Struggle❤ : 9

15 2 0
                                    

Ada hubungan apa?

***

Mitha bingung sendiri, ingin menjawab apa, seketika ramai siswa-siswi yg berkumpul mengelilingi mereka, mereka seolah menjadi pusat perhatian.
Dalam sekejap Mitha merasa tidak enak hati, bingung harus berbuat apa.

"Nyolot banget sih lo! Lo pikir gue takut sama lo, mau senior, anak pejabat, bahkan anaknya presiden pun, gue nggak perduli"

"Makin nggak nyaring lo ya kalau ngomong!" Dara menggeram kesal. "Butuh gue kasih pelajaran lo ya? "

"Nggak butuh" jawab Cika sinis, "udah cukup orang tua gue yang ngajarin, nggak perlu di ajarin sama orang kayak lo!" Cika sudah tidak perduli, sudah cukup ia menahan kesal dengan sikap Dijah yang membuatnya eneg sepanjang hari, membuat nya kepikiran selama belajar. Menurut Cika, Dara memang pantas di lawan, dia tidak ber hak, semena-mena seperti ini.

Dara semakin emosi dibuatnya, kata-kata yang di keluarkan adik kelas di depannya ini memang benar-benar membuat harga diri nya sebagai senior terhempas ke lantai begitu saja.
Dara mengepalkan jari tangan nya kuat-kuat, setelah itu mengangkat tinggi tangannya berniat ingin menampar Cika.

Sedangkan Cika sudah diam sambil memejamkan matanya, jantungnya sejak tadi sudah berdegub kencang, diam-diam sebenarnya ia ngeri juga berada di posisi nya saat ini, ia memang sengaja membalas perbuatan orang yang sudah berbuat seenak-enaknya.
Cika masih diam di tempat setelah beberapa detik sebuah telapak tangan menyentuh keras pipinya, suaranya begitu nyaring.

Cika merasa pipinya panas, seperti habis di lumuri serbuk cabe. Perlahan ia membuka matanya, banyak suara teman-teman nya yang sibuk mengompori bahkan berseru heboh. Ia menatap Dara dan kedua temannya bergantian.

Dara tertawa lantang "orang tua lo pernah ngajar lo gitu?" ia berkata sinis, "ouuu.. Panas yaa? Itu belum seberapa!" ucapnya sambil mengelus pelan pipi Cika yang segera di tepis oleh cewek itu.

Dara kembali tersenyum sinis, "lain kali hormatin senior lo! Jangan sok-sokan ngelawan, kalau akhirnya lo cuma diem" Cika membuang muka kesamping, "yuk Guys, udah nggak betah gue di sini" kata Dara nyaring sebelum berjalan pergi.

Mitha menganga, bingung harus berbuat apa, otak pintarnya mendadak jadi bebal. Nyalinya tidak sebesar nyali Cika yang berani melawan orang lain.
"Cika... Lo?"

Cika mengelap sudut bibirnya yang ternyata mengeluarkan darah segar, lalu ia menatap sekeliling, ternyata ada sebagian siswa siswi yg mengelilingi nya mengabadikan semua yang sudah terjadi.

"Bubar!" teriak Mitha sebal, "ngapain kalian masih disini?"

Cika menatap satu orang yang sejak tadi pagi membuatnya kesal. Dijah. Khadijah shimran. Ternyata ia juga mengabadikan momennya dan Dara yang sedang bertengkar. Cika menarik tangan Mitha sebelum bergegas pergi, kemudian ia menarik ponsel milik Dijah yg sedang memvidio nya. Sebelum cewek itu sempat memprotes Cika dengan cepat membanting kuat Ponsel itu sampai ponsel putih itu layarnya remuk dan mati. "Kurang kerjaan lo ya? Belum cukup yang di kantin tadi?"

Dijah menutup mulutnya rapat rapat. "Lo?!"

Cika mengerling sinis kemudian beranjak pergi dari kediamannya, sambil menarik tangan Mitha yang rasanya sudah sedingin Es.

-

Mitha sibuk mengobati bibir Cika yang mengeluarkan darah, beruntung mereka mendapatkan pertolongan obat dari Alby yang tiba-tiba saja menarik tangan Mitha, dan membawa nya ke mobilnya.

"Shh.. Aw! Jangan ditekan."

"Iya-iya!"

Saat ini mereka berdua sedang duduk di dalam mobilnya Alby, hanya ada mereka bertiga. Alby sibuk dengan urusannya sendiri di depan dengan ponselnya, Mitha sibuk mengobati Cika, sedang kan Cika sibuk meringis nggak jelas, sambil memukul tangan Mitha yang kadang mengobatinya dengan tidak benar.
"Lama banget sih?" Cika berdecih. Sewot sendiri karena sejak tadi, temannya ini tidak kunjung siap mengobatinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Struggle Love❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang