5. [션견] Selamat Ulang Tahun, Hyungwon

654 88 11
                                    

"Mam..." Kihyun menghentikan gerakannya menyuap bubur pisang pada si bungsu, Changkyun. Atensinya terpaku sepenuhnya pada si sulung yang kini tengah menatapnya penuh harap di sela-sela waktu sarapan mereka pada akhir pekan.

"Ada apa, Hyungwon-ie?"

"Papi bisa pulang pas Hyungwon ulang tahun?" Ibunya tersenyum tipis, ia menarik selembar tisu untuk membersihkan sekitaran mulut Changkyun, "Nanti coba Mami telepon ya, Sayang?"

"Akak angen Papi?" Jooheon bertanya dengan mulut penuh makanan, sedangkan Hyungwon cuma tersenyum menanggapi pertanyaan adiknya.

"Mami, Hyungwon-ie pengen Papi pulang pas ulang tahun. Ngga mau cuma nonton video atau baca surat kiriman dari Papi..."

Kihyun menghela napas pelan, maklum sekali dengan protesan buah hatinya yang selalu merasa kesepian setiap hari ulang tahunnya karena sang ayah masih bertugas sebagai bagian pasukan pembantu perdamaian di Lebanon.

Hyungwon hanya balita yang minggu depan usianya baru genap empat tahun. Masih ingin bermanja dengan kedua orang tua lengkap setiap harinya. Masih ingin pergi piknik, ke taman bermain, berenang, atau sekedar main air ketika hujan turun.

Sungguh, Kihyun kadang berpikir bagaimana kesepiannya anak-anak tanpa Hyunwoo di sisi mereka setiap hari. Sedih itu merayapi hatinya ketika tiap malam ia mengajak Hyungwon dan Jooheon untuk berdoa bersama. Meminta Tuhan melindungi Hyunwoo dan memberinya kesehatan. Sehingga, ia bisa pulang. Mendekap keluarganya dalam peluk hangat tanpa kurang satu apapun.

"Iya, Sayang...nanti kita coba tanya Papi ya? Kalau Papi ngga bisa pulang, Hyungwon-ie ngga marah kan?"

"Kalau emang ga bisa, ya ngga apa-apa Mami..." Sebuah senyum terpatri pada wajah Hyungwon, meskipun Kihyun tahu itu adalah senyum terpaksa. Hyungwon mungkin tidak ingin membebani pikiran ibunya yang sudah kerepotan mengurus mereka bertiga seorang diri dengan permintaannya yang nyaris mustahil.

"Nah, sekarang makan lagi ya? Nanti kita makan puding buah setelah makan."

***

"Halo, cantik,"

Pada akhirnya, Hyungwon kembali duduk di depan televisi yang memutar video ayahnya dalam balutan seragam militer. Kihyun sengaja memberi waktu sendiri untuk Hyungwon, tanpa distraksi adik-adiknya.

"Selamat ulang tahun yang keempat, Sayang." Punggung tangan Hyungwon mengusap air mata yang tak sengaja jatuh di pipi. Mulutnya masih mengemut sendok bekas cake yang dibuatkan Kihyun dengan lumuran cokelat dan fondant.

"Setiap hari, Papi bersyukur punya Hyungwon-ie...Yang bisa jaga Mami dan adik-adik kalau Papi ngga di rumah. Maaf, sekali lagi Papi ngga bisa pulang..peluk sama cium Hyungwon sambil bilang selamat ulang tahun."

"Hiks, Papi kangen...." Air mata semakin banyak membasahi wajah cantik Hyungwon.

"Papi sudah punya hadiah untuk Hyungwon seperti biasanya. Nanti minta ke Mami ya?" Hyunwoo saat menjeda ucapannya, "sekali lagi, selamat ulang tahun Hyungwon-ie...Papi sayang Hyungwon-ie."

Video kemudian berakhir, menampilkan layar hitam. Hyungwon tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mencari ibunya dan meminta hadiah ulang tahunnya dari sang ayah.

"Sudah siap?" Belum juga Hyungwon memanggil ibunya, Kihyun sudah berdiri di ujung tangga dan mendapatkan anggukan antusias dari si sulung, "yuk, hadiahnya ada di kamar Hyungwon-ie. Adik-adik juga ngga sabar nunggu dibuka kadonya."

Langkah Hyungwon kemudian dengan tekun mengikuti ibunya dari belakang. Jantungnya berdebar kencang ketika suara kenop pintu terdengar.

"Kakak, kado! Kado!"

"Nyanyanya!" Jooheon dan Changkyun sudah heboh menunjuk-nunjuk kotak sebesar lemari es dua pintu yang telah dibungkus oleh kertas kado super besar bermotif mermaid.

"Mam, kadonya kok besar banget? Emang Papi ngasih apaan?" Binar cantik Hyungwon menatap ibu dan kadonya secara bergantian, sedangkan Kihyun hanya mengangkat bahu sembari tersenyum dengan kilat jenaka pada kedua maniknya, "Kenapa tidak dibuka saja, hmm? Mami bantu buka bagian atasnya."

Tangan kecil Hyungwon kemudian berhati-hati merobek kertas pembungkusnya, sedangkan Kihyun juga tengah sibuk dengan bagian atas. Jooheon dan Changkyun juga telah menunggu penuh antisipasi.

"Siap?" tanya Kihyun ketika seluruh pembungkusnya telah terlepas, dan Hyungwon mengangguk kecil sebagai jawaban setelah menelan ludah dengan gugup. Uh, Hyungwon takut jika di dalam kotaknya adalah ulah usil ayahnya yang mengirimkan boneka monster menyeramkan untuk menakutinya.

"Satu, dua, TADA!" Hyungwon terperanjat, terlalu kaget, lalu mudur beberapa langkah, dan adik-adiknya sudah heboh menghampiri kotak yang telah terbuka sembari berteriak, "Papi pulaaaang!!"

Satu detik, dua detik...Hyungwon mengerjap, "Tidak ingin ikut peluk Papi?" Lengan ayahnya terbuka lebar, menunggu Hyungwon untuk masuk juga dalam dekapannya. Bergabung dengan adik-adiknya. Sedangkan Kihyun memilih untuk mendokumentasikan momen mengharukan untuk putra pertamanya.

"Hiks, Papi...." Hyungwon akhirnya bergabung memeluk ayahnya, menangis sesegukan dan puncak kepalanya ditepuk sayang oleh sang ayah, "selamat ulang tahun, Hyungwon-ie. Sehat selalu, jadi anak baik dan selalu sayang keluarga."

Kihyun menurunkan kameranya, kemudian mengusap setitik air mata yang ikut membasahi sudut matanya.

Semalam, ketika anak-anak sudah terlelap, pintu rumahnya diketuk dan ia sama sekali tidak menyangka jika Hyunwoo telah kembali tanpa memberi kabar sama sekali. Kejutan, katanya. Maka, tanpa diperintah dua kali, Kihyun memeluk Hyunwoo dengan erat karena rindunya sudah meluap untuk figur pendamping hidupnya itu.

"Mami, ngga mau ikut peluk?" Sebuah senyum menghiasi wajah Kihyun, ia kemudian beranjak untuk ikut bergabung bersama keluarga kecilnya, "Selamat ulang tahun, Hyungwon-ie."

*f i n*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*f i n*

Happy belated birthday, Hyungwon-ie ^^

[Parenting Ship] One Way to YouWhere stories live. Discover now