14. lie

1.5K 315 47
                                    

sekarang mereka disini. mereka berada di salah satu tempat professor terbaik di indonesia.

keadaan tempat professor jung jaehyun ini bisa di bilang sedikit mengerikan dan juga berantakan. kaca yang pecah dan juga bercak darah dimanana Mana.

professor michael bilang bahwa ini bukan tanda-tanda adanya corlo, tetapi tetap saja mereka harus berwaspada.

"lo yakin jen? kenapa kita gak kasih ke yang lain aja. lagian professor michael juga bisa sendiri bikinya," bisik jaemin kepada jeno.

jeno mengangguk, "mungkin. kita udah sejauh ini. dan lo juga tau kan, prof michael juga bilang klo belum tentu obat ini bisa bekerja, malah ngebuat kita jadi gila."

"tapi, gimana klo misalnya professor jaehyun udah gak ada? what we have to do?" tiba-tiba hyunjin datang dari belakang.

"fuck! lo ngagetin!" jaemin memukul pundak hyunjin.

hyunjin menyengir.

"tapi seriusan. klo obat ini nggak bekerja dan professor jaehyun nggak ada... kita mau gimana?" ucap nakyung.

"surviving ourself," jawab renjun kelewat santai.

"huang fucking renjun. how?" nakyung menatap renjun kesal.

bisa-bisa nya renjun bercanda di kala situasi seperti ini.

"make the cure again you little spoon." ucap renjun. kelewat nge gas.

"astaga kalian ini. masuk ayok, saya yakin professor jaehyun sudah menunggu kita," ucap michael.

"dengerin. klo lo ngerasa ada hal yang aneh buru-buru kasih tau yang lain dan gua, gua nggak mau hal gila lainnya terjadi," bisik jeno kepada mereka semua sebelum memasuki rumah jaehyun ini.

mereka semua mengangguk. kecuali seoyeon.

"lo berprasangka jelek sama professor jaehyun?" tanya seoyeon kepada jeno.

somi yang melihat ucapan seoyeon itu menghele nafas. somi hanya tidak mau mereka semua menjadi kacau.

"gua bukan berprasangka jelek. gua cuma nggak mau kita kenapa-napa." ucap jeno ketus.

seoyeon merotasi bola matanya, "jangan berprasangka buruk dulu sama orang klo diri lo juga harus di perbaiki."

"udah." lerai heejin.

"lo juga harus tau, disini yang berwenang bukan lo. jangan seenak nya kasih kita komandan."

"seoyeon udah." ucap sanha.

seoyeon berjalan duluan meninggalkan mereka semua yang pasrah.

"seoyeon kena."

"hallo? permisi?"

kosong.

satu hal yang mendominasikan tempat ini. kosong dan juga berdebu.

"lo yakin, jen?" tanya jaemin.

"min, seoyeon udah kena virusnya. semakin lama semakin banyak korban. cukup felix sama siyeon aja yang jadi korban." ucap jeno.

jaemin tersenyum, "gua tau lo baik no, lo pengen nyelamatin dunia."

"cuma itu doang kan yang bikin diri gua bangga? mama papa gua udah nggak bisa liat ke suksesan gua," ucap jeno sembari tertawa.

jaemin tertawa miris. iya, orang tua mereka adalah dalang dari semua ini.

"no," panggil somi kepada jeno.

𝐂𝐎𝐑𝐋𝐎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang