[The Paper Kites — Bloom]
Nadse akhirnya bisa menikmati kehidupan normal kampusnya tanpa ceramah panjang lebar dari kakak-kakak mentor 'jahat'. Beranjak dua bulan, Nadse benar-benar merasa bebas dari segala hal-hal yang sering membuatnya makan hati. Entah karena tugas yang tak pernah ada habisnya dari dosen, kegiatan UKM atau hal-hal kecil seperti Shania yang mengganggu waktu tidurnya dengan curhatan tentang cowok yang bernama Jonathan. Fera yang tiap bentar mengajak pergi nongkrong sekedar mencari tempat foto OOTD bagus buat diupload ke instagram, atau menggantikan tugas Indi sebagai wakil ketua kelas. Hanya Anin yang adem-adem saja. Ya, hampir dua bulan ini Nadse semakin akrab dengan keempat cewek itu. Bahkan mereka sudah punya group chat tersendiri. Tentu saja isi pembahasannya selalu menggibahkan orang lain.
Rabu pagi yang cukup mendung menyelimuti sebagian daerah Surabaya. Sialnya, di tengah cuaca yang tidak mendukung itu Nadse memiliki jadwal kuliah jam 9 pagi. Dia sudah bersiap-siap sekitar satu jam yang lalu, mengantisipasi keterlambatan semisal tiba-tiba turun hujan.
Nadse duduk menunggu Shania di teras kostan. Sekitar 20 menit yang lalu Shania mengabari ia sedang dalam perjalanan, tapi sampai sekarang belum juga terlihat batang hidungnya, membuat Nadse mendumel dalam hati karena kebiasaan Shania yang selalu saja ngaret.
Baru akan menghubungi, Shania sudah lebih dulu mengirim pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TAMAT] Nadse & Her Bodyguards✔️
Fiksi PenggemarIni cerita Nadse yang dikelilingi oleh 4 cowok ganteng. Siapakah yang akan memenangkan hati Nadse? In collaboration with @moccachinos26