Brakkk!!!
"Ini adalah kasus kesekian yang tidak bisa dipecahkan oleh gabungan polisi Indonesia. Bagaimana bisa, seorang pembunuh melakukan tugasnya dengan sangat sempurna. Tidak ada celah, tidak ada saksi mata, bahkan sidik jarinya tidak pernah ditemukan. Dan kasus ini telah menjadi aib bagi seluruh anggota kepolisian"-Agus, Kapolda Kota Bengkulu.
"Tapi setidaknya dia meninggalkan jejak pak. Shadow!"-Rian.
"Tapi siapa pemilik nama itu? Jangan bodoh, Rian. Sudah lebih dari tujuh tahun kepolisian dibuat linglung oleh pembunuh berdarah dingin yang bernama Shadow itu. Dan selama itu juga kita tidak bisa menelusuri jejaknya. Selama itu kita menanggung malu atas kebodohan kita. Sampai hari ini, kita masih belum bisa menemukan bukti-bukti yang nyata"-Agus.
Tok.. Tok.. Tok..
"Masuk!"-Agus.
"Permisi Pak, saya membawa berita bagus yang semoga bisa memecahkan kasus-kasus kita ini"-Danang, yang juga salah satu anggota kepolisian.
"Apa itu?"-Agus.
"Ini Pak" Agus menunjukkan sebuah koran yang bergambarkan dua orang perempuan dan dua orang laki-laki. Kemudian menunjuk perempuan yang mengenakan pakaian serba hitan lengkap dengan kacamata berwarna sama.
"Namanya Maria (59 th). Seorang polisi rahasia yang terkenal di mancanegara. Dia belum pernah mengalami kegagalan dalam menjalankan tugas maupun misi rahasia. Sebelumnya Maria pernah menjabat sebagai pimpinan Kapolda Jakarta, yang mencatat rekor polisi wanita terbaik di nusantara selama sepuluh tahun.
Saat itu ia di tawarkan untuk kenaikan pangkatnya di markas besar polri dan diberi jabatan sebagai Jendral Polisi. Namun Ia memilih menjadi polisi rahasia atau biasa disebut detektif. Akhirnya permohonan itu di setujui dan masuklah dia menjadi salah satu agen rahasia negara.
Kinerjanya yang apik, membuat dia menjadi ketua di salah satu tim. Sekaligus menjadi tim terbaik dalam dunia detektif. Tiga orang rekannya bernama Sadam, Sandi dan Sherly.
Sadam (30 th) merupakan mantan perwira TNI yang ahli dalam merancang berbagai strategi. Bisa dibilang, Sadam adalah otak dari strategi-strategi mereka.
Sandi (29 th) adalah sarjana psikolog yang ikut bergabung dalam dunia detektif. Dia juga seorang indigo yang memiliki kemampuan membaca pikiran serta gerak-gerik lawan.
Sedangkan Sherly (27 th) dia pernah berkecimpung dalam dunia politik dan komunikaai. Dia sangat pandai menggali informasi dan menemukan bukti.
Mereka berempat bergabung dalam satu tim yang terkenal dengan sebutan "Thunder King".
Melihat, mendengar, menerawang, adalah paduan yang tepat untuk merancang kemudian bergerak. Ditambah lagi mereka berempat memiliki kemampuan beladiri yang nyaris tak terkalahkan. Mereka bisa dengan mudah memecahkan masalah ini, Pak"-Danang.
"Jika mereka memang terkenal, kenapa mereka tidak pernah diliput media? Bahkan aku baru tahu tentang mereka"-Rian.
"Bukan itu maksudku. Mereka terkenal di kalangan polisi dan TNI. Untuk di kalangan masyarakat, mereka tidak boleh sampai terbongkar identitasnya. Sebab mereka adalah polisi rahasia. Lihatlah! Di koran pun hanya tertulis bahwa mereka habis berlibur dari Malaysia. Padahal kau tau? Sebenarnya mereka mendapatkan misi dari sana. Dan kebetulan hari ini adalah hari kepulangan mereka. Oh iya Pak, Kasus yang akan di tangani mereka selanjutnya adalah kasus terakhir Maria, karena setelah itu ia harus pensiun. Maka dari itu, kita harus segera bertindak Pak"-Danang.
Mendengar informasi dari Danang, Agus berpikir begitu keras. Bisakah kasus ini terpecahkan?
Dia mengaitkan kedua tangannya di belakang pinggang. Matanya menyipit, menerka-nerka segala kemungkinan yang bisa terjadi. Kini kepolisian nusantara hanya bisa mengandalkan detektif rahasia itu. Semoga apa yang diputuskannya tidak salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW
General Fiction"Jika pembunuh dan penyelamat saling jatuh hati, mungkin mereka bisa saling berkompromi. Atau mungkin menulis takdir mereka sendiri. Kamu, mau, menulis takdir itu bersamaku?". Sedikit aneh mungkin jika seorang psikopat memiliki rasa kasih dan sayang...