C-15

413 20 4
                                    

Bella's POV

"Frappuccino satu" ujar ku kepada sang pelayan cafe. Yap, aku baru saja pulang sekolah dan aku memutuskan untuk menenangkan diriku di cafe ini sendirian. Hari ini cukup menyenangkan karena aku tidak bertemu dengan Anggit sedari disekolah tadi. Entahlah,kurasa dia tidak masuk. Kuharap dia tidak akan pernah masuk lagi untuk selamanya agar tidak ada yang menggangguku lagi. Oh ya,dan sekarang aku sedang sendirian di cafe ini. Aku bilang kepada keempat temanku bahwa belakangan ini aku butuh waktu untuk sendiri,dan syukurlah mereka memaklumi ku.

Aku meneguk segelas frappuccino yang aku pesan tadi. Nikmat sekali,ini adalah frappuccino terbaik yang pernah aku rasakan.

-----

Sore hari...

Ting tong..Ting tong..

Aku berlari untuk membuka pintu apartemen ku,dan ada seorang wanita paruh baya sambil memegang sebuah kotak yang cukup besar ditangannya.

"Permisi nona, ini ada sebuah kiriman dari seseorang" ucap sang pelayan apartemen menyodorkan kotak itu kepada ku.

"Dari siapa?" Tanya ku sembari menerima kotak itu.

" Hmm.. maaf nona, pengirimnya tidak mengizinkan aku untuk memberitahu mu siapa dirinya, dia bilang kalau kau tahu dirinya" terangnya.

"Oh yasudah, terimakasih" ujar ku .

Dia mengangguk lalu meninggalkan ku. Aku kembali masuk ke dalam apartemen ku lalu aku menaruh kotaknya di atas meja yang ada diruang tamu. aku duduk di lantai lalu membuka kotak yang terbungkus oleh lakban ini. Tak hanya satu lapisan lakban yang membungkusnya, kotak ini terbungkus oleh banyak lapisan, aku tak tahu ada berapa lapisan.

"Selesai.." ucapku lalu aku membuka kotak yang tidak dibungkus lakban lagi. Oh ya ampun, ternyata isinya sebuah bunga indah yang cukup besar. Indah, sangat indah juga harum. Aku menyukainya, namun siapakah pengirimnya? Tidak ada surat atau apapun dari pengirim tersebut sehingga kurasa kotak ini menjadi kiriman misterius.

Apa ini dari Angga?atau Fadil?Bagas?Dika?. Tapi kenapa mereka mengirimkan aku bunga? Apa ini kado untuk ku ? Tetapi ulang tahun ku masih dua Minggu lagi. Batinku..

.......

Author's POV

Paginya, Bella berjalan ke dalam kelas dengan semangat. Entah karena apa,mungkin karena bunga yang ia terima kemarin.

"Hey kalian, terimakasih atas bunganya ya. Aku sangat suka. Dia sangat cantik dan harum" ujar Bella girang setelah ia sampai dikelasnya dan melihat keempat temannya.

Tak disangka, ekspresi keempat temannya malah kebingungan. Mereka mengerutkan alis mereka heran.

"Bunga apa yang kau maksud bel?" Tanya fadil mendekati Bella.

"Ah kalian,jangan pura pura tidak tahu. Kalian pasti yang mengirim ku bunga kan?" Balas bella terkekeh.

"Kurasa bukan kami" seru Dika.

Kalau bukan mereka,lantas siapa yang mengirim kan aku bunga?. Batin Bella.

Mereka terus beradu pendapat,Bella sulit untuk tidak percaya bahwa bukan temannya yang mengirimkannya bunga. Bella selalu menganggap bahwa keempat temannya lah yang memberinya bunga,namun berbanding terbalik dengan keempat temannya.

"Lalu siapa pengirimnya?" Tanya Bella dengan nada sedikit khawatir.

" Bel,kurasa tidak seharusnya kau menerima kiriman dari orang yang tidak kau kenal. Lebih parah lagi apabila kau menerima kiriman dari seseorang yang misterius" tegur Dika dengan nada dingin yang mana malah membuat Bella semakin takut.

Teen VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang