6. Kevin Saviero - Rasa Nyaman

257 63 3
                                    

[HiVi — Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[HiVi — Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi]




Nama Kevin Saviero semakin dikenal banyak orang. Tidak hanya di FADP saja, tetapi tetangga-tetangga fakultas lain juga mengenal cowok jangkung itu karena skill bermain basketnya patut diacungi jempol. Dan baru-baru ini ia berhasil membawa pulang piala turnamen setelah FADP tidak menjadi sang juara beberapa tahun belakangan.

Karakternya tidak berbeda jauh—hampir dikata mirip—dari cowok-cowok ganteng, kaya dan keren yang selalu diceritakan dalam dunia fiksi. Tidak heran kalau Kevin banyak digandrungi kaum hawa. Bahkan dengar-dengarnya, kini Kevin memiliki fans club di semua fakultas. Ketika ada pertandingan, lapangan akan dipenuhi oleh sebagian besar teriakan histeris cewek-cewek yang mengaguminya sambil mengangkat banner tinggi-tinggi dan menyerukan yel-yel sebagai bentuk dukungan untuk Kevin seorang. Cheerleaders saja kalah.

Terkenal di mana-mana tidak membuat Kevin tinggi hati. Cowok itu tetap baik dan ramah ke siapa saja. Karena itulah sebagian besar cewek kadang salah mengartikan kebaikan dan perhatian yang Kevin tunjukkan. Mereka pikir, Kevin menaruh perasaan. Nyatanya, semua yang ia lakukan justru sebagai teman. Bukan gebetan.

"Halo, Anin," sapa Kevin tak sengaja melihat Anin duduk sendirian di gazebo sambil merunduk pada ponselnya.

Anin menoleh kaget. Wajah yang selalu terlihat dingin mendadak bersemu merah, ia tersipu malu. Ya, Anindya Izzati merupakan salah satu pengagum Kevin namun tak seorang pun yang tahu.

"Ha-hai, Vin," balas Anin malu-malu dan menyelipkan sehelai rambutnya ke belakang telinga.

"Sendirian aja?" tanya Kevin basa-basi sambil menempati bangku yang terbuat dari semen itu di hadapan Anin. Cowok itu tolah-toleh ke sekitar, seperti mencari keberadaan seseorang. "Nggak sama Nadhifa?" tanyanya.

Senyum yang sedari tadi Anin tahan sudah hilang tak berbekas. Raut wajahnya langsung berubah drastis, kembali seperti biasa; datar dan dingin.

"Nadse lagi ada kelas," jawab Anin tetap tenang, kemudian merunduk kembali pada ponselnya. Menghindari kontak mata dengan Kevin yang menatap lurus ke arahnya.

"Kelasnya di mana?"

"IF105."

"Dia ada jadwal lagi nggak habis itu?"

"Ada. Kayaknya."

"Lama nggak ya, Nin kira-kira dia selesai?"

Anin mencebikkan bibir, mengangkat wajah menatap Kevin kesal. "Kenapa nggak chat dia aja sih?! Emang gue sekretarisnya apa tau segala jadwal kuliah dia?!"

Kevin tersentak kecil. Kemudian nyengir sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Maaf, Nin maaf. Jangan ngegas dong hehe. Lo serem kalo lagi marah."

Cewek itu mendadak diam. Serem? tanyanya dalam hati. Karena wajah gue yang emang dari dulu begini?

"E-eh, jangan diam dong, Nin. Lo kelihatan makin serem."

[TAMAT] Nadse & Her Bodyguards✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang