[••••]『 ꜱᴀᴘᴘʜɪʀᴇ 』

🍃 ɳιɳҽ

🍃•••••••••••••••••••••••••••••••••••••🍃
ɳιɳҽ
•••••••••••••••••••

Jemari indah Baekhyun mengusap ukiran diatas dinding batu. Ia baru membuatnya semalam dengan sebongkah batu tajam disekitarnya. Sebuah nama yang tanpa sadar ia ukir disana. Menjadi temannya merenung setelah ia dengan tegas menolak untuk bertemu Jongin. Pertemuannya dengan seseorang yang membuatnya berakhir disini bukanlah hal yang ia inginkan.

Ia mulai ketakutan. Perasaan menggebu dan detakan tak normal di dadanya mulai menjelaskan segalanya. Bahwa keterikatan mereka bukan hanya sejarah belaka. Bahwa mereka benar-benar akan saling ketergantungan. Bahwa Baekhyun akan merasa rela menyerahkan nyawanya sekalipun demi sosok itu. Semua itu membuatnya ketakutan.

Mata abu-abu indah itu. Entah mengapa membuatnya terjatuh. Merasa didominasi oleh tatapan yang dilayangkannya. Benar-benar menjerat, mengikatnya tanpa berniat untuk melonggarkan.

Baekhyun menitikkan airmata.

Takut oleh rasa nyaman dan perasaan aneh yang mulai tumbuh.

Jemarinya mengusap lambang di belakang telinganya lagi dan merasakan jatuh cinta untuk yang kesekian kalinya. Seandainya untuk sekali saja ia mampu melihat lambang itu, ia bersedia menukarnya dengan hidupnya. Ingin sekali ia melihat keindahan yang selalu dikagumi Jongin itu.

Apakah ia benar-benar terlihat indah? Apakah dia memiliki kesempatan untuk melihatnya sekali saja? Apakah milik Chanyeol benar-benar sama dengan miliknya?

Dalam kediaman, mata safir indahnya mengeluarkan lebih banyak liquid.

"Maafkan aku..." gumamnya entah pada siapa.

Tak lama, pintu terbuka, seseorang yang mengenakan pakaian tertutup berjalan kearahnya. Dalam gelapnya ruangan, Baekhyun bisa menangkap dengan jelas suara desah parau dari sosok itu. Tatapannya yang begitu dalam.

Seseorang yang terikat dengannya selama lebih dari sepuluh tahun. Menjadi belahan jiwanya dan menyalahi takdir keduanya.

"Chanyeol..." bisiknya pada heningnya ruangan.

Ia merindukan seluruh bagian dari sosok itu. Ia ingin merasakan bagaimana lembut dan hangatnya dekapan serigala setengah vampire itu.

Aroma menenangkan keluar dari tubuh tinggi Chanyeol, membuat Baekhyun tersenyum dan tanpa sadar mencoba meraih lengan sang serigala dengan jemarinya yang mungil. Lirih suaranya lagi memanggil sosok Chanyeol dan pemuda tinggi itu dengan senang hati mendekat padanya.

Mengusap pundaknya perlahan sebelum menyembunyikan seluruh bagian tubuhnya pada besarnya lengan yang dimilikinya. Membawa kehangatan hingga ke dalam renungnya.