Ali memakai jas kerjanya. Memasang dasinya asal. Dulu Prilly yang selalu memakaikan dasi Ali dan sebelum wanita itu datang, dasinya tinggal tarik tanpa perlu mengulungnya.
Ali menyesal menukar seluruh dasinya deanga dasi lipat seperti ini karena Prilly.
“Sial!” makinya frustasi memasang dasinya
“Aku takan bisa memakainya” ucap Ali putus asa dan keluar dari kamar privatnya
Eve, James, Katrina, dan seluruh pelayann menatap Ali menuruni tangga. Semua tercenang melihat penampilan pria dingin itu yang jauh dari kata rapi.
Ini hari pertama Boss Mafia itu kembali kekantor setelah 2 minggu menghilang.
Ali duduk di meja makan tanpa peduli tatapan aneh semua orang
“Apa kau akan kekantor dengan pakaian seperti itu?” tanya Eve menatapnya jijik
“Aku bahkan tidak perlu memakai dasi kekantor” jawab Ali melepaskan dasi dari lehernya dan meletakan dasi itu diatas meja
“Kau bukan terlihat seperti CEO atau Mafia tapi pengangguran” sahut James
“Aku tidak peduli. Seperti apapun penampilanku tidak akan mengurangi kadar ketampananku” jawab pria itu ketika melihat Prilly menyajikan makanan di dekatnya.
Prilly menyirit bingung mendengar ucapan itu. Sejak kapan Boss Mafia itu berubah menjadi seprcaya diri seperti itu?
“Jov benar. Dia tidak akn prnah terlihat jelek walaupun dia memakai bau gelandangan. Jika tampan akan terlihat tampan bagaimanapun keadaaanya” ucap Katrian mendukung perkataan Ali
“Siluman” cibir Eve pelan.
James tidak menanggapi, ia melahap makanan yang tersaji di depannnya
Ali melirik Prilly dari ekor matanya
“Mau kemana kau Prilly?”
Prilly menghentikan langakhnya mendengar pertanyaan dari suara bariton yang sangat ia benci,mungkin?
“Sejak aku kembali kau tidak pernah makan di meja makan ini” lanjut Ali
“Saya pelayan dan pelayan tidak pantas makan di meja makan yang sama dengan Tuannya”
Ali memberhentikan kegiatanya dan menoleh pada Prilly yang menatapnya datar
“Duduk”
“Saya punya meja makan sendiri bersama pelayan lainnya”
“Aku tidak terima penolakan. Duduk!”
Prilly mendengus kesal menuruti perintah Ali
“Egois” cibirnya berjalan kearah meja makan
“Mulai detik ini kau harus makan bersamaku” ucap Ali tak terbantahkan
“Jov dia seorang pelayan. Apa kau sadar?” bantah Katrina
“Aku yang punya manssion ini bukan kau!” balas Ali dengan sedikit bentakan.
Katrina terdiam dan melirik Prilly duduk disamping James
Prilly merapikan meja makan setelah selesai sarapan.
Wanita itu tidak menganggap Ali yang masih duduk di kursinya.Diliriknya dasi merah di samping piring Ali namun ia mencoba tetap tidak peduli
" Damn it!" umpat Ali bediri dari duduknya
" Tuan mau ke kantor tanpa dasi? Agar apa? terlihat tampan Tuan menjatuhkan harga diri Tuan dengan itu" ujar Prilly setelah ia tak mampu untuk tidak peduli dengan pria itu