Still, Wait For Me

SWFM 58

Bab 58: Kisah pelatihan militer

Membawa seragam kamuflase yang dikenakan dalam pelatihan militer, Lu Xu bertanya kepada teman sekamarnya: Hanya ada satu sabuk di sini - haruskah itu luka di bagian dalam atau di luar?

Tidak ada yang memberitahunya bahwa dia benar-benar hanya bisa memutar salah satu miliknya di dalam.

Pelatihan militer Universitas Yanzhou benar-benar serius. Pada hari pertama sang instruktur tiba, ia memberi mereka satu set teknik pukulan militer. Karena segmen ini biasanya hanya hadir dalam upacara ketaatan akhir di akhir pelatihan militer, para mahasiswa baru awalnya merasa senang dengan hal itu. Hanya setelah itu mereka menemukan bahwa itu sebenarnya adalah kejatuhan otoritas pada mereka.

Wakil Kepala Sekolah baru Universitas Yanzhou yang bertanggung jawab atas pelatihan militer adalah seorang prajurit ketika ia masih muda. Ketika pria tua ini yang berusia hampir enam puluh tahun melakukan latihan yang sempurna pada awal upacara pembukaan, sebuah suara 'bang em dipancarkan dari tanah seolah-olah sebuah tiang kayu telah dibor langsung ke dalam...

Nasib 'tragis' mahasiswa baru ini telah diputuskan.

"Anak-anak sekarang ini terlalu lemah. Jika kami tidak menggiling Anda sedikit, bagaimana kami tulang tua merasa aman menyerahkan negara kepada Anda? "Kata Wakil Kepala Sekolah tua.

Pertunjukan latihan di bawah suhu 40 derajat, orang runtuh dan dibawa satu demi satu ke tenda medis yang didirikan tepat di tempat pelatihan. Saat hujan deras terus berlanjut, setelah basah kuyup, kafetaria baru saja mengirim beberapa ramuan jahe. Gadis-gadis yang lemah menangis, dan mereka dihukum untuk berlatih selama setengah jam lebih ...

Hari pertama berakhir, semua orang pingsan di tempat tidur, meratap sedih. Baru sekarang Xu Tingsheng menyadari bahwa ia terus menerus mengabaikan sesuatu setelah kelahirannya melatih tubuhnya. Meski sederhana, itu sebenarnya hal yang sangat penting.

Li Xingmin mengeluh, "Apakah Anda baru saja melihatnya? Enam dari tentara wanita di seberang kami pingsan, dan instruktur bergegas untuk menjadi orang yang membawa mereka pergi. Saya ingin pergi juga, tetapi saya tidak bisa mengalahkan mereka. Lagipula, mereka sudah terlatih. "

Semua pikirannya hari ini telah dihabiskan untuk para gadis.

Old Wai mengatakan bahwa dengan mereka semua mengenakan seragam dan tutup kepala kamuflase yang longgar, tidak ada cara untuk mengetahui bagaimana mereka terlihat. Tan Yao berpikir siapa yang peduli dengan wajah; tidak bisa melihat sosok mereka jauh lebih buruk ...

Karena niat baik, Xu Tingsheng mengingatkan mereka, "Kalian semua salah. Sebenarnya, ini justru waktu terbaik untuk mengamati para gadis. Jika bahkan tanpa make up dan mengenakan seragam militer yang sama seperti orang lain, seorang gadis masih bisa menonjol, dia pasti benar-benar hebat. "

"Bagaimana kita melihat sosok mereka?"

"Lihatlah mereka saat berlari secara bersamaan. Barisan gunung terlihat sangat berbeda jika dilihat dari atas dan dari samping; ombak surut dan jatuh di tengah-tengah perairan danau. "

Teman sekamar Xu Tingsheng sangat terinspirasi oleh kata-katanya. Selama latihan keesokan paginya, mereka menatap tanpa malu pada gadis-gadis yang berbaris di hadapan mereka. Li Xingming menatap salah satu dari mereka, mengucapkan lirik: Lihat, oh gadis di seberangku ...

Tan Yao melenturkan otot-ototnya seperti bintang Korea Rain.

Terganggu, gadis-gadis di seberang mereka mengacau dalam gerakan mereka, beberapa dari mereka menerima omelan.

Gadis-gadis yang kesal pergi untuk mengeluh adalah hal yang sangat biasa. Mereka memberi tahu mereka, memberi tahu instruktur utama bahwa anak-anak di barisan depan mereka bermain hooligan dan menggoda mereka, mengganggu pelatihan mereka. Instruktur utama datang dan mengatakan beberapa kata kepada instruktur sebagai ganti baris ini Xu Tingsheng ada di