nine

247 53 13
                                    

Hari demi hari berlalu begitu saja, semuanya kembali normal termasuk Gunho dan Doyoung yang sudah masuk sekolah seperti biasa.

Seperti hari ini classmeet sedang berlangsung, dan karna mereka geng yang isi anggotanya malas semua mereka memilih menepi dipinggir lapangan dibawah pohon.

"Kalo ga karna absen gabakal gua masuk jir, mana gaboleh bakil." omel Jihoon.

"Udah gila lo ya, wakilin futsal kelas lo bego." toyor Doyoung.

"Anjir apaansi balik sekolah rusuh banget." Jihoon ngelus kepalanya sambil misuh-misuh.

"Hhhh apaansi berisik bener gua gabisa denger komentator itu." Yedam angkat suara yang lain auto diem.

"Alah lebay deh, orang komentator pake mikrofon yakali lo ga denger. Budeg ye lo?" Junkyu ikutan nyahutin sambil makan permen batangannya.

"YA ANJIR GAUSAH LO BACOTIN." seru Raina dan Bianca.

"Yaampun kenapa wanita itu kompak banget kalo udah ngatain orang, baim salah apa." Junkyu memasang muka pura-pura masam nya sambil memajukan bibir.

"Geli woiiii bencong! AHAHAHAHA." Gunho ini sekali ngomong jleb juga, apa belajar dari Doyoung?.

"DIEM APA BERISIK! SUARA KALIAN TUH NGALAHIN KOMENTATOR YANG UDAH PAKE TOA MESJID." Yoonbin Adlani, sang ketua osis yang menghampiri mereka ber-delapan sambil aba-aba untuk mengusir dari lapangan.

"Eh jangan gitu bin, biar rame." Yunseo datang sambil membawa kardus air mineral gelas.

"Rame apaan rame! Puyeng iya gua, suara mereka beradu sama suara bacotnya Mahiro. Udeh sono lo pergi deh!." Yoonbin mengusir mereka, awalnya Jihoon mau ajak ribut tengah lapangan apa daya lapangannya penuh.















"Emang paling enak dibelakang sekolah dah, bebas nyebat." Jihoon yang daritadi sudah mengepulkan asap dari mulutnya, mungkin sudah 2-3 batang.

"Udah hoon, badan lo udah bau rokok semua. Gaada yang bawa parfum." Yedam mencoba menasehati Jihoon.

"Iyaaa iyaa ini udah yang terakhir." Jihoon segera menginjak puntung rokoknya untuk mematikan api.

"Padahal gua udah bilangin kurangin rokok, gangerti-ngerti. Heran bebal banget." ceplos Raina sambil main hp, tanpa menatap Jihoon.

"Eh ini udah dikit ya, biasanya bisa 8-10 batang. Tersiksa tau ga gua." Jihoon manyun lalu mengeluarkan permen dari tas nya.

"Gun, parfum gabawa?"

Gunho hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban, entah sehabis kejadian itu dan seluruh anak ahli kubur tau Gunho jadi lebih diam, kasian Junkyu jadi gaada temen bacot.

"Nih, tapi bau cewek." Bianca melemparkan parfumnya ke arah Jihoon.

"Thankss." Jihoon menyemprotkan parfum sekujur tubuhnya, namun karena merasa gaenak ia tidak menyemprot terlalu banyak jadi bau rokok masih tetap menyeruak ditempat itu.

"Eh gua mau curhat masa." Jaehyuk akhirnya buka suara.

"Sok atuh." Junkyu menimpali sambil meminum es teh nya.

"Jadi keluarga gua lagi kelilit utang."

Yang lain diam menyimak.

"Gua gatau harus gimana lagi, kalian tau kan gua udah mulai kerja jadi kasir di minimarket setiap hari. Itu sebenernya bukan buat nambah uang jajan, tapi buat bantuin ortu gua."

"Tolong kasih tau gua apa yang gua harus lakuin sekarang? Gua putus asa banget sekarang, terlebih gua anak tunggal jadi gaada yang bisa bantuin orang tua gua selain gua. Ayah gua di phk dan Ibu gua mulai tertekan sama keadaan. Gua gatau lagi hiks.." Jaehyuk yang tiba-tiba menangis langsung disambut dengan pelukkan sahabatnya.

"Kita pasti bantuin lo kok Jae, semua ada jalan keluarnya." kata Jihoon sambil menepuk pundak Jaehyuk.

"Iya, lo gausah raguin kita." timpal Junkyu.

"Maaf kalo boleh tau,emang berapa utang nya?" kata Yedam straight to the point.

"Kalo gua kasih tau nominalnya dan lo mau bantuin tapi lewat duit ortu maaf dam, gua gabisa." Ah Jaehyuk sudah bisa membaca pikiran Yedam.

"Terus kita mesti gimana?" tanya Gunho.

"Gimana kalo kita semua kerja? Berapapun hasilnya akhir nanti, itu belakangan. Yang penting usaha dulu, seenggaknya ngeringanin kalo emang gabisa lunasin, deal?" usul Raina yang diangguki tujuh sahabatnya.

"Oke, yuk balik kemana gitu jangan disini terus. Kesannya gua kayak anak bandel banget." kata Jihoon.

"EMANG LO BANDELLLL." semuanya meneriakki Jihoon yang hanya bisa cengengesan.














ckrek


Semua mata menuju ke sumber suara kamera, tapi sayangnya sang pelaku sudah kabur duluan.










"WANJING SIAPA ITU, WOI INI PUNTUNG ROKOK GUA KE FOTO?! WOI ABIS GUA..."









Jihoon yang masih kaget hanya bisa diam ditempat. Sedangkan Gunho, Doyoung, Jaehyuk, Yedam sudah berlari mencari sang pelaku.

teenager ㅡYGTB ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang