Malam tiba...
Semuanya kembali ke tempat penginapan. Beruntung semuanya sudah sempat makan di luar. Jadi jin gak perlu lagi memasak makan malam untuk mereka.
Jisoo, jennie, rosé dan lisa sedang berada di kamarnya. Berbagi cerita keseruan ataupun kekesalan mereka hari ini.
Sedangkan jin dan kawan2 berkumpul di ruang tengah. Mengemil kacang dan sedikit meneguk segelas bir untuk menghangatkan tubuh akibat udara dingin.
"Tae, Ga.. jalan bentar kuy" jimin
"Mau kemana? Ikutt" jhope
"Urusan keluarga" jimin
"Udah lo disini aja" suga
"Jagain si jungkook sama namjoon" taehyung
"Kita pergi yahh" jimin
"Ti hati ya" jin
"Jangan di kunciin ni pintu" taehyung
"Kalo sampe di kunciin bakal gue obrak abrik barang2 kalian" suga
.
.
.
Di kamar para cecan..
"Sampe dimana hubungan lo ma jimin?" Tanya rosé kepada jennie
"Sampe mana apanya?" Jennie
"Heii.. gue gak akan tanya gini jika gak melihat bagaimana kalian saling melihat satu sama lain" rosé
"Entahlah rosé" jennie
"Apa maksud lo?" Jisoo
"Tinggal jawab lo suka atau enggak sama jimin, susah amat" lisa
"Menurut lo jimin gimana?" Jennie
"Jimin ya?" Rosé. "Jimin itu sebenarnya adalah kakak yang baik, dan perhatian. Waktu kecil dia sering nolongin gue kalo ada anak laki2 yang ngisengin gue. Dia bakal maju dengan berani walaupun tubuh nya kecil" rosé.
"Terus kenapa kalian sekarang lebih kaya tom and jerry?" Lisa
"Itu ya?" Rosé.
"Jika lo gak mau cerita juga gak apa2 koq rosé" jisoo
"Mungkin ini saatnya gue cerita" rosé
.
.
.
Tidak jauh di dekat penginapan mereka.
Jimin, suga dan taehyung sedang berada di sebuah café kecil. Mereka sengaja duduk di luar beratapkan langit penuh bintang.
Jimin menyeruput secangkir espreso panas.
"Lo tau kan sejak kapan gue dateng ke korea?" Jimin
"Seinget gue pas smp" taehyung
"Ya... waktu itu lo masih keliatan cupu" suga
"Bener" jimin.
.
.
.
Di kamar para gadis..
"Waktu itu jimin smp, dan gue masih sd" rosé. "Dia berpikir bahwa daddy and mommy terlalu sayang dan memperhatikan gue. Padahal menurut gue itu sama sekali enggak"
.
.
.
"Bokap gue memperlakukan rosé kecil seperti seorang puteri. Apapun keinginannya akan ia turuti. Apapun kesalahan yang rosé lakukan pasti ia maafkan. Perlakuan nya kepada rosé berdampak buruk sama gue. Waktu itu gue merasa apapun yang gue lakukan itu salah di mata bokap" jimin. "Sampai di suatu hari bokap gue pulang kerumah dengan keadaan mabok. Dan marah2 tanpa sebab ke nyokap dan gue"