C-12

373 24 5
                                    

Author's POV

Bel masuk kembali berbunyi,pertanda waktu istirahat telah selesai. Bella dan keempat temannya beranjak dari kantin menuju kelasnya. Murid baru itu masih duduk ditempatnya. Saat Bella dan temannya melewati murid itu, tangannya digenggam sangat kuat. Teman temannya sudah berlalu duluan. Bella menatap murid itu sejenak dan langsung menepis tangan murid tersebut. Bella segera berlari menghampiri keempat temannya yang sudah tertinggal cukup jauh. Temannya asik mengobrol sehingga tidak sadar bahwa Bella ketinggalan.

Huhhh.... Bella menghampiri mereka dengan napas tersengal-sengal .

"Eh,darimana kau?aku baru sadar kalau kau tertinggal" ujar Dika terkekeh.

"A-a aku tadi mengikat tali sepatuku"ucap Bella bohong.

"Oh ya?kurasa kau baru saja berhadapan dengan murid itu" seru Angga.

Hah?dia bisa membaca pikiran ku?batin Bella.

"Ti-ti tidak" ujar Bella meyakinkan.

"Iyaiya" seru Angga berpura pura.

Mereka terus berjalan menuju kelas. Fadil sedari tadi tidak berbicara dengan Bella. Dia mengabaikan Bella sejak tadi. Tentu,dia cemburu dengan murid baru itu. Karena dia sangat menyukai Bella. Sedangkan Bella memperhatikan murid itu terus. Jelas saja,Bella merasa ada yang aneh dengan murid baru itu.

Dikelas.....

"Kau masih marah?"tanya Bella pada Fadil. Yang Bella tahu Fadil hanya sedang marah,bukan sedang cemburu. Well,meski sebenarnya masih satu artian ya.

Fadil hanya menggedikkan bahunya. Dia masih tetap mengabaikan Bella.

"Dia cemburu bel" bisik Bagas dengan nada tinggi. Yang sudah pasti bisa terdengar oleh semua orang.

"Apa apaan kau. Kau tidak tahu apa apa lebih baik diam. Dasar werewolf sialan!"bentak Fadil dengan nada tinggi.

Bella terkejut setelah Fadil menyebut kalimat werewolf yang ditujukkan kepada Bagas. Sontak Dika,Angga,dan Bagas tergelak.

"Werewolf?apa itu?"tanya Bella yang lagi lagi diabaikan oleh Fadil.

"Hey aku bertanya apa itu wer-"

"Werewolf itu serigala dalam dunia game brengsek" potong  fadil berbohong. Bella terkejut,karena ia baru mendengar temannya mengatakan bahwa dia brengsek. Dia terbelalak tidak percaya atas apa yang temannya katakan. Dia langsung pergi meninggalkan keempat temannya didalam kelas.

Fadil's POV

Bodoh bodoh bodoh. Kenapa kalimat sialan itu bisa keluar dari mulutku begitu saja didepan Bella.

"Kau. Seharusnya kau kontrol emosi mu. Sekarang Bella lah yang marah pada mu. Beruntung dia tidak memperdulikan tentang werewolf yang tadi kau sebut sebut. Tetapi dia sangat mencerna kalimat 'brengsek' mu itu tadi"ujar Angga dingin.

"Aku tidak tahu. Aku tidak bermaksud berkata seperti itu tapi..arghhh" gerutu ku emosi sambil mengacak acak rambut ku.

"Sekarang yang harus kau lakukan adalah meminta maaf padanya"seru Angga.

"Tentu" ucap ku tegas.
-----
Tak lama kemudian, datanglah Mr. Martin. Dia adalah guru mata pelajaran ilmu pengetahuan. Seperti guru yang lainnya,di awal pelajaran dia akan mengabsen satu persatu muridnya dimulai dari nama yang berawalan 'A' sampai seterusnya.

....

"Bella?" Mr. Martin mengabsen nama Bella, tetapi tidak ada kalimat 'hadir' yang terdengar.

"Bella izin keluar Mr"ujar ku.

"Kemana dia?"tanyanya.

"Entahlah"jawab ku.

Teen VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang