MLIB : Moonlight

1.7K 118 4
                                    

( 1 tahun kemudian )

" eunha, saya duluan. Kalau sudah selesai semua, kamu tutup saja " pria yang merupakan atasan eunha berjalan keluar dari Cafe.

" baiklah.. " ucap eunha pelan sambil melihat kearah atasannya tersebut.

" selalu saja pulang cepat, sebenarnya yang punya cafe ini siapa? Dia atau aku? Aku yang membukanya dan aku juga yang menutupnya " gerutu eunha.

Eunha meraih tasnya dan berjalan ke arah pintu keluar. Ia mengunci pintu lalu berjalan pergi meninggalkan cafe.
Eunha berjalan menuju apartementnya sambil menikmati suasana malam kota, ini merupakan kali pertama ia kembali berjalan merasakan angin malam. Bangkit dari keterpurukan sepeninggal sojung, satu tahun yang lalu. Namun masih ada beberapa kenangan yang masih ia ingat, yang masih membekas dan sulit untuk dilupakan.

Sembari berjalan, ia menatap bulan yang begitu indah dan terang.

" sojung.. Kau baik-baik saja disana? " ucapnya dalam hati, ia tersenyum.

Seketika eunha menghentikan langkahnya, memejamkan mata. lagi-lagi ia merasakan debaran jantungnya memacu begitu cepat. Ia terus memegangi dadanya. Eunha mengatur nafasnya, mencoba menetralkan kembali debaran jantungnya. Akhir-akhir ini memang ia merasakan sesuatu yang tidak beres. Jantungnya sering kali seperti ini, secara tiba-tiba. Bahkan saat ia bekerja siang tadi, sudah memecahkan 2 gelas karena debaran jantungnya yang begitu kuat dan sakit. Ia sudah memeriksakan kondisinya ke dokter, tapi dokter bilang semuanya tampak normal.

" ada apa sebenarnya.. " gumamnya.

__________________

Sesampainya di apartement, eunha langsung membersihkan diri lalu beristirahat. Ia merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Menatap langit-langit sejenak. Ia memegangi dadanya.

" aku tidak mengerti dengan ini semua.. "

Eunha mematikan lampu tidurnya lalu satu detik kemudian, ia memejamkan matanya. Suasana hening, tenang cukup membuat eunha hampir tertidur lelap. Sampai akhirnya eunha kembali membuka matanya saat tiba-tiba pintu balkonnya terbuka sangat kencang karena angin.

Eunha duduk dan menatap kearah pintu balkonnya, ia sedikit menyipitkan matanya saat melihat sinar bulan yang sangat terang menyorot kearahnya.

*WUSH*

Ada sesuatu yang tiba-tiba terbang melintas. Eunha terkejut dan penasaran apa itu langsung berdiri dan berjalan keluar balkon.

*WUSH*

Lagi-lagi ia terbang dengan sangat cepat dan langsung menghilang. Eunha melihat keatas dan sekelilingnya, tidak ada. Merasa kedinginan, ia membalikan badan dan hendak menutup pintu balkonnya. Tetapi suara seseorang menghentikan langkahnya.

" Jung eunha.. " panggil nya pelan.

*DEG*

Dengan cepat eunha membalikan badannya, sesuatu yang terbang itu sekarang ada dihadapannya. Lebih tepatnya, dia terbang dihadapan eunha. Dia seperti manusia, tapi eunha tidak bisa melihat wajahnya.eunha melangkahkan kaki sangat pelan untuk mendekat, kali ini eunha melihat bibir dari sosok itu tersenyum, ia blm bisa melihat seluruh wajahnya tidak tahu apa penyebabnya tapi wajahnya sangat gelap. Ia kembali melangkahkan kakinya dengan hati-hati.

" berhenti. " perintah sosok yang terbang itu pada eunha.

Eunha menurutinya.

" aku harus pergi. "

Dengan cepat sosok itu terbang dan menghilang.

" TUNGGU " teriak eunha.

Dengan nafas yang terengah-engah. Eunha melihat sekelilingnya. Dia dikamar. Ia melihat pintu balkonnya yang tertutup rapat.

" Mimpi? "

____________________

I'm back..

Mohon maaf untuk update yang sangat sangat lambat untuk kedepannya.

Semoga kalian suka..

Menerima segala kritik dan saran. Jangan lupa comment

See you

My Love Is BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang