Happy Reading ^^
..
.
"Aku mencarimu kemana-mana Sakura sayang."
"A-apa-apaan ini..." gumam Sakura yang masih membatu.
Ino berdehem setelah tersadar dari keterkejutanya. Matanya segera berkeliling mencari-cari adakah yang melihat kejadian romantis tadi? Tak lama kemudian, Ino menghelah nafas legah saat tak melihat siapapun di sana.
Untung saja penggemar Sasuke yang tadi masih ramai di depan gerbang sudah di amankan. Jika tidak, Sakura benar-benar akan mendapat masalah yang lebih.
Ino kemudian mendogak, menajamkan matanya seolah mampu membunuh lelaki yang masih memeluk Sakura dengan senyum nakalnya.
"APA YANG KAU LAKUKAN!" Teriak Ino Sambil melepas Sakura dari pelukan lelaki sialan itu. "Kau tau, apa resiko yang sudah kau perbuat jika saja ada paparazi yang memotret kalian hah?"
Lelaki itu tertawa kecil sambil mengedipkan sebelah matanya ke Sakura. "Yah. Itu salah Sakura yang terlihat mengemaskan saat marah tadi. Aku sangat tidak tahan."
Sakura berdecak geram. "Hentikan itu! Kenapa kau ada di sini Sasori bodoh!"
Pemuda yang disebut Sasori lagi-lagi tertawa. "Oh. Ayolah. Kau tak merindukanku?"
"Untuk apa aku merindukanmu? Kau tidak penting!"
Sasori semakin tertawa geli, tangannya naik mengacak rambut Sakura. Namun tentu saja hanya sebentar, karna Sakura langsung menghempaskan tangannya.
Lelaki itu adalah Akasuna Sasori. Seorang vokalis dari grup band Akatsuki yang sangat terkenal sekaligus sahabat Sakura saat Sekolah Menengah.
Ino masih ingat betapa dekatnya Sasori pada Sakura. Sasori selalu menempel dimanapun Sakura berada, Sasori selalu berada di samping Sakura. Sasori tidak akan membiarkan siapapun terutama laki-laki mendekati Sakura.
Yah. Lelaki itu memonopoli Sakura sendirian. Lelaki itu menganggap Sakura sebagai boneka kesayangannya.
Kenapa Ino tau? Karna Dia satu angkatan dengan mereka. Sakura adalah primadona sekolah. Tentu saja keberadaannya selalu diperbincangkan.
Sial, sepertinya Ino harus memberikan pengamanan ketat ke Gadis bermata emerald itu. Belum selesai urusan dengan Uchiha Sasuke malah muncul lagi serangga merah Akasuna Sasori.
Ugh.. melelahkan juga.
"Aku sangat merindukanmu Sakura Sayang! Waktu tour ke Eropa kemarin, butuh waktu sekitar tiga minggu untukku bersabar tak berdekatan denganmu, itu benar-benar membunuhku!"
Sakura berdecak, "Lalu kenapa kau tidak terbunuh? Omong kosong!"
Sasori memegang dadanya dengan raut wajah yang dibuat sedih. "Kau menyakiti hatiku, Sayang!"
Lihatlah, wajah pemuda itu terlihat sangat manis. siapapun perempuan yang melihatnya pasti memekik gemas. Tapi tentu saja tidak untuk Sakura dan juga managernya, mereka sama-sama memutar matanya bosan.
"Berhentilah bersikap seperti itu Sasori, Sakura sedang ada masalah!" Ino mendengus kemudian menyeret Sakura untuk meninggalkan Sasori.
Namun harus terlepas karna pemuda itu malah menarik tangan Sakura lebih kuat hingga berada di dekapannya.
"Apa yang kau lakukan Sasori!" Sakura mulai memberontak ketika Sasori memegang leher belakangnya dan mendekati wajahnya.
Ino lagi-lagi mengerang sambil menatap sekeliling waspada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss [END]
Romance" CAMERA ACTION" Cup Sakura tersentak. Kenapa Sasuke langsung menciumnya? Dia bahkan belum menstabilkan nafasnya.