Disgrafia

Narasi Sakit Hati

Disgrafia:
n (Psi).
Ketidakmampuan untuk menulis yang disebabkan oleh luka pada otak.

Sejujurnya aku merasa tidak mampu menulis ulang lara yang sempat kau berikan. Bukan karena otakku terluka seperti dalam penggambaran. Ini sebab luka hati yang kau pahatkan.

Ketika menulis prosa luka berjudul Disgrafia, aku duduk di tepi jalan kecil sembari dengarkan berita tentang mafia dan jerat kasus prostitusi delapan puluh juta.

Tatkala senja menyapa dan Gunung Lawu perlihatkan keindahan lekuknya, susah payah kucoba ingat semua duka lara.

Aglomerasi luka hati ialah metode yang kupilih sebelum menulis kisah ini.

Aglomerasi:
n.
Pengumpulan atau pemusatan dalam lokasi kawasan tertentu.
n (Kim).
Pengumpulan atau penumpukan partikel atau zat menjadi satu.
n (Bio).
Metode penyusunan hierarki dengan terus menerus, secara bertahap, menautkan bersama-sama satuan-satuan kecil menjadi satuan berperingkat lebih tinggi.

Terlalu ilmiah menjelaskan dengan dasar Kamus Besar Bahasa Indonesia, namun itulah bagian dari literasi yang harus kusampaikan sebelum kau ikut bersamaku menjelajah luka yang kau beri di masa lalu.

Senyum di depan panggung, tangis di dalam hati yang dikungkung. Dengan itu semua aku kumpulkan, aku susun, dan aku tumpuk lara demi lara yang berserakan di masa lampau. Menautkan satuan-satuan kecilnya menjadi sebuah cerita, berharap ada peringkat lebih tinggi dari sekedar duka.

Genggam tanganku, siapapun yang pernah melukaiku, akan kugambarkan betapa kejamnya dirimu, dan betapa bodohnya aku pada masa itu.

Kenyataannya lebih banyak diksi luka daripada bahagia, tak lupa delusiku atas cinta menjadi salah satu penyebabnya.

Kuusahakan tak ada luka yang terlewat dalam kisah ini, mendua, didua, terbalas, tak terbalas, semua ingin ku ceritakan. Tidak ada kata fiksi, bisa jadi ini sebuah reality.

Tenang, aku tak akan terlalu menyalahkan, sebab cinta dan luka tak pernah terpisahkan. Akan aku ucapkan terima kasih, atas semua luka yang kau berikan.

Mari berjalan bersama, nikmati masa indah yang katanya penuh cinta pada masa remaja. Cukup duduk dan mari bercerita.

Karanganyar, 15 Januari 2019
.

.
.

Artilery Chandrassa Agni
(Namaku yang tersamarkan bak luka yang kau sebabkan)