Tap..
Tap..
Tap..Rosé memandang sepasang kaki yang berada di hadapanya. Ia perlahan mendongakan kepalanya untuk melihat siapa pemilik sepasang kaki itu.
Seketika ia langsung duduk di sebelah rosé dan melihat kearah nya.
Suga dengan wajah yang penuh keringat.
Ia duduk dihadapanya saat ini. Dan menatap gadis yang sedang dilanda frustasi sedari tadi.Dengan lembut ia mengusap pipi rosé menggunakan ibu jarinya. "Ayo pulang" ajaknya dengan suara berat nya.
Tangan nya yang lain mulai menggenggam jari jemari rosé. Mengajaknya untuk beranjak dari duduknya dan berjalan bersamanya.
.
.
.
Di suatu tempat..
Merasa begitu bersalah atas sikapnya kepada rosé tadi. Taehyung segera bergegas menyalakan motornya dan menjalankanya selaju mungkin.Di tengah perjalanan..
Ia menelpon suga tapi tidak ada jawaban. Begitupun juga rosé yang malah menonaktifkan ponselnya. Membuat taehyung kebingungan.Mau tidak mau ia menelpon jimin. Yang sempat mengocehi nya, tapi ia juga memberi tahu keberadaan suga dan rosé.
Tidak butuh waktu lama bagi nya untuk sampai di tempat dimana rosé dan suga berada.
Apartemen..
Kenapa pintu nya gak kekunci? -taehyung
Ia mendorong sedikit pintu itu untuk bisa masuk kedalam nya. Dengan langkah perlahan ia memasuki ruang santai.
Dimana ia melihat rosé dari belakang sedang memeluk suga dengan erat.
Mata taehyung tertuju pada suga yang juga sedang melihat kearahnya.
Dengan diam..
Suga mengangkat telunjuknya dan menempelkannya di bibir. Memberikan sinyal kepada taehyung agar tetap diam.Melihat itu..
Pandanganya teralihkan. Bahkan ia tidak bisa lagi menampakan wajahnya kepada suga. Ia tertunduk, menyesali apa yang sudah terjadi begitu saja dengan sangat cepat.Tanpa banyak kata..
Kakinya melangkah mundur selangkah demi selangkah sampai akhirnya ia berbalik keluar dari apartmen itu.Dengan penyesalan yang dalam..
Perlahan demi perlahan taehyung mulai berlari..melewati tangga darurat hanya untuk menghukum dirinya sendiri karena sudah terlalu bodoh.Sampai akhirnya ia tidak sadar sudah berada di lobi apartemen dan menuju ke pintu utama dengan lemas karena terlalu lelah.
Wajahnya terangkat seketika hanya untuk memastikan bahwa ia benar bebar sudah berada diluar.
Tapi bukan hanya itu..
Dirinya kini.. terpaku karena melihat seseorang berdiri di seberang sana sambil tersenyum padanya..