3. Ketika Putus

468 67 3
                                    

6 Bulan yang lalu

"Aku mau kita putus."

Suasana seketika menjadi hening ketika Lena mengucapkan satu kalimat singkat itu. Kalimat yang akan membuat hubungannya dengan John berakhir. Kalimat yang akan membuat rangkaian kebersamaannya selama dua tahun ini, hanya akan menjadi kenangan yang tak berulang. John yang semula menjadi angan masa depan yang indah, kini akan menjadi bagian masa lalu yang tak perlu diungkit.

Lena menundukan kepalanya dan berusaha menahan air mata yang terus mendesak untuk keluar. Bagi Lena, kalimat itu juga mengiris hatinya. Ia mencintai pria yang ada di hadapannya ini. Namun ia tak sanggup lagi menambah pikirannya dengan kegalauan cinta dan berbagai asumsi yang terus berkecamuk didalam kepalanya. 

Hatinya serasa bagai kaca yang penuh dengan retakan. Kaca yang seketika akan hancur jika jemari mengetuk pelan permukaannya. Lena tidak ingin hancur dan tergeletak. Ia harus tetap bertahan. 

Kesedihan karena kehilangan ke dua orang tuanya, sudah cukup membuatnya hatinya hancur. Ia tak ingin menambah lukanya karena John. Ia ingin sendiri dan menata hidupnya kembali. Ia hanya ingin melangkah maju tanpa menambah rasa sakit. 

"Oke."

Hanya satu kata itu yang keluar dari bibir John, sebagai jawaban permintaannya. Pria itu tak menahannya, apalagi memintanya mempertahankan hubungan ini. Sepertinya dugaannya memang benar.

John memang sudah tak lagi mencintainya.

CONTINUED

CONTINUED

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Think... ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang