Chapter 05 : First Kiss

2.9K 205 14
                                    

"Ah.. segarnya. Mandi memang kegiatan yang paling aku sukai. Aku merasa seakan di lahirkan kembali." Xilena merentangkan kedua tangannya. Lalu ia berbalik membelakangi ranjang dan tanpa pikir panjang. Ia merebahkan diri disana dengan tangan terlentang.

Matanya menatap langit-langit ruangan itu. Xilena bahkan tidak peduli dengan rambutnya yang masih basah. Tubuhnya hanya di balut bathrobe berwarna putih.

Senyum malu-malu terlukis di wajahnya. Pikirannya kembali berputar ke novel yang ia baca tadi. Novel fantasy tentang iblis dan manusia. Hatinya berbunga-bunga ketika mengingat betapa romantisnya novel itu hingga ia terbawa suasana. Tapi ada yang membuatnya sedih. Ending novel itu yang tidak sesuai harapannya.

"Haish... kasihan sekali gadis itu. Kenapa takdirnya menyedihkan."

Xilena bergumam kepada dirinya sendiri, mengenai tokoh utama sang gadis di dalam novel yang ia baca. Ceritanya membuat Xilena sampai menitihkan air matanya. Dimana di dalam cerita novel itu, sang gadis sangat mencintai pria yang ternyata seorang iblis. Tapi karena keteguhan hati gadis itu, ia memilih untuk tetap mencintai pria yang telah memiliki hatinya.

"Iblis tetaplah iblis, yang tidak memiliki hati." Xilena beranjak dari tidurnya. Ia lantas menarik bathrobe yang membalut tubuh polosnya. Lalu melemparkannya ke atas ranjang. "Aku bahkan tak tahu, mereka memang benar ada atau hanya mitos." sambungnya.

Kulit putih dan mulusnya yang bersih jelas bukti bahwa Xilena selalu merawatnya setiap hari. Ia terkadang berendam di bathtub sampai lupa waktu dan parahnya ia pernah sampai tertidur disana.

Novel yang Xilena baca berakhir menyedihkan. Dimana manusia itu mati sia-sia. Pria iblis yang di cintainya hanya mengincar jiwa sang gadis. Hanya saja setelah ia mengambil jiwa sang gadis, hati iblis itu merasa hampa. Tidak ada lagi gadis manusia yang merecoki dirinya. Pada akhirnya iblis licik itu mulai merasa kehilangan. Tapi ia tidak menyesali perbuatannya.

"Huft... gadis itu tertipu akal busuk sang iblis. Sampai-sampai ia merelakan hidupnya terjerat perjanjian mati dengan iblis itu." racaunya sembari memilih dress yang akan ia kenakan. Sepertinya memakai dress putih bermotif bunga matahari yang panjangnya hanya sebatas lutut, sangat telihat pantas untuk suasana malam ini.
"Hmm... manusia terlalu bodoh dan mudah untuk di tipu. Dasar!"

Mata bulatnya melirik ke sekitar ruangan. Terlihat seperti tengah mencari keberadaan seseorang. Tapi tidak ada diapapun disana selain dirinya. Entah kenapa tiba-tiba saja ia merasa seperti tengah di awasi. Tapi ia berpikir bahwa itu hanya firasatnya saja yang tak mendasar. Ia terlalu berpikiran buruk. Lagi pula, siapa juga yang mau mengintipnya. Disini hanya ada dirinya dan keempat pria gila.

Xilena berjalan mendekati pintu. Ia lalu memutar kenop pintu dan ternyata masih terkunci. Setelah itu ia mengalihkan pandangannya ke arah jendela yang tertutup. Ya, sepertinya memang benar hanya firasatnya saja. Begitulah pikirnya dalam hati. Tetapi, kenyataannya justru sebaliknya. Dalam gelap, di ruangan itu yang tidak di ketahui Xilena. Terdapat sepasang mata beriris merah tajam yang berkilat hasrat tengah memperhatikannya dalam diam. Matanya tidak luput dari pergerakan Xilena dan sedari tadi, pria itu sudah berada disana.

"Sial! Gadis itu benar-benar menggoda. Bibir ranum alami, kulit mulus, rambut basah dan tubuh polosnya yang sexy tanpa terbalut kain. Ingin rasanya aku mengungkung tubuh mungilnya di bawah kuasaku dan menikmati seluruh lekuk tubuhnya penuh hasrat!" desis Alexius yang tidak mampu lagi menahan hasratnya. Matanya menggelap saat melihat tubuh polos Xilena yang memikat.

"Sampai kapan kau melarang kami agar tidak menyuntuh gadis itu Chaz? Aku sudah tidak tahan!" geram Vincent keras. Hasratnya sudah bangkit. Tubuhnya mulai terasa panas dan kepalanya kian pening. Sesuatu tengah meledak-ledak dalam dirinya dan berusaha memberontak.

Falling In Love With Demons [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang