Part 3

10.4K 411 24
                                    

Ali memandang video di layar komputer di hadapannya. Detik detik sebelum terjadi perampokan dan pembunuhan Maura Gilbert anak bungsu dari presiden Amerika.
Sudah 3 hari Ali menghuni kediaman Mr Gilbert di TKP. Ali sedang menyelidiki siapa dan apa motif pembunuhan itu. Jika di lihat secara keseluruhan, ini bukan perampokan melainkan pembunuhan berencana. Harta yang diambil hanya untuk mengecoh dan Ali dengan mudah membaca situasi.
Di vedio itu terlihat seorang pria berpakaian hitam dengan tubuh besar dan tangan memengang pistol menembaki pengawal Mr Gilbert dengan mudah. Pria itu berjalan santai memasuki ruangan demi ruangan hingga ia memasuki kamar Maura. Terdengar pekikan Maura dari dalam diakhiri bunyi tembakan dari kamar itu.
Ali memperhatikan sekeliling kamar Maura, bercak darah yang menghitam masih melekat di ranjang Maura yang bermotif Justin Bieber.
Otaknya kembali berfikir proses penembakan. Di kamar ini tak ada CCTV hingga ia harus menerka proses penembakan.
Ali berjalan menuju walk in closet Maura, disana masih tertata rapi pakaian Maura. Perlahan ia mengobrak abrik isinya hingga ia menemukan foto seorang pria di dalam kotak merah kecil. Kotak itu tertimbun pakaian Maura hingga tersisihkan.
Diperhatikannya foto pria yang bertelanjang dada dengan seksama. Di dada pria itu terdapat tato burung elang sama seperti pria yang ke luar dari kamar Maura dengan robekan kecil di dadanya.
Kembali ia memutar video dan memberhentikan saat pria itu  ke luar kamar Muara. Di zoom- nya dada pria itu, ada sobekan kecil di dadanya dan tato seperti sayap

"Pria ini bukan kekasih Muara. Gotcah! Dia membuat drama yang sangat bagus dan aku menyukainya" ujar Ali tersenyum miring.

Pagi menyambut, Ali sudah siap dengan laptop dan foto pria yang ia temui di walk closet Maura.

"Kita akan ke rumah Mr Gilbert dan jangan lupa membawa Yoza, Inker, dan sahabat Maura yang lain berserta kekasih Maura Ardilan" ucap Ali tanpa menghentikan langkahnya menuju mobil Ferarri putih.

Seluruh orang yang berada di ruangan persegi bercat putih itu menahan nafas saat Ali mengatakan pelakunya ada diantara mereka. Ali melihat raut tegang mereka, tersenyum sinis.

"Yazo"

Nama itu ke luar dari mulut Ali hingga semua menatap Yazo yang tersenyum miring pada Ali.

"Kau membunuh Maura karena kalian bersitegang selama seminggu. Kalian sudah menjadi sahabat sejak umur 12 tahun. Kau cemburu setiap tahu Muara mempunyai kekasih dan tidur dengan mereka" jelas Ali.

Yazo menahan emosinya dengan wajah tetap tenang.

"Kau membunuhnya karna dia tidak membantumu mendekati Meddy. Kau kesal padanya, kau bersedih dan dia bersenang sengan dengan Ardilan kekasihnya. Kau terbakar emosi dan berencana membunuh Maura. Kau mengambil uang dan emas hanya untuk mengecoh dan kau salah bisa menipuku"

"Apa kau pikir hanya aku yang bersitegang dengan Maura? Elza juga bertengkar hebat dengan dengan Maura sehari sebelum Maura di bunuh"

"Tapi aku tetap yakin padamu" pancing Ali

"Kau bodoh, aku tidak mungkin membunuh sahabatku karna cinta"

"Kau benar, kau sahabat terbaik Maura"

"Jangan berbicara omong kosong! Cari pelakukanya secepatnya!" desis Yazo.

Ali tersenyum licik meletakan foto pria yang ia temukan di walk closet Maura. Semua menatap foto itu bingung.
Ali kembali memutar video 'perampokan' rumah Mr Gilbert dan menberhentikannya

"Perhatikan baik baik dada pria dalam video itu seperti tato sayap dan lihat dada pria dalam foto itu" semua malakukan apa yang Ali ucapkan.

"Dan tadi aku tak membahas Maura menolaknya tapi dia mengatakan bahwa ia takan membunuh Maura hanya karna cinta dan disini ia tak sendiri. Dia bekerja sama dengan Elza" Elza menggeleng kepalanya

Mafia JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang