagi temenin lu sekalian anter lu balik"

"lah? jauh kalo anter gua balik, lu bulak-balik nantinya,capek nanti"

"Enggak..."

"Yaudah hati-hati"

"Iya, tunggu ya"

"Okee..." Jawabku sambil tersenyum dan pergi kestudio.

Di studio tempatku bekerja, aku memang sendirian. kecuali jadwal pagi yang biasanya memang diisi oleh dua penyiar, itu pun hanya selama dua jam.

Setelah hampir satu jam siaran, dia akhirnya datang kestudio untuk sekedar menemaniku siaran. Jika aku jadi dia, mungkin aku sudah jenuh karena hanya duduk sambil mendengar orang mengoceh sepanjang waktu, ya walaupun selama jeda kami memang mengobrol, entah tentang apapun itu. Tapi kehadirannya membuatku tidak merasa sepi saat ini, bahkan waktu terasa berjalan lebih cepat.

"Alhamdulillah... Akhirnya selesai, ayo pulang" Kata ku setelah menutup acara.

"Yuk." jawabnya singkat, mungkin karena dia lelah setelah seharian menemaniku siaran.

Seakan waktu seharian itu tak cukup, selama diperjalanan pulang pun masih saja ada hal yang menjadi bahan untuk pembicaraan kami dimalam ini, hingga akhirnya kami sampai didepan rumahku.

"Makasih ya udah nemenin gua hari ini, udah anterin gua juga malem-malem gini,pasti capek"

"Enggak ko, yaudah cepet masuk udah malem, istirahat, besok sekolah jangan kesiangan"

"Oke siap bos" Jawabku sambil tertawa.

"Gua pamit dulu ya, Assalamu'alaikum..."

"Iya hati-hati, Wa'alaikumsalam..."

Entah kenapa hari ini aku merasa senang bisa kembali bersamanya, apalagi, hari ini sejak pagi tadi disekolah hingga malam kami banyak bersama. Mungkin ini sebagai pengganti hari-hari yang lalu saat hubungan kami sedang dalam keadaan yang tidak begitu baik.

I love you ^_^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang